Konten dari Pengguna

Pentingnya Kesehatan Mental dan Dukungan Sosial dalam Mengatasi Bullying Remaja

Jihan Aqilah Busyainah
Mahasiswa ilmu keperawatan angkatan 2024 UIN Jakarta
20 Oktober 2024 10:12 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jihan Aqilah Busyainah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi korban bully: https://pixabay.com/id/images/search/
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi korban bully: https://pixabay.com/id/images/search/
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kesehatan mental memiliki arti penting dalam kehidupan seseorang. Dengan mental yang sehat, seseorang dapat menjalani aktivitas sehari-hari secara optimal. Kondisi mental yang sehat akan mendukung perkembangan individu ke arah yang lebih baik di masa mendatang. Kesehatan mental adalah keadaan di mana seseorang mampu menyadari potensinya, mengatasi tekanan hidup sehari-hari, bekerja secara produktif, dan berkontribusi terhadap lingkungannya. Sebaliknya, masalah kesehatan mental merupakan ketidakmampuan seseorang menyesuaikan diri terhadap tuntutan dan kondisi lingkungan, yang dapat mengakibatkan ketidakmampuan tertentu.
ADVERTISEMENT
Salah satu masalah kesehatan mental yang sering dialami remaja adalah kesulitan dalam menjalin hubungan pertemanan, terutama ketika menjadi korban bullying. Masalah pertemanan mencerminkan ketidakmampuan remaja dalam menjalin relasi yang baik dengan teman sebaya, sehingga mereka rentan menjadi target bullying. Remaja yang cenderung pendiam, kurang pandai bergaul, dan tidak mampu membela diri sering kali menjadi korban bullying karena dianggap lemah. Bullying adalah perilaku ofensif yang dilakukan secara sengaja dan berulang kali terhadap individu yang dianggap lemah, mudah merasa malu, dan tidak mampu mempertahankan diri.
Di Indonesia, angka kasus bullying terus meningkat dan cenderung tidak mengalami penurunan. Bullying tidak hanya dilakukan secara verbal, seperti mengejek atau menghina, tetapi juga secara fisik, seperti pemukulan, yang pada akhirnya dapat melemahkan kesehatan mental korban dan menyebabkan trauma.
ADVERTISEMENT
Federasi Kesehatan Mental Dunia mendefinisikan kesehatan mental sebagai kondisi yang memungkinkan perkembangan optimal secara fisik, intelektual, dan emosional, selama hal tersebut selaras dengan kondisi orang lain. Masalah mental emosional yang tidak diatasi dengan baik dapat memberikan dampak negatif pada perkembangan remaja di masa mendatang, terutama dalam hal pematangan karakter, yang dapat memicu gangguan perkembangan mental emosional. Gangguan ini akan berdampak pada meningkatnya masalah perilaku di masa dewasa. Oleh karena itu, kesehatan mental perlu dijaga dan dirawat semaksimal mungkin untuk mencegah gangguan mental. Jika kesehatan mental terganggu, seseorang dapat mengalami hidup yang kurang nyaman, seperti mudah stres, lelah, dan bosan. Seseorang dikategorikan sehat secara mental apabila ia tidak mengalami gejala gangguan jiwa atau neurosis, maupun penyakit jiwa atau psikosis. Kesehatan mental sangat penting dalam menunjang produktivitas dan kualitas kesehatan fisik. Gangguan mental atau kejiwaan bisa dialami oleh siapa saja.
ADVERTISEMENT
Kepercayaan diri sangat penting bagi korban bullying dalam membentuk identitas diri. Upaya untuk meningkatkan kepercayaan diri memerlukan kerja sama langsung antara anggota keluarga, guru, teman, dan orang lain. Lingkungan sosial berperan penting melalui dukungan sosial, yang merupakan informasi atau umpan balik dari orang lain serta bentuk penghargaan, cinta, rasa hormat, keterlibatan, dan kepedulian. Korban bullying yang mendapat dukungan sosial tinggi dari lingkungannya akan menerima bantuan berupa kasih sayang, kepercayaan, kepedulian, rasa syukur, dan nilai-nilai positif. Sebaliknya, korban bullying yang memiliki dukungan sosial rendah akan merasa kesepian, takut, kecewa, dan diabaikan oleh orang lain. Dukungan sosial sangat berpengaruh dalam membangun kepercayaan diri korban bullying, karena kepercayaan diri meningkatkan kemampuan individu dalam interaksi sosial. Selain itu, kepercayaan diri adalah keyakinan individu terhadap kemampuannya untuk mengekspresikan perilaku tertentu atau mencapai tujuan tertentu.
ADVERTISEMENT
Referensi
Ayu, R., & Muhid, A. (2022). Pentingnya dukungan sosial terhadap kepercayaan diri penyintas bullying: Literature review. Tematik, 2(1).
Sarmini, A. P., Maria, C., Syahrias, L., & Mustika, I. (2023). Penyuluhan Mental Health Upaya Untuk Meningkatkan Kesehatan Mental Remaja. Jurnal Pengabdian Masyarakat, 6(1).
Rahmawaty, F., Silalahi, R. P., Berthiana, T., & Mansyah, B. (2022). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Mental pada Remaja: Factors Affecting Mental Health in Adolesents. Jurnal Surya Medika (JSM), 8(3), 276-281.
Jihan 'Aqilah Busyainah, mahasiswi ilmu keperawatan UIN Jakarta