Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Peso vs Dollar: Bagaimana Mata Uang Ganda Membentuk Ekonomi di Kuba
9 Desember 2024 16:59 WIB
·
waktu baca 7 menitTulisan dari Jihan Novitasari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Berakhirnya Perang Dunia I memberikan pengaruh besar terhadap kestabilan perekonomian di seluruh dunia, khususnya Kuba sebagai negara dengan komoditas terbesar gula mengalami penurunan permintaan terhadap pasokan gula menyebabkan harga gula menurun. Berasal dari spekulasi berlebihan di pasar gula, yang mengakibatkan fluktuasi harga yang dramatis. Pada tahun 1920, terjadi lonjakan tajam harga gula. Ketika, spekulan mulai membeli dalam jumlah besar, mengakibatkan apa yang dikenal sebagai 'Tari Jutaan' . Selama periode ini, harga gula hampir tiga kali lipat, dari sekitar 7 sen per pon menjadi hampir 21 sen per pon pada bulan Mei 1920. Namun, spekulasi ini tidak berlanjut. Kemudian harga gula anjlok kembali menjadi lebih dari 5 sen pada akhir tahun yang sama, menyebabkan krisis finansial bagi banyak produsen dan investor. Mengingat bahwa industri gula adalah pilar utama ekonomi Kuba, krisis ini turut menyebabkan penurunan produksi gula dan mendorong banyak pabrik gula tutup, serta berdampak besar pada ekonomi nasional.
ADVERTISEMENT
Situasi diperburuk oleh depresi besar pada tahun 1930-an, dimulai setelah jatuhnya pasar saham AS berdampak signifikan pada negara-negara di kawasan Amerika Latin, termasuk Kuba. Sebelum Depresi, harga gula di Kuba rata-rata 2,96 sen per pon, tetapi setelah krisis, harga tersebut menurun hingga hampir setengahnya, yaitu 1,47 sen per pon pada tahun 1933. Alhasil terjadi penurunan pendapatan nasional dan memperburuk tingkat pengangguran di sektor gula, yang merupakan sektor krusial bagi ekonomi Kuba.
Saat perekonomian belum mencapai titik kestabilan. Kuba harus menghadapi krisis ekonomi terburuk dalam sejarah sejak Uni Soviet dinyatakan runtuh, yang mana sebelumnya Kuba mempunyai ikatan mitra dagang yang kuat. Ketika bantuan ekonomi Uni Soviet berakhir, Kuba mengalami krisis ekonomi yang mengancam stabilitas negara dengan dampak yang ditimbulkan pada industri, pasokan makanan, dan kebutuhan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Sebagai tanggapan, pemerintah Kuba memutuskan untuk menerapkan sistem mata uang ganda. Hal ini bertujuan menarik investasi asing dan mendorong perkembangan sektor pariwisata sebagai sumber utama pemasukan negara untuk mengatasi hiperinflasi yang mengancam perekonomian serta kebutuhan akan stabilitas moneter di tengah krisis ekonomi pasca-Soviet.
Sejak saat itu, ada dua mata uang mulai beredar di Kuba yaitu Peso Kuba (CUP) dan Peso konvertibel (CUC). Sistem dua mata uang ini memungkinkan Kuba dalam upaya mempertahankan stabilitas ekonomi pada masa krisis dan menciptakan pembagian ekonomi, di mana Peso Kuba (CUP) sudah beredar lebih dahulu dan Peso Konvertibel (CUC) merupakan mata uang baru.
Masing-masing digunakan untuk tujuan yang berbeda dalam kehidupan sehari-hari. CUP digunakan oleh sebagian besar penduduk untuk transaksi domestik. Di sisi lain, CUC bernilai sama terhadap dolar AS digunakan sebagai transaksi internasional, pariwisata, dan pembelian barang impor.
ADVERTISEMENT
Banyak penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa sistem mata uang ganda menciptakan kesenjangan dalam distribusi pendapatan dan ketidakpuasan masyarakat Kuba. Pekerjaan formal yang bersertifikasi profesional mempunyai penghasilan jauh lebih rendah daripada sopir taksi dan pemandu wisata yang dibayar saat bekerja di sektor pariwisata (Posada, 2011). Pandangan ini didukung oleh penelitian Nagy & Almaidi, ketika ketimpangan ekonomi terjadi akan berakibat pada perbedaan standar hidup antar warga Kuba. Sementara itu, penelitian yang berfokus pada pengaruh positif dari penerapan sistem mata uang ganda yaitu memisahkan antara kebutuhan domestik dan internasional.
Hal ini menimbulkan ketergantungan pada dua mata uang yang dapat membatasi daya saing pasar domestik karena menciptakan dua paritas ekonomi yang tidak seimbang, di mana akses terhadap barang dan jasa sangat berbeda tergantung pada mata uang yang digunakan.
ADVERTISEMENT
Meskipun sudah banyak penelitian menghasilkan temuan yang cenderung negatif. Melalui pendekatan yang berbeda, penelitian ini berfokus pada bagaimana sistem dual currency membentuk ekonomi di Kuba.
Definisi Sistem Dual Currency
Menurut Cambridge Dictionary, dua kata tersusun dalam dual currency mengarah pada ekonomi dan mata uang. Sementara definisi secara umum menjelaskan, sistem dual currency adalah keberadaan dua jenis mata uang dalam satu negara yang berfungsi secara bersamaan, di mana nilai tukar dan penggunaan mata uang tersebut dapat berbeda tergantung pada konteks transaksi. Dalam kasus Kuba, sistem ini mengarah pada keberadaan Peso Kuba (CUP) dan Peso Konvertibel (CUC), yang masing-masing digunakan dalam sektor ekonomi yang berbeda. Ernesto “Che” Guevara, presiden Bank Sentral Kuba menerapkan sistem keuangan anggaran untuk menggantikan peran Bank Nasional Kuba dalam pelayanan sistem moneter dan nilai tukar ganda (Cuba Platform, 2017) .
ADVERTISEMENT
Definisi Sistem Dual Economy
Fenomena dual economy dalam kasus Kuba terbentuk sebagai konsekuensi dari penerapan sistem dual currency. Dual economy adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan adanya dua sektor ekonomi yang terpisah dalam satu negara, sering kali dibedakan berdasarkan tingkat perkembangan, teknologi, dan pola permintaan yang berbeda. Dua pola yang terbentuk adalah sektor modern dan sektor tradisional. Sektor modern biasanya lebih terintegrasi dengan pasar global dan menggunakan teknologi canggih, sedangkan sektor tradisional lebih berorientasi lokal dan sering kali mengandalkan metode tradisional.
Dampak Positif Mata Uang Ganda Pada Perekonomian Kuba
Peso Konvertibel (CUC) yang setara dengan dolar AS berhasil menarik wisatawan internasional yang membawa devisa sebagai sumber pendapatan yang diperlukan bagi Kuba. Sektor pariwisata menjadi penyumbang utama pendapatan
nasional dan menciptakan banyak lapangan pekerjaan di industri yang berorientasi pada wisata. Hal ini terbukti pada awal 2020, sebelum pandemi melanda, jumlah kedatangan wisatawan asing mencapai sekitar 4 juta, menandakan potensi besar yang dihasilkan oleh sistem ini. Kedua, mengurangi ketergantungan pada dolar AS, sebelum adanya Peso Konvertibel (CUC) pemerintah dan masyarakat Kuba masih bergantung dengan dolar AS untuk transaksi dalam lingkup internasional. Dolar AS digunakan untuk melakukan transaksi internasional seperti melakukan ekspor impor, investasi, dan lain sebagainya. Ketiga, pemulihan ekonomi pasca runtuhnya Uni Soviet. Setelah runtuhnya Uni Soviet, Kuba mengalami krisis ekonomi yang mengakibatkan Kuba harus mencari jalan keluar untuk menyelesaikan masalah tersebut, sehingga pemerintah Kuba menerapkan sistem dual currency dalam menangani masalah tersebut. Dengan adanya sistem tersebut memungkinkan Kuba tetap mendapatkan penghasilan dari sektor pariwisata.
ADVERTISEMENT
Dari hal positif yang didapatkan Kuba dengan menerapkan sistem dual currency dapat kita analisis bahwa dual currency dalam sistem dual economy memang sebagai suatu cara untuk menyelesaikan masalah ekonomi di suatu negara, dual currency di Kuba sendiri mengubah sistem ekonomi yang sebelumnya bergantung pada sektor ekonomi tradisional seperti perkebunan, sumber daya hayati dan pertanian, beralih ke sistem ekonomi modern di sektor pariwisata, investasi asing, lalu memanfaatkan pariwisata untuk menarik investor asing dan menambah devisa negara.
Dalam penelitian Center for Latin American Studies, menunjukkan bahwa pendapatan yang dihasilkan dari sektor yang menggunakan mata uang CUC mampu memberikan peluang bagi sektor tradisional untuk berinovasi dan meningkatkan efisiensi dalam produksi. Misalnya, akses lebih baik terhadap penggunaan teknologi modern melalui kerja sama dengan sektor pariwisata memungkinkan para petani menerapkan teknik pertanian yang lebih efisien. Selain itu, banyak pelaku usaha di sektor tradisional yang mulai mengadopsi metode baru dan inovatif dalam upaya beradaptasi dengan perubahan zaman. Oleh karena itu, sistem mata uang ganda tidak hanya menyediakan dukungan keuangan dan akses pasar yang lebih luas, tetapi juga mendorong inovasi dan peningkatan produktivitas. Sektor tradisional menjadi penyumbang produktivitas melalui penyediaan lapangan kerja, meskipun banyak tenaga kerja yang beralih ke sektor lebih menguntungkan seperti pariwisata, setidaknya mampu menjaga stabilitas sosial di Kuba. Ketika sektor tradisional meningkat berkat dukungan mata uang ganda, hal ini menciptakan lebih banyak kesempatan kerja bagi masyarakat lokal, membantu mengurangi tingkat pengangguran yang sangat rendah, hanya 1.20% pada tahun 2023 dari tahun sebelumnya sebesar 1,80% (The National Statistics Office of Cuba, 2023).
Kendati sistem mata uang ganda di Kuba menunjukkan keberhasilan dalam hal pertumbuhan sektor pariwisata dan kemampuan menarik investasi asing, isu ketidakadilan sosial terus menjadi tantangan besar. Dengan upaya yang sedang dilakukan untuk unifikasi mata uang, akan menjadi menarik untuk melihat bagaimana Kuba dapat mengelola transisi ini demi mencapai keadilan sosial dan kemakmuran ekonomi yang lebih baik.
ADVERTISEMENT