Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Misteri Dibalik Imutnya Boneka Labubu
12 Oktober 2024 16:24 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Nur Jihan Azka Afanti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Labubu merupakan boneka yang tampilannya menyerupai monster. Boneka ini telah menjadi tren yang mencuri perhatian di Asia Tenggara dan dunia. Diciptakan oleh Kasing Lung, seorang seniman asal Hong Kong pada tahun 2015. Labubu adalah salah satu dari lima karakter dalam koleksi makhluk rekaan yang dikenal sebagai The Monster. Beberapa sumber menyebutkan bahwa Labubu terinspirasi oleh dongeng Nordik. Desain Labubu yang unik dan menggemaskan serta gigi-gigi tajam yang kontras menarik perhatian banyak orang. Ada juga yang mengatakan bahwa boneka Labubu ini terinspirasi dari monster Taotie. Dalam cerita mitologi Tiongkok, Taotie adalah monster serakah yang suka makan. Di mana dia dipercaya akan memakan apa saja yang telah dilihatnya, bahkan itu termasuk dengan tubuhnya sendiri, karena itu Taotie hanya digambarkan dengan wujud tubuhnya yang terdiri dari kepala besar dan mulutnya yang lebar. Dengan sifat yang dimilikinya, Taotie dianggap sebagai simbol keserakahan dan dipergunakan untuk mendeskripsikan orang yang terlalu serakah. Walaupun latar belakang labubu menyeramkan, tapi tidak membuat orang takut untuk membelinya. Justru banyak yang minat dengan boneka ini yang biasa kita sebut FOMO.
ADVERTISEMENT
FOMO, singkatan dari Fear of Missing Out merupakan perasaan takut tertinggal dari tren atau pengalaman yang sedang populer. Fenomena ini semakin terasa dalam era digital, di mana informasi dan tren menyebar dengan cepat. Dalam konteks boneka Labubu, FOMO berperan penting dalam mendorong tren dan antusiasme para penggemar. Popularitas Labubu melonjak setelah Lisa Blackpink terlihat membawa boneka ini sebagai aksesoris tasnya. Pengaruh Lisa sebagai idola K-Pop yang memiliki jutaan penggemar di seluruh dunia, termasuk Indonesia, memicu rasa ingin memiliki Labubu di kalangan penggemarnya. Konten-konten di media sosial, seperti foto dan video tentang Labubu, semakin memperkuat FOMO. Boneka ini telah menjadi fenomena budaya pop yang menarik banyak orang dan nilainya terus meningkat seiring dengan popularitasnya. Harga boneka labubu sangat beragam, mulai dari Rp 200.000,00 sampai Rp 1.000.000,00. Meskipun harganya selangit, boneka labubu tetap menjadi incaran para kolektor karena beberapa faktor, yaitu estetika, tren, dan status. Para pengguna media sosial merasa terdorong untuk ikut memiliki Labubu agar tidak ketinggalan tren dan mendapatkan "likes" atau "shares" di media sosial.
ADVERTISEMENT
Boneka Labubu juga mempunyai kekurangan, yaitu harganya yang mahal dan faktor keterbatasan, maksudnya meningkatnya permintaan boneka Labubu membuat keterbatasan produksi di pabriknya. Sehingga kolektor seringkali bersedia membayar harga yang tinggi untuk mendapatkan boneka yang langka dan eksklusif. Bagi beberapa orang, kekurangan ini mungkin tidak menjadi masalah. Namun, menurut sebagian orang, kekurangan ini mungkin menjadi faktor penentu dalam membeli boneka Labubu.