Konten dari Pengguna

Inside Out 2: Apa yang Bisa Kita Pelajari tentang Emosi?

Jihan Farita Kamila
Mahasiswa Jurusan Psikologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
1 Desember 2024 13:12 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jihan Farita Kamila tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Beragam emosi manusia. Sumber: Freepik https://www.freepik.com/free-vector/collection-young-people-emotions_5030770.htm#fromView=search&page=1&position=0&uuid=f52b18b2-eb0d-47a9-8f1f-7c01c12b8427
zoom-in-whitePerbesar
Beragam emosi manusia. Sumber: Freepik https://www.freepik.com/free-vector/collection-young-people-emotions_5030770.htm#fromView=search&page=1&position=0&uuid=f52b18b2-eb0d-47a9-8f1f-7c01c12b8427
ADVERTISEMENT
Pernahkah Kamu merasa campur aduk dengan emosi yang tiba-tiba muncul? Seperti saat merasa cemas menghadapi masa depan, lalu disusul oleh nostalgia tentang masa lalu yang manis. Di kepala kita, semua emosi ini bekerja sama, kadang mereka saling bertabrakan untuk membentuk siapa diri kita. Pixar, melalui Inside Out 2, kembali membawa kita menyelami dunia emosi yang rumit namun indah.
ADVERTISEMENT
Robert Plutchik, seorang psikolog, mengembangkan teori emosi yang dikenal sebagai Wheel of Emotions, yang menggambarkan bagaimana emosi dasar seperti kemarahan dan ketakutan dapat digabungkan untuk membentuk emosi kompleks, seperti kecemasan atau iri hati, yang muncul ketika individu menghadapi situasi baru atau sulit.
Dalam konteks Inside Out 2, tambahan emosi seperti Anxiety, Nostalgia, Embarrassment, Envy, dan Ennui menggambarkan bagaimana perasaan tersebut muncul saat Riley menghadapi situasi baru di masa remaja, seperti tekanan sosial, kenangan masa kecil, dan ketidakpastian masa depan. Film ini mengingatkan kita bahwa setiap emosi, baik yang positif maupun yang sulit diterima, memiliki perannya masing-masing.
Artikel ini akan membahas bagaimana Inside Out 2 tidak hanya menghibur dengan cerita yang mengharukan, tetapi juga memberikan wawasan mendalam tentang psikologi emosi. Dari makna setiap emosi hingga pelajaran yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, mari kita pelajari bagaimana film ini membantu kita mengenal diri sendiri lebih baik.
ADVERTISEMENT

Kenali 5 Emosi Baru di Inside Out 2

1. Anxiety (Kecemasan)
Kecemasan muncul saat kita menghadapi situasi yang tidak pasti atau berisiko. Dalam psikologi, kecemasan sering dianggap sebagai "alarm" alami tubuh yang membantu kita bersiap menghadapi tantangan atau ancaman. Contoh kecemasan yang mungkin sering kita alami saat kita ingin mengerjakan ujian. Perasaan gelisah, panik, dan jantung yang berdetak lebih cepat tidak bisa dielakkan
2. Nostalgia (Kerinduan Masa Lalu)
Nostalgia adalah perasaan hangat yang muncul saat kita mengingat momen-momen indah dari masa lalu. Emosi ini sering membawa kebahagiaan sekaligus kesedihan, menciptakan rasa nyaman di tengah perubahan hidup. Ketika mendengar lagu dari masa kecil, kita akan teringat kenangan manis bermain bersama teman-teman pada masa itu.
3. Embarrassment (Malu)
Malu adalah emosi yang muncul ketika kita merasa telah melanggar norma sosial atau melakukan sesuatu yang salah di hadapan orang lain. Emosi ini biasanya melibatkan rasa rendah diri sementara. Bayangkan jika kita terjatuh di tempat umum, dan ada banyak orang yang menertawakan kita, kita pasti merasa sangat malu dan ingin kabur saat itu juga.
ADVERTISEMENT
4. Envy (Iri Hati)
Iri hati muncul saat kita merasa orang lain memiliki sesuatu yang kita inginkan, seperti kesuksesan atau benda yang diidamkan. Saat melihat teman membeli mobil baru yang selama ini kita idamkan, akan muncul perasaa iri karena belum mampu memilikinya.
5. Ennui (Kebosanan)
Ennui adalah perasaan bosan yang mendalam, biasanya terkait dengan kurangnya makna atau tantangan dalam hidup. Seperti saat sedang menunggu antrean panjang di restoran, kita mengantre sendirian dan ponsel kita kehabisan daya, pasti rasanya akan sangat membosankan.

Pelajaran Psikologi yang Bisa Dipetik

1. Kecemasan Itu Normal
Kecemasan adalah bentuk evolusi dari ketakutan yang lebih spesifik, membantu kita mengantisipasi kemungkinan buruk. Jika dikelola dengan baik, kecemasan dapat menjadi motivasi untuk bekerja lebih baik. Misalnya, rasa cemas sebelum ujian mendorong kita untuk belajar lebih keras.
ADVERTISEMENT
2. Nostalgia Itu Baik, Tapi Jangan Berlarut-larut
Nostalgia adalah gabungan antara kebahagiaan dan kesedihan, yang membantu kita merasa terhubung dengan identitas dan pengalaman masa lalu. Nostalgia bisa memberikan rasa nyaman, tetapi penting untuk tetap fokus pada masa kini dan masa depan.
3. Malu Itu Pelajaran Hidup
Rasa malu membantu kita menjaga hubungan sosial dengan mendorong perilaku yang lebih hati-hati. Dalam psikologi, emosi ini sering dikaitkan dengan self-awareness atau kesadaran diri.
4. Iri Hati Bukan Selalu Buruk
Iri hati adalah gabungan antara kemarahan dan kesedihan. Meski sering dianggap negatif, Iri hati bisa menjadi dorongan positif jika kita fokus pada pengembangan diri, bukan membandingkan diri secara berlebihan.
5. Bosan? Itu Tanda untuk Bereksplorasi
ADVERTISEMENT
Rasa bosan memberi sinyal bahwa kita butuh perubahan atau sesuatu yang baru. Dalam psikologi, ini terkait dengan kebutuhan akan stimulasi atau pemenuhan diri.
Inside Out 2 lebih dari sekadar hiburan. Film ini mengajarkan kita bahwa setiap emosi, baik yang membuat kita tersenyum maupun yang membuat kita menangis, memiliki tempat dan peran dalam kehidupan. Dengan memahami dan menerima emosi kita, kita tidak hanya menjadi lebih sehat secara psikologis, tetapi juga lebih siap menghadapi tantangan kehidupan.