4 Tips Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis di Tempat Kerja

Job2Go
We are a fast-growing company, engaged in technology, and collaborating on the relationship between job seekers and employers. Job seekers can search, select, and implement customized job and Companies can easily engage workers in our platform.
Konten dari Pengguna
24 Agustus 2020 18:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Job2Go tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kemampuan berpikir kritis diperlukan untuk mencari keputusan yang tepat [designed by Freepik|@freepik.com]
zoom-in-whitePerbesar
Kemampuan berpikir kritis diperlukan untuk mencari keputusan yang tepat [designed by Freepik|@freepik.com]
ADVERTISEMENT
Kamu mungkin sering mendengar istilah “berpikir kritis”. Kemampuan berpikir ini sering diidamkan oleh banyak perusahaan agar bisa dimiliki oleh karyawan mereka. Apa sih sebenarnya berpikir kritis itu? Bagaimana cara mengembangkannya?
ADVERTISEMENT

Mengenal berpikir kritis dan manfaatnya dalam dunia kerja

Dilansir dari College Info Geek, berpikir kritis atau critical thinking sederhananya adalah rangkaian memproses dan memahami informasi agar kamu bisa merancang solusi yang tepat sasaran. Dalam berpikir kritis, kamu membutuhkan banyak pertimbangan agar permasalahan yang dihadapi bisa terselesaikan dengan baik. Banyaknya pertimbangan dalam menyelesaikan masalah tersebut membuat berpikir kritis berbeda dengan berpikir biasa sehari-hari.
Dunia kerja akan dipenuhi oleh berbagai masalah yang harus kamu pecahkan bersama kolega. Apapun bidang yang kamu geluti, permasalahan sekecil apapun akan selalu menghantui. Menyelesaikan masalah tersebut bisa dibantu diatasi dengan berpikir kritis. Sayangnya, berpikir kritis tersebut perlu dilatih agar kamu punya sense yang kuat memahami permasalahan.
Berpikir kritis amat diperlukan agar seseorang sukses menyelesaikan permasalahan. Metode berpikir ini juga memiliki banyak manfaat untuk kamu dan perusahaan, termasuk:
ADVERTISEMENT
• Menyelesaikan masalah lebih cepat dengan solusi yang tepat
• Mengevaluasi setiap keputusan yang akan diambil perusahaan
• Mengembangkan etika mendengarkan dan menyimak orang lain
• Meningkatkan produktivitas
• Mengembangkan keterampilan memahami masalah
• Menguatkan hubungan antar tim di perusahaan

Tips mengembangkan kemampuan berpikir kritis di tempat kerja

Berpikir kritis memerlukan latihan yang terkadang tak bisa sebentar. Berikut ini tips yang bisa kamu lakukan:
1. Tanya, tanya, tanya!
Rajin bertanya merupakan salah satu kunci dalam mengembangkan berpikir kritis. Apabila kamu bingung dengan permintaan atasan, atau mungkin merasa ada yang tidak beres saat menghadiri presentasi dan meeting, kamu bisa melemparkan pertanyaan yang memang dirasa krusial untuk ditanyakan.
Kamu juga bisa mengonfirmasi hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan pada atasan maupun pada rekan kerja. Konfirmasi tersebut bisa direfrasekan dan disusun ulang sesuai dengan pemahaman kamu.
ADVERTISEMENT
2. Banyak menyimak dan mendengarkan
Selain menanyakan hal yang memang patut ditanyakan, banyak menyimak dan mendengarkan juga menjadi elemen mendasar untuk berpikir kritis. Saat atasan dan rekan kerja tengah berbicara, misalnya, kamu harus mendengarkannya dengan hati-hati. Berikan ‘empati’ saat mendengarkan penjelasan orang lain, serta curahkan pikiranmu untuk bisa memahami poin-poin yang disampaikan.
Kemudian, kamu bisa mencoba memunculkan kebutuhan dan ekspetasi mereka, sehingga kamu dan rekan kerja bisa mencapai sasaran yang tengah dikejar.
3. Selalu ingat pengalaman yang dialami
Dunia kerja akan dipenuhi beragam tantangan dan masalah. Terkadang, masalah yang kamu hadapi dapat mirip dengan masalah yang kamu hadapi di masa lalu; seperti di perkuliahan, tempat magang, atau kantor sebelumnya. Kemiripan pengalaman tersebut akan membantu kamu menyelesaikan permasalahan di masa sekarang. Dengan melatih berpikir kritis, kamu bisa meramu elemen dari pengalaman masa lalu dengan fakta-fakta yang kamu dapatkan dari masalah saat ini.
ADVERTISEMENT
Begitu pula, apabila kamu menghadapi masalah baru di pekerjaan saat ini, kamu bisa 'menyimpannya' baik-baik jika permasalahan serupa akan kembali kamu hadapi nanti.
4. Prediksikan setiap risiko keputusan yang diambil
Terakhir, setiap keputusan kolektif maupun personal akan memiliki risiko dan konsekuensi. Pemikir yang baik tak hanya merancang solusi, namun juga konsekuensi yang berisiko terjadi di masa mendatang. Kamu bisa membawa kemungkinan isu yang akan terjadi yang bisa didiskusikan bersama rekan kerja dan atasan.
Dengan memprediksi adanya konsekuensi dari tiap keputusan, kamu dan tim bisa merancang mitigasi isu untuk meminimalisir dampaknya.
-----
Itulah pentingnya berpikir kritis dan cara-cara yang bisa kamu terapkan untuk melatihnya. Ingat bahwa untuk berpikir kritis kamu akan perlu menempuh banyak pengalaman dan latihan. Pahami pula, bahwa tak ada orang 100% bisa berpikir kritis.
ADVERTISEMENT
Semoga bermanfaat!