Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Dominasi Sistem Ekonomi Kapitalis Era Globalisasi, di Mana Peran Marxisme?
25 Desember 2021 8:07 WIB
·
waktu baca 6 menitTulisan dari JHEFRY RAHMANSYAH tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sistem ekonomi kapitalis sebenarnya merupakan ilmu ekonomi yang pada penerapannya sering berkaitan dengan aktivitas pemanfaatan sumber daya alam yang sulit didapatkan, hal tersebut dilakukan dalam rangka produksi untuk mendapatkan barang dan jasa. Produksi barang dan jasa dilakukan supaya manusia dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dengan membuka peluang investasi yang bertujuan untuk memperkaya kaum kapitalis, serta melakukan kegiatan distribusi atau penyaluran barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan pasar yang diminati oleh masyarakat (HIDAYAT, 2014).
ADVERTISEMENT
Para tokoh ekonomi lawas dunia berpendapat bahwa pemikiran para ahli ekonomi klasik yang dituangkan oleh Adam Smith adalah dasar dari sistem ekonomi kapitalis. Pemikiran klasik yang dikemukakan oleh para tokoh tersebut mengutarakan bahwa kegiatan-kegiatan ekonomi yang dilaksanakan dengan bebas dinilai akan ada manfaat yang dapat lebih dirasakan oleh masyarakat. Hal tersebut didasari oleh suatu pendapat bahwa jika segala sesuatu diatur oleh pemerintah dan melalui campur tangan pemerintah maka manfaat dan hasil yang diperoleh akan kurang dapat dirasakan oleh masyarakat (Agustiati, 2009).
Jika sebelumnya telah dijelaskan mengenai sistem ekonomi kapitalis, maka ada marxisme yang merupakan wujud kontra atau lawan dari sistem ekonomi kapitalis. Marxisme sendiri digagas oleh seorang tokoh yang bernama Karl Marx, tujuan dari digagasnya paham tersebut adalah untuk melakukan kritik terhadap kapitalis dan kaum kelas borjuisnya yang bersikap eksploitatif kepada kaum proletar dalam sistem ekonomi kapitalis. Kaum borjuis di sini adalah para petinggi dan pemangku jawaban di suatu pemerintahan atau perusahaan, sedangkan kaum proletar adalah orang-orang pekerja atau kalangan bawah yang bekerja sebagai buruh. Karl Marx berargumen bahwa menurutnya kapitalisme selalu mengedepankan materi dan materi adalah hal dasar yang wajib dipenuhi.
ADVERTISEMENT
Dalam sistem ekonomi yang digagas Karl Marx, buah pikiran dan kritiknya kepada kapitalis serta sistem prekonomiannya dituliskan pada buku Das Kapital. Dalam buku Das Kapital juga ditemukan gagasan mengenai surplus value mengatakan bahwa upah yang didapatkan oleh buruh tidak sebanding dengan apa yang telah buruh kerjakan, yang artinya telah terjadi penindasan-penindasan terhadap buruh (Wijaya, Nugroho, & Punia, 2017).
Globalisasi sendiri merupakan sebuah perubahan yang umumnya terjadi di lingkungan masyarakat dan disebabkan oleh faktor modernisasi dan hubungan antar negara. Pada dasarnya faktor modernisasi adalah faktor yang memengaruhi globalisasi, faktor lain yang juga berpengaruh adalah kemunculan faktor dari luar yang kemudian masuk dan ditiru oleh masyarakat sehingga dapat berkembang menjadi sebuah kebiasaan baru. Hal tersebut menjadi salah satu alasan mengapa saat ini budaya modern lebih menjamur di masyarakat dan kebiasaan tradisional sudah mulai luntur dan dilupakan.
ADVERTISEMENT
Terjadinya globalisasi di bidang ekonomi memberikan pengaruh positif di sektor perdagangan, terutama negara-negara penganut kapitalisme, kapitalisme yang bergerak secara bebas memungkingkan untuk dapat menjangkau perekonomian yang lebih luas melalui globalisasi. Hal itu karena tujuan dasar dari globalisasi adalah sebagai upaya dalam menghilangkan berbagai hambatan yang menjadi sumber permasalahan. Hambatan-hambatan tersebut biasanya terjadi pada praktik perdagangan internasional antar negara(Ayunda, 2020).
Dari pengertian yang dapat dipahami antara marxisme serta kapitalisme, dapat dikatakan bahwa kedua paham tersebut tentunya memiliki kelemahannya masing-masing, baik kapitalisme maupun marxisme tentu memiliki kelemahannya yang berbeda beda. Akan tetapi, di era globalisasi modern ini peran kapitalisme justru memperlihatkan perkembangan yang signifikan dalam globalisasi ekonomi. Bagaimana tidak, negara-negara maju saat ini kebanyakan adalah negara yang menggunakan sistem ekonomi kapitalis, contohnya adalah Cina dan Amerika Serikat. Kedua negara tersebut menerapkan sistem ekonomi kapitalis dalam melakukan kegiatan ekonominya, akibatnya negara tersebut berhasil menjadi dua kekuatan besar ekonomi dunia.
