Konten dari Pengguna

Pemanfaatan Minyak Jelantah menjadi Sabun Cuci Tangan

Jessy Pascaline
Mahasiswa Universitas Diponegoro
10 Februari 2025 14:23 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jessy Pascaline tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Program Multidisiplin "Pemanfaatan Limbah Minyak Jelantah untuk Sabun Tangan" - KKN TIM I UNDIP 2025

ADVERTISEMENT
Pada tanggal 7 Februari 2025, sebagai bagian dari upaya menciptakan masyarakat yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim 1 Universitas Diponegoro mengadakan program edukasi "Pemanfaatan Limbah Minyak Jelantah untuk Sabun Tangan" di Desa Cempereng, Kecamatan Kandeman, Kabupaten Batang. Program ini melibatkan ibu-ibu PKK sebagai peserta utama dan bertujuan untuk memberikan keterampilan dalam mengolah limbah minyak jelantah menjadi produk yang bernilai ekonomis, yaitu sabun tangan cair.
ADVERTISEMENT
Sebagai mahasiswa jurusan Hubungan Internasional, saya melihat program ini tidak hanya memiliki manfaat lokal, tetapi juga berkaitan erat dengan prinsip-prinsip diplomasi lingkungan yang sangat relevan dalam konteks global. Pencemaran lingkungan akibat pembuangan limbah minyak jelantah secara sembarangan telah menjadi masalah yang mempengaruhi banyak negara, termasuk Indonesia. Oleh karena itu, kami memilih minyak jelantah sebagai objek utama dalam program ini karena minyak bekas goreng ini memiliki potensi besar untuk diolah menjadi produk yang ramah lingkungan. Minyak jelantah yang dibiarkan terbuang begitu saja akan mencemari tanah dan air, namun dengan pengolahan yang tepat, minyak ini bisa diubah menjadi sabun yang tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga berguna untuk masyarakat.
Kegiatan dimulai dengan pemaparan mengenai dampak negatif dari pembuangan minyak jelantah yang tidak terkelola dengan baik. Melalui presentasi yang interaktif, peserta diberikan pengetahuan tentang bagaimana minyak jelantah yang terkumpul dari rumah tangga dapat disulap menjadi sabun tangan cair yang memiliki kualitas baik dan bermanfaat. Pada sesi ini, saya menjelaskan bahwa dengan pengelolaan yang tepat, kita dapat mengurangi pencemaran dan, pada saat yang sama, menciptakan peluang ekonomi bagi ibu-ibu PKK di Desa Cempereng.
ADVERTISEMENT
Minyak jelantah yang dikumpulkan dari rumah tangga tidak hanya berfungsi sebagai bahan baku untuk sabun, tetapi juga sebagai salah satu contoh kecil dari ekonomi sirkular. Konsep ini penting dalam hubungan internasional, di mana pengelolaan sumber daya alam dengan bijaksana menjadi bagian dari upaya global untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs). Dengan mengolah minyak jelantah menjadi produk yang bermanfaat, kita turut berkontribusi pada pengurangan limbah plastik dan mengurangi ketergantungan pada bahan kimia berbahaya yang sering ditemukan dalam produk-produk komersial.
Program ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pengelolaan limbah, tetapi juga memberdayakan ibu-ibu PKK untuk memiliki keterampilan yang dapat diterapkan di kehidupan sehari-hari. Saya berharap, dengan keterampilan baru ini, mereka dapat membuka peluang usaha kecil dan meningkatkan perekonomian keluarga. Keberhasilan program ini juga menunjukkan bagaimana pengelolaan limbah bisa memberikan manfaat ekonomi sekaligus meningkatkan kualitas hidup masyarakat lokal.
ADVERTISEMENT
Sebagai langkah keberlanjutan, kami juga menyerahkan materi edukasi dan SOP pengumpulan limbah minyak jelantah kepada ibu-ibu PKK, yang dapat digunakan untuk mengulangi proses pembuatan sabun tangan secara mandiri. Melalui program ini, diharapkan ibu-ibu PKK Desa Cempereng akan semakin mandiri dalam mengelola limbah rumah tangga dan menjadikannya sebagai sumber pendapatan baru. Hal ini sejalan dengan semangat diplomasi lingkungan yang mengedepankan kerjasama antarnegara untuk menciptakan solusi lingkungan yang lebih berkelanjutan.
Penjelasan oleh Jessy Pascaline dari Prodi Hubungan Internasional mengenai mengapa menggunakan minyak jelantah sebagai objek dari Program Multidisiplin
Demonstrasi proses pembuatan Sabun Cuci Tangan dari minyak jelantah oleh mahasiswa KKN TIM I UNDIP 2025
Dengan terlaksananya program ini, kami berharap bahwa masyarakat di Desa Cempereng tidak hanya akan lebih peduli terhadap pengelolaan limbah minyak jelantah, tetapi juga dapat menumbuhkan kesadaran lebih luas tentang pentingnya mengelola sumber daya alam secara bertanggung jawab. Program ini bukan hanya memberikan solusi lingkungan tetapi juga membuka peluang ekonomi yang lebih luas bagi masyarakat desa, sekaligus mendukung upaya global dalam mencapai keberlanjutan.
Output berupa Sabun Cuci Tangan beserta packaging oleh KKN TIM I UNDIP 2025