Konten dari Pengguna

Perpustakaan Anak Sebagai Sarana Pengetahuan dan Kreativitas

Jihan Zalika Rachman
Student of Jakarta Islamic University
18 Juni 2023 15:52 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jihan Zalika Rachman tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber : Dokumentasi pribadi. Layanan Anak di Perpustakaan Nasional
zoom-in-whitePerbesar
Sumber : Dokumentasi pribadi. Layanan Anak di Perpustakaan Nasional
ADVERTISEMENT
Peningkatan kemampuan literasi dan numerasi bangsa Indonesia bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga merupakan kewajiban bagi seluruh masyarakat Indonesia khususnya pada anak. Pada dasarnya minat baca menjadi kunci penting bagi kemajuan suatu bangsa, karena penguasaan pendidikan hanya dapat diraih dengan minat baca yang tinggi. Jika dibandingkan dengan negara lain, Indonesia masih menjadi negara yang tertinggal jauh dalam peminatan membaca. Menurut data dari United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) menunjukkan, persentase minat baca anak Indonesia hanya 0,01 persen. Artinya, dari 10.000 anak bangsa, hanya satu orang yang senang membaca. Beberapa faktor rendahnya minat baca anak adalah orangtua kurang menyadari bahwa membaca sedari dini itu penting, kurangnya motivasi orangtua, sarana baca yang kurang menarik untuk anak dan yang lainnya. Budaya literasi harus ditanamkan setiap anak melalui Gerakan Literasi Nasional, karena pemerintah ingin memanfaatkannya dengan cara meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan literasi di Indonesia. Salah satu dorongan untuk mewujudkan itu semua adalah dengan adanya Perpustakaan khusus untuk anak.
ADVERTISEMENT
Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan karya rekam yang berisi buku-buku dan terbitan-terbitan lainnya. Dilansir dari website Perpusnas, Perpustakaan Anak adalah tempat dimana anak dapat memilih buku yang mereka inginkan, tempat dimana mereka dapat menelusur dan membaca buku serta majalah dengan nyaman, tempat dimana anak dapat mengerjakan pekerjaan rumah mereka dengan bantuan pustakawan anak yang mengajarkan mereka cara mencari jawaban dari pekerjaan rumah tersebut dan mengarahkan anak tentang cara mencari dan menggunakan informasi yang ada di perpustakaan.
Manfaat dari perpustakaan anak adalah :
ADVERTISEMENT
Ternyata dampak perpustakaan sebagai ‘rumah belajar’ untuk anak-anak itu sangat penting. Maka dari itu, dibutuhkan beberapa cara agar perpustakaan anak tersebut bisa berjalan sesuai dengan fungsinya agar dapat menarik perhatian anak, membuat anak merasa nyaman dan menyenangkan. Beberapa cara yang bisa diambil untuk pengembangan perpustakaan anak adalah :
1. Menyediakan ruangan open space untuk anak. Tidak hanya ruang membaca saja, perpustakaan bisa menyediakan ruang terbuka anak contohnya untuk menyalurkan bakat mereka seperti ruang menggambar, melukis dan mewarnai. Anak akan merasa nyaman dan tidak ada rasa takut jika masuk ke perpustakaan.
2. Menyediakan berbagai macam buku seperti buku cerita, ensiklopedia bergambar, buku 3d pop-up, dan jenis buku menarik lainnya. Dengan melihat rendahnya minat literasi anak di Indonesia, hal ini bisa menjadi alternatif untuk meningkatkan minat baca karena anak disuguhkan oleh gambar-gambar yang berwarna dan menarik perhatian. Tujuannya agar setiap anak tidak bosan jika hanya membaca buku yang full dengan tulisan.
ADVERTISEMENT
3. Memanfaatkan teknologi sebagai alat untuk melengkapi akses membaca anak, salah satunya adalah buku digital. Dengan adanya ilustrasi yang di edit dengan nyata, anak pasti merasakan pengalaman baru dalam membaca. Apalagi di era sekarang sudah sangat lazim menggunakan teknologi digital dalam kehidupan sehari-hari.
4. Memberikan rak buku terpisah dengan mengelompokkannya berdasarkan umur (0-3 tahun, 4-8 tahun, dan 9-12 tahun) dengan tujuan memudahkan anak dan juga orangtua untuk memilih buku sesuai dengan umur. Hal ini bisa mengurangi kesalahan membaca tidak sesuai dengan umur.
5. Menyediakan mainan edukatif seperti susun balok, wooden blender, stacking toys, puzzle alfabet dan angka, keeppley, papan gambar dan mainan-mainan lainnya. Cara tersebut bisa melatih daya motorik dan sensorik anak, sehingga anak dapat belajar mencapai proses pengaplikasian yang baik dan sesuai dengan apa yang diinginkan.
ADVERTISEMENT
Jika kelima hal diatas sudah diterapkan dalam peningkatan kualitas perpustakaan anak, maka akan tumbuh kemauan membaca dari individu setiap anak. Tumbuhnya minat baca akan menyebabkan kebiasaan membaca berkembang dan terjadinya peningkatkan keterampilan dalam membaca. Dengan membaca maka membuka wawasan , meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta meningkatkan kreativitas sehingga anak semakin bergairah dan terpacu untuk belajar sehingga melalui aktivitas membaca diharapkan potensi anak semakin berkembang secara maksimal.
Maka dari itu perpustakaan yang baik harus mencakup seluruh aspek dalam pendidikan, tidak hanya hal pengetahuan saja, namun keterampilan, kreativitas, seni, budaya, sejarah dan aspek-aspek lainnya perlu diperhatikan. Dengan didukungnya sarana dan prasarana perpustakaan layanan anak, maka anak berhak mendapatkan fasilitas pendidikan untuk menunjang masa depan mereka. Jadi, diharapkan agar perpustakaan anak di Indonesia akan terus bertambah dan berkembang seiring berjalannya waktu.
ADVERTISEMENT