Konten dari Pengguna

Dari AI ke AGI : Masa Depan Teknologi Super Cerdas & Dampaknya

Muhammad Zidane Zinandra Noor
Sebagai Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Pamulang
28 April 2025 14:06 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Zidane Zinandra Noor tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Oleh : Muhammad Zidane Zinandra Noor
Sebagai Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Pamulang
ADVERTISEMENT

Mari saat ini kita membayangkan sebuah dunia di mana mesin tidak hanya menjalankan perintah manusia, tetapi juga mampu berpikir, belajar, dan bertindak secara mandiri seperti layaknya manusia. Teknologi kecerdasan buatan seperti Artificial Intelligence (AI) sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita. Dan mungkin akan jauh lebih berkembang di masa yang akan datang.

Gambar hanya ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Di zaman zaman di mana kamu hidup sekarang, teknologi menjadi sebuah perbincangan hangat. Mulai dari asisten virtual seperti Siri hingga sistem rekomendasi di Netflix, AI membantu kita menyelesaikan tugas sehari-hari dengan lebih efisien. Namun, ada satu langkah besar berikutnya dalam evolusi teknologi ini. AGI (Artificial General Intelligence). Apa itu AGI? Dan bagaimana perjalanan dari AI ke AGI? Dan apa dampaknya bagi masa depan umat manusia? Mari kita eksplorasi lebih dalam kembali, tentang dampak dari teknologi super cerdas ini dan bagaimana masa depan yang akan datang dikemudian hari. Perjalanan dari AI ke AGI AI atau Artificial Intelligence, adalah sebuah teknologi yang memungkinkan mesin untuk melakukan tugas-tugas tertentu dengan cara yang cerdas. Namun, AI yang kita kenal saat ini biasanya hanya bersifat spesifik atau Narrow AI, yang berarti teknologi ini hanya bisa menjalankan tugas-tugas spesifik saja. Contohnya seperti:
ADVERTISEMENT
Namun, AGI atau Artificial General Intelligence adalah langkah besar dari perkembangan teknologi AI berikutnya. AGI adalah bentuk kecerdasan buatan yang mampu berpikir layaknya seperti manusia dengan fleksibilitas yang sama dalam memecahkan sebuah masalah, belajar hal baru, dan juga beradaptasi dengan situasi yang tidak terduga. Dengan kata lain, AGI adalah versi "super pintar" dari AI yang tidak hanya menjalankan perintah, tetapi juga memahami, berpikir, dan bertindak secara mandiri layaknya seperti manusia pada umumnya. Lalu bagaimana proses evolusi AI menuju AGI? Perjalanan dari AI ke AGI bukanlah hal yang mudah. Ada beberapa tahap penting yang harus dilalui untuk dapat mencapai AGI:
ADVERTISEMENT
Beberapa ahli memperkirakan bahwa AGI bisa terwujud dalam 20–50 tahun ke depan, namun teori ini masih menjadi perdebatan di kalangan ilmuwan.
ADVERTISEMENT
Dampak Positif AGI di Masa Depan
Gambar hanya ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Jika teknologi ini berhasil dikembangkan, AGI memiliki potensi besar untuk membawa manfaat bagi umat manusia. AGI tidak hanya akan menjadi alat bantu, tetapi juga mitra intelektual yang mampu berpikir seperti manusia dalam berbagai konteks. Dengan kemampuan untuk belajar, beradaptasi, dan memecahkan masalah secara mandiri, AGI dapat membuka pintu bagi berbagai inovasi yang sebelumnya sulit dibayangkan.
ADVERTISEMENT
Namun, di balik potensi luar biasa ini, pengembangan AGI juga membawa tantangan etis dan sosial yang perlu dipertimbangkan dengan matang. Bagaimana kita memastikan bahwa teknologi ini digunakan secara bertanggung jawab dan adil? Apakah kita siap menghadapi dampaknya terhadap lapangan pekerjaan, privasi, dan bahkan keamanan global? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, mari kita telaah lebih dalam tentang bagaimana AGI dapat diintegrasikan ke dalam masyarakat dengan cara yang aman dan bermanfaat, serta langkah-langkah apa yang perlu diambil untuk mempersiapkan masa depan yang didukung oleh teknologi ini. Risiko dan Tantangan AGI Namun, bukan hanya membawa dampak positif saja bagi umat manusia. AGI juga dapat membawa risiko dan juga tantangan yang sangat signifikan jika tidak dikelola dengan baik, seperti ancaman keamanan karena AGI yang tidak terkendali dapat membuat keputusan yang dimana dapat merugikan umat manusia. Bukan hanya itu saja, jika teknologi seperti Artificial General Intelligence (AGI) mampu melakukan semua pekerjaan manusia maka banyak pekerjaan yang akan hilang dan tergantikan oleh teknologi AGI ini. Beberapa ilmuwan seperti Elon Musk dan Stephen Hawking juga sudah memperingatkan bahwa AGI bisa menjadi ancaman bagi keberlangsungan hidup manusia karena dapat merusak eksistensi manusia itu sendiri jika tidak dikontrol dengan benar. Lalu bagaimana Kita Bisa Mengelola Risiko AGI? Untuk memastikan bahwa teknologi seperti AGI dapat menjadi sebuah peluang, bukan hanya ancaman. Ada beberapa langkah yang harus dilakukan:
ADVERTISEMENT
Perjalanan dari Artificial Intelligence (AI) ke Artificial General Intelligence (AGI) menjadi sebuah langkah besar menuju masa depan yang penuh inovasi. Namun, seperti pedang bermata dua, perkembangan teknologi AGI juga dapat membawa risiko besar jika tidak dikelola dengan hati-hati. Dan dalam hal ini juga muncul sebuah pertanyaan, akankah kita menggunakan teknologi AGI sebagai alat untuk membangun dunia yang lebih baik, atau justru membiarkannya menjadi ancaman bagi keberlangsungan hidup kita? Jawabannya ada di tangan kita. Maka mari kita persiapkan diri untuk menyambut teknologi super cerdas ini dengan bijak, karena masa depan yang menanti sangat bergantung pada keputusan kita hari ini.
ADVERTISEMENT