Konten dari Pengguna

Menyuarakan Kembali Visi Islam sebagai Rahmatan Lil ‘Alamin

Jihan Mufidah
Saya adalah salah satu mahasiswi di Universitas Brawijaya angkatan 2020, mengambil program studi Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian
1 Maret 2021 10:59 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jihan Mufidah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto : Muhammad Izfaldi/Apa peran pemuda - pemudi dalam mengimani islam sebagai rahmatan lil 'alamin?
zoom-in-whitePerbesar
Foto : Muhammad Izfaldi/Apa peran pemuda - pemudi dalam mengimani islam sebagai rahmatan lil 'alamin?

Pengertian Islam Rahmatan Lil’alamin

ADVERTISEMENT
Secara etimologis (kebahasaan) Islam berasal dari kata salama atau salima yang berarti damai, keamanan, kenyamanan, dan perlindungan.
ADVERTISEMENT
Dari kata salima menjadi yaslaamu, salaaman, dan turunan kata lainnya, yang di dalam Al-Quran merujuk kepada pengertian damai, perlindungan, keamanan, dan kenyamanan. Islam rahmatan lil’alamin terdiri dari tiga kata yaitu kata “Rahmat” yang berarti kelembutan atau kasih sayang , “Li” yang berarti untuk, dan “Alamin” yang berarti alam (plural). Secara terminologi, dalam teologi islam, kata alam menginterpretasikan segala sesuatu selain Allah, mencakup seluruh makhluk hidup dan makhluk/ciptaan abstrak.
Dalam hadis riwayat Bukhari, Rasulullah SAW bersabda, “Seorang muslim itu adalah orang yang orang-orang muslim lainnya merasa aman dari (kejahatan) lisan dan tangannya.”
Dan juga, "Seseorang bertanya kepada Nabi, apakah (amalan-amalan) yang baik di dalam Islam? Nabi menjawab: “engkau memberikan makanan dan mengucapkan salam kepada orang yang engkau kenal dan kepada orang yang engkau tidak kenal”.
ADVERTISEMENT
Selain itu, dalam hadis riwayat An-Nasa'i, Nabi Muhammad SAW bersabda, "Seorang muslim itu adalah orang yang orang-orangnya manusia lainnya merasa aman (kejahatan) lisan dan tangannya dan orang mukmin adalah orang yang manusia lainnya merasa aman atas darah (jiwa) dan harta mereka”.
Pengertian Nur Syam menjelaskan gagasan Islam rahmatan lil’alamin adalah Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam, bukan hanya keselamatan bagi manusia tetapi juga untuk alam. Keselamatan yang dimaksudkan adalah hablum minallah, hablum minan nas dan juga hablum minal alam. Keselamatan manusia tidak ada artinya jika alam tidak dalam keselamatan. Oleh karena itu, Islam yang memberikan keselamatan bagi semuanya.

