Sudirman Said: Reklamasi Teluk Jakarta Bentuk Keserakahan

2 November 2017 13:23 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Amien Rais dan Sudirman Said di Gedung Nusantara (Foto: Fahrian Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Amien Rais dan Sudirman Said di Gedung Nusantara (Foto: Fahrian Saleh/kumparan)
ADVERTISEMENT
Seminar bertema 'Stop Reklamasi Teluk Jakarta' digelar di Ruang KK I, Gedung Nusantara, DPR, Jakarta Pusat, Rabu (2/11). Acara ini dihadiri sejumlah tokoh politik nasional dan para pakar.
ADVERTISEMENT
Ketua Tim Sinkronisasi Anies-Sandi, Sudirman Said, dalam seminar ini juga ikut buka suara. Dia mengatakan reklamasi yang ada saat ini mencerminkan bentuk keserakahan segelintir orang.
"Kedua pulau reklamasi dibangun properti. Lebih ajaib, izin enggak ada, sudah dibangun dan dipasarkan, dan dijualkan. Kurang serakah apalagi sih," ujar Sudirman Said di seminar tentang reklamasi di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (2/11).
Sudirman Said (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sudirman Said (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Dia mengungkapkan, tim sinkronisasi sempat bertemu dengan Bappenas. Dari pertemuan itu pihaknya mengetahui bahwa desain awal reklamasi bukan seperti saat ini. Sebab, kata dia, ada pengertian reklamasi adalah memperbaiki garis pantai.
"(Saat ini) Perasaan bahwa ada orang-orang dan korporasi punya pulau yang dibangun, dan kita semua merasakan itu sekarang," kata Sudirman Said.
ADVERTISEMENT
Keserakahan pembangunan reklamasi ini semakin menguat setelah beberap kejanggalan terungkap. Proyek reklamasi tak memiliki kajian lingkungan hidup, kajian aturan zonasi, rekomendasi dan izin Kementerian Kelautan dan Perikanan.
"Itu di pantai utara tiga-tiganya enggak ada. Jadi penangkapan KPK memberi penjelasan, pantas saja mereka harus menyuap," kata dia.