Konten dari Pengguna

Kecanduan Game Online dan Krisis Mental: Dampak pada Generasi Strawberry

Jihan Kumala Zahra
Mahasiswa Farmasi Universitas Sebelas Maret
21 November 2024 17:08 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jihan Kumala Zahra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi anak bermain game (sumber: https://www.pexels.com/photo/light-man-people-smartphone-7047242/)
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi anak bermain game (sumber: https://www.pexels.com/photo/light-man-people-smartphone-7047242/)
ADVERTISEMENT
Fenomena kecanduan game online di kalangan remaja semakin menjadi sorotan dalam beberapa tahun terakhir. Kejadian ini memberi gambaran jelas tentang bagaimana kecanduan terhadap dunia maya dapat memperburuk attitude atau sikap anak-anak, terutama di generasi yang sering dijuluki “generasi strawberry”.
ADVERTISEMENT
Apa itu generasi strawberry ?
Istilah "generasi strawberry" digunakan untuk menggambarkan generasi muda yang tampak rapuh dan mudah terpengaruh, baik oleh tekanan sosial maupun kemajuan teknologi. Mereka dikenal sebagai generasi yang cenderung menghindari tantangan hidup yang sulit dan lebih memilih kenyamanan yang ditawarkan oleh dunia digital. Dalam hal ini, game online menjadi pelarian yang mudah dan menyenangkan. Namun, jika tidak diimbangi dengan pengawasan yang memadai, game online justru dapat membentuk perilaku yang kurang sehat dan merusak perkembangan karakter anak.
Permainan online yang mengandung kompetisi sering kali memupuk sikap agresif di kalangan para penggunanya, sehingga dapat memicu perilaku kekerasan. Game yang penuh dengan pertempuran, peperangan, dan kekerasan dapat memengaruhi pola pikir remaja yang menganggap bahwa menyelesaikan masalah dengan kekerasan adalah hal yang wajar. Fenomena ini bukan hanya berisiko menurunkan empati dan kepedulian terhadap orang lain, tetapi juga membuat mereka lebih mudah terjerumus ke dalam perilaku destruktif saat menghadapi masalah dalam kehidupan nyata.
ADVERTISEMENT
Pada dasarnya game online tidak selalu buruk, banyak juga permainan yang dapat mendidik, mengasah keterampilan, atau sekadar menjadi hiburan yang menyenangkan. Namun, efek jangka panjang dari kecanduan game yang tidak terkendali jauh lebih berbahaya. Remaja yang kecanduan game sering kali mengabaikan kewajiban mereka, baik itu dalam belajar, berinteraksi dengan keluarga, maupun bergaul dengan teman-teman di dunia nyata. Mereka lebih memilih berlama-lama di depan layar hingga larut dalam dunia virtual, tanpa menyadari bahwa waktu yang seharusnya digunakan untuk membangun karakter dan sikap positif terbuang dengan sia-sia.
Banyak orang tua yang masih belum sepenuhnya menyadari betapa besar dampak kecanduan game terhadap perkembangan sikap anak mereka. Game online yang awalnya hanya dilihat sebagai hiburan bisa bertransformasi menjadi masalah serius yang mengancam kesehatan mental dan sosial anak. Tidak sedikit anak-anak yang menjadi lebih mudah tersinggung, lebih agresif, dan cenderung melampiaskan kemarahan mereka pada orang lain jika mereka merasa tidak puas atau terpojok dalam permainan. Jika kecanduan ini dibiarkan tanpa pengawasan yang tepat, bukan tidak mungkin perilaku kekerasan ini akan terbawa ke dunia nyata.
ADVERTISEMENT
Dampak jangka panjangnya, hal ini dapat menyebabkan generasi muda kehilangan rasa tanggung jawab, disiplin, dan nilai moral. Tindak kekerasan yang terjadi sebagai dampak dari kecanduan game online bukan hanya masalah kebiasaan buruk semata, melainkan juga gejala lebih dalam terkait dengan kegagalan dalam membentuk karakter yang kuat. Generasi yang lebih cenderung menggunakan kekerasan sebagai solusi masalah ini, berisiko menumbuhkan budaya kekerasan di kalangan remaja yang sulit diatasi di masa depan.