Aplikasi Islam Rahmatan Lil ‘Alamin dalam Bermasyarakat

Sebagai makhluk sosial, manusia berhubungan dan berinteraksi dengan manusia lainnya. Sebagai seorang muslim tentu harus mengaplikasikan nilai-nilai Islam rahmatan lil alamin dalam kehidupan bermasyarakat. Aplikasi nilai Islam dalam perilaku kehidupan bermasyarakat secara garis besar dapat dibagi menjadi 4 macam yakni:
ADVERTISEMENT
Ukhuwah Islamiyah
Dalam hal akidah Islam, kita adalah bersaudara dengan sesama umat muslim lainnya. Islam mengatur hal ini dalam tata cara bermasyarakat kepada sesama muslim. Contoh menjaga hubungan baik dengan sesama muslim, mendamaikan jika berselisih, tidak saling merendahkan dan memaklumi kekurangan.
Ukhuwah Basyariyah/Insaniyah
Islam mengajarkan tentang semangat persaudaraan antar sesama manusia, kita harus senantiasa berlaku baik pada setiap manusia, karena derajat kita sama di hadapan Allah, kecuali iman dan takwa yang membedakannya. Contohnya seperti saling bertegur sapa, melupakan perbedaan dan merajut kebersamaan, dan tidak saling merasa diri paling benar.
Ukhuwah Wathoniyah
Islam mengajarkan sikap cinta terhadap tanah air. Umat muslim harus senantiasa memiliki sifat nasionalis dan mematuhi konstitusi, serta perundang-undangan yang berlaku. Mulai dari undang-undang yang disusun oleh DPR sampai peraturan desa pun jika sudah menjadi kesepakatan bersama, maka kita harus mematuhinya. Sehingga sikap dengan kesadaran hukum itulah dapat tercipta persatuan dan kesatuan di tengah masyarakat.
ADVERTISEMENT
Ukhuwah ‘Ubudiyah
Kehidupan bermasyarakat juga tidak bisa lepas dari interaksi dengan alam. Islam mengatur bagaimana hubungan manusia dengan lingkungan, hewan, dan tumbuhan, sebagaimana makna dari Islam sebagai rahmat seluruh alam. Contoh dari hal sederhana yakni menjaga kebersihan lingkungan dan kelestarian alam.
Isu sosial dan peran pemuda-pemudi terkait islam rahmatan lil 'alamin
Ajaran rahmatan lil ‘alamin yang menjadi visi islam dalam mengatur hubungan baik di masyarakat, agar tercapai kedamaian untuk seluruh alam semesta. Namun, disisi lainnya paham radikalisme dan diskriminatif semakin merajalela. Kasus – kasus intoleransi yang mengatasnamakan agama islam semakin sering terjadi, diikuti meningkatnya tindakan kekerasan dengan embel – embel membela agama. Padahal islam menjunjung tinggi perdamaian dan kasih sayang. Tidak ada hukum dalam islam yang memerintah ataupun memperbolehkan umat islam untuk menyakiti sesama makhluk-Nya. Tragedi WTC (World Trade) yang terjadi 19 tahun silam di Washington D.C., Amerika Serikat. Dengan membajak nama islam, kelompok radikal tersebut berhasil menewaskan + 3000 orang dan beberapa dari korbannya adalah muslim. Sungguh miris sekaligus tragis. Visi islam sebagai rahmatan lil ‘alamin yang menjunjung tinggi kedamaian dan memperjelas risalah yang dibawa nabi Muhammad SAW bahwa islam adalah rahmat bagi seluruh alam tanpa terkecuali seakan tidak dapat terwujudkan.
ADVERTISEMENT
Adapun perilaku intoleransi yang terjadi di SMKN 2 Padang, Sumatera Barat. Seorang siswi non muslim dipaksa untuk mengenakan hijab oleh tenaga pendidiknya. Banyak yang menyayangkan hal tersebut. Hal itu tidak pantas dilakukan apalagi oleh tenaga pendidik yang memiliki kewajiban untuk memberi teladan yang baik. Lalu, kita kembali pada peristiwa 4 tahun lalu, tepatnya tahun 2017 etnis rohingya yang menjadi minoritas muslim di Myanmar mendapatkan perlakuan diskriminatif berskala besar dengan membakar rumah etnis rohingya, mengusir, bahkan berupaya membersihkan etnis rohingya dari Myanmar. Hal ini dilatarbelakangi adanya status berbeda antara etnis minoritas lainnya dan adanya masalah politik. Bahkan, PBB dan ASEAN turut mengambil peran dalam penyelesaian peristiwa tersebut. PBB mengungkapkan bahwa tindakan militer Myanmar merupakan aksi pemberantasan etnik yang melanggar norma kemanusiaan dan sosial. Selain peristiwa-peristiwa tersebut, masih banyak peristiwa lainnya yang kontradiktif dengan visi islam sebagai rahmatan lil alamin yang mengajarkan akan pentingnya perdamain dan kasih sayang.
ADVERTISEMENT
Lalu sebagai pemuda-pemudi apa peran kita untuk menjaga wajah islam yang menjunjung tinggi visi islam rahmatan lil alamin ? Sebagai pemuda-pemudi penerus bangsa sekaligus umat beragama, tentu kita tidak boleh hanya menonton namun harus mengambil peran dan turut berkorban dalam menjaga wajah islam. Pertama, dengan memperkuat kekuatan moral dalam diri, dengan mengembangkan aspek etik,moral, serta akhlak dalam dimensi berbangsa dan bernegara. Kedua, dengan memperkokoh iman dan takwa, serta ketahanan mental spiritual dalam diri. Hal ini dapat diwujudkan salah satunya dengan menghargai dan memahami keberagaman dan menolak melakukan kekerasan serta memaknai visi rahmatan lil ‘alamin agar mampu mengaplikasikan dalam kehidupan. Ketiga, pemuda-pemudi memiliki peran sebagai control social. Hal ini dapat diwujudkan dengan lebih memperkuat wawasan beragama, berbangsa, dan membangkitkan kesadaran beragama. Keempat, pemuda-pemudi juga memiliki peran sebagai agen perubahan yang dapat diwujudkan dengan mengembangkan pendidikan, baik itu pendidikan beragama, pendidikan umum, serta kepedulian terhadap masyarakat dan lebih peka terhadap lingkungan. Walaupun sulit mengubah dunia untuk semua orang, namun setidaknya kita bisa mengubah dunia untuk beberapa orang dengan saling mengasihi satu dengan lainnya tanpa adanya diskriminasi, rasisme, dan kekerasan.
ADVERTISEMENT

Daftar Pustaka

Ilyas, Hamim. 2018. Fiqih Akbar: Prinsip - Prinsip Teologis Islam Rahmatan Lil ‘Alamin. Yogyakarta: Pustaka Alvabet.
Rajasa, Rosidi, dan Muqowin. 2020. Implementasi Islam Rahmatan Lil ‘Alamin di Pesantren Perspektif KH. A. Hasyim Muzadi. Jurnal TA’LIMUNA.Vol. 09, No. 02: 86 - 100.
Sholikhin, Muhammad. 2013. Islam Rahmatan Lil ‘Alamin Panduan Dakwah Umat Islam Indonesia dalam Konteks Kekinian, Mewujudkan Amar Makruf Nahi Mungkar, Menepis Terorisme. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Syamsuddin. 2016. Penanaman Nilai Tasawuf Dalam Menumbuhkan Karakter Islam Rahmatan Lil ‘Alamin pada Peran Pemuda. Jurnal Akhlak dan Tasawuf. Vol. 02, No. 2: 501 - 526.
Yahya, Ismail. 2018. Islam Rahmatan Lil ‘Alamin. Institut Agama Islam Negeri Surakarta