Konten dari Pengguna

Ragu Konsumsi Tablet Tambah Darah? Cek Dulu Faktanya

Jessyca Widya Pratiwi
Mahasiswi Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro.
30 Juni 2024 10:11 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jessyca Widya Pratiwi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi tablet Fe. Sumber: Africa images (from canva)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tablet Fe. Sumber: Africa images (from canva)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tahukah kamu, ada triple burden atau tiga masalah gizi di Indonesia saat ini? Masalah gizi tersebut antara lain stunting, wasting dan obesitas, serta kekurangan zat gizi mikro seperti anemia.
ADVERTISEMENT
Anemia atau kekurangan sel darah merah rentan dialami oleh remaja putri karena mengalami menstruasi yang menyebabkan kehilangan banyak darah. Penyebab anemia bermacam-macam, mulai dari kekurangan zat besi, kekurangan vitamin B12, kekurangan asam folat, faktor bawaan, penyakit infeksi, dan perdarahan. Kondisi ini tentu mempengaruhi fungsi tubuh karena sel darah merah berisi hemoglobin yang bertugas mengangkut oksigen dalam jaringan. Bayangkan saja tubuhmu tidak mendapatkan asupan oksigen yang cukup. Pasti akan terasa lemas, letih, lesu, lelah, dan lalai atau biasa disingkat 5L yang merupakan tanda-tanda dari penderita anemia.
Nah, upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi anemia adalah dengan perbaikan gizi, mulai dari edukasi gizi, fortifikasi, penanganan penyakit penyerta, serta pemberian suplementasi TTD atau tablet tambah darah (TTD). Apa itu TTD?
ADVERTISEMENT
TTD merupakan suplemen yang mengandung senyawa zat besi setara 60 mg besi elemental dan 400 mcg asam folat. TTD penting untuk dikonsumsi oleh remaja putri, anak sekolah, Wanita Usia Subur (WUS), ibu hamil, dan ibu nifas.
TTD ini investasi kesehatan jangka panjang, loh. Kok bisa? Remaja putri yang bebas anemia dan rutin konsumsi TTD kelak dapat menjalani kehamilan yang sehat dan meminimalkan komplikasi dan terjadinya stunting pada anak. Eits, tapi kenapa ya masih banyak yang ragu untuk minum TTD? Apakah pertanyaan dan pernyataan di bawah ini yang bikin kamu ragu? Yuk, cek faktanya biar kamu makin yakin konsumsi TTD!

“Takut, ah minum TTD soalnya punya darah tinggi”

Faktanya, minum TTD tidak ada pengaruhnya terhadap tekanan darah. Tekanan darah berhubungan dengan darah yang dipompa di pembuluh darah akibat kerja jantung, sedangkan anemia atau kurang darah adalah sel darah merah yang jumlahnya dibawah normal. Tekanan darah rendah atau hipotensi berkaitan dengan asupan natrium, bukan zat besi dan asam folat.
ADVERTISEMENT

“Bau sama rasanya amis, gak suka!”

Aroma amis dari TTD berasal dari kandungan zat besi di dalamnya. Kamu bisa mengonsumsi TTD bersama dengan air jeruk, jus buah yang mengandung vitamin C, dll untuk membantu penyerapan zat besi dan mengurangi baunya.
Ingat, jangan konsumsi TTD atau makanan dengan kandungan zat besi bersama dengan kopi, susu, dan teh! Kopi dan teh mengandung fitat dan tanin yang dapat mengikat zat besi sehingga mengganggu penyerapannya dalam tubuh, sedangkan susu mengandung kalsium yang dapat menurunkan penyerapan zat besi di mukosa usus.

“Kenapa setelah minum TTD rasanya mual dan pusing, ya?”

Ada beberapa efek samping yang sering muncul setelah konsumsi TTD, termasuk mual hingga muntah, pusing, dan gangguan pencernaan. Hal ini normal, ya. Kamu bisa menyiasatinya dengan konsumsi TTD setelah makan atau saat mau tidur atau bersamaan dengan konsumsi buah dan jus buah. Namun apabila efek samping terasa terus-menerus, konsumsi TTD dapat dihentikan dan konsultasikan ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.
ADVERTISEMENT

“Kok fesesnya jadi hitam setelah konsumsi TTD?”

Warna feses yang menghitam setelah konsumsi TTD adalah kondisi normal dan tidak berbahaya. Hal ini disebabkan oleh sisa zat besi yang tidak diserap tubuh akan dibuang sehingga dapat membuat feses berwarna hitam.

“Amankah TTD dikonsumsi rutin?”

Perlu diingat bahwa TTD bukanlah obat! Efek minum obat biasanya berhubungan dengan hilangnya suatu gejala, tetapi efek minum TTD tidak segera dirasakan. TTD dapat diminum dalam waktu lama, misalnya selama kehamilan.
Remaja putri dan Wanita Usia Subur (WUS) dianjurkan mengonsumsi TTD setelah makan dengan dosis satu tablet seminggu sekali pada hari yang sama. Minumlah TTD dengan air putih atau jus jeruk. Sementara itu untuk ibu hamil, TTD dapat dikonsumsi sebanyak 90 tablet atau lebih selama masa kehamilan.
ADVERTISEMENT
Kandungan zat besi dalam TTD = 37 butir telur ayam = minimal 1500 gram bayam = 2000 gram daging atau pangan hewani lainnya. Meskipun demikian, jangan lupa untuk memenuhi asupan gizi sehari-hari dengan bahan makanan yang mengandung cukup zat besi, terutama besi heme (heme iron). Besi heme lebih mudah diserap oleh tubuh dan bisa didapatkan pada pangan hewani, seperti hati, ikan, dan daging. Zat besi juga dapat ditemukan dalam sayuran hijau dan kacang-kacangan.
Yuk, say no pada anemia dengan minum TTD dan konsumsi makanan bergizi. Salam sehat!