ADVERTISEMENT
Kesuksesan kapitalis dalam mengembangkan negaranya tidak terlepas dari kerja keras serta para buruh perusahaan yang cenderung memiliki kinerja yang besar terhadap perusahaan namun timbal balik yang diberikan oleh perusahaan tidak setimpal dengan apa yang telah dikorbankan oleh para buruh. Para buruh atau kaum proletar ini tidak mendapatkan apa yang seharusnya mereka dapatkan, itu semua karena perusahaan menggunakan sistem ekonomi kapitalis.
Sebaliknya, pada masa modern ini seakan paham marxisme mulai tenggelam dan hilang, hal itu tidak terlepas dari hegemoni sistem ekonomi kapitalis yang makin ramai diterapkan oleh negara-negara berkembang demi menjadi negara maju. Dengan ini menimbulkan makin banyak aktor-aktor kapitalis di dunia ini dan menandakan kegagalan dari marxisme dalam menumbangkan kapitalisme.
ADVERTISEMENT
Keberhasilan kapitalisme tidak terlepas dari peran sistem ekonominya yang berhasil membawa negara penganut sistem tersebut menjadi negara maju, mulai dari sistem investasi yang menjadi fondasi perusahaan, hingga sistem kerja keras para buruh yang sukses dalam menjadikan kapitalisme penguasa dunia. Selain itu kegiatan distribusi yang dilakukan berdasarkan sistem ekonomi kapitalis juga menarik karena selalu mengedepankan keinginan pasar dan stok yang terus dikebut oleh perusahaan-perusahaan kapitalis tersebut.
Kebebasan pasar pula menjadikan sistem ekonomi kapitalis lebih banyak dipilih oleh para negara-negara di dunia dalam mengelola sumber daya untuk menunjang perkembangan ekonomi negaranya, karena dengan kebebasan tersebut memungkinkan untuk para aktor-aktor kapitalis untuk memperluas hegemoninya tanpa khawatir mendapatkan batasan dari pemerintah, karena menurut mereka dengan adanya campur tangan pemerintah justru akan menghambat sebuah bisnis.
ADVERTISEMENT
Jika kemudian sistem ekonomi yang dikembangkan oleh marxisme menjadi populer saat ini maka tentu akan sangat menghambat perkembangan suatu perusahaan dan bahkan menghambat kemajuan suatu negara. Hal itu karena dalam pengetahuan marxisme yang digagas oleh Karl Marx, sosok buruh bukanlah sosok yang patut untuk dikorbankan dalam sebuah perusahaan, buruh layak mendapatkan keistimewaan seperti halnya para petinggi di suatu perusahaan. Maka dari itu dapat dikatakan bahwa marxisme di era globalisasi ini kurang relevan jika diterapkan dan justru kapitalis lah sistem ekonomi yang wajib dianut oleh suatu negara.
Alasan lain mengapa marxisme makin tenggelam dari globalisasi ekonomi adalah karena beberapa negara di dunia ini melarang adanya paham marxisme, salah satunya Indonesia, sehingga akan sangat sulit untuk marxisme kemudian dapat berkembang di beberapa negara dunia.
ADVERTISEMENT
Harapan yang kita semua inginkan untuk sistem perekonomian di dunia ini adalah negara-negara dapat mengubah sistem kapitalis menjadi sistem kapitalis yang bersifat sosialis, namun sosialis dalam konteks ini adalah sosialis yang bersifat positif. Dengan kombinasi kapitalis dan sosialis diharapkan agar ke depannya perusahaan-perusahaan di dunia dapat lebih menghargai kinerja pada buruh, supaya kesejahteraan ekonomi tidak hanya terjadi kepada kaum borjuis saja namun juga kaum proletar atau buruh.
DAFTAR PUSTAKA
Agustiati. (2009). SISTEM EKONOMI KAPITALISME. 153.
Ayunda. (2020). Globalisasi Ekonomi : Pengertian, Bentuk dan Pengaruhnya pada Bisnis. accurate.
HIDAYAT, S. (2014). KEADILAN SISTEM EKONOMI ISLAM (SYARI’AH): KOMPARASINYA DENGAN SISTEM EKONOMI KAPITALIS DAN SOSIALIS . Economic: Jurnal Ekonomi dan Hukum Islam, Vol. 4, No. 1, 52.
ADVERTISEMENT
Wijaya, Y. F., Nugroho, W. B., & Punia, I. N. (2017). MARXISME DAN BURUH INDONESIA KONTEMPORER:STUDI DIMENSI RELEVANSI DAN INRELEVANSI PEMIKIRAN SOSIAL-EKONOMI KARL MARX PADA BURUH PABRIK DI KOTA SURABAYA. ojs.unud, 1.