7 Ciri-ciri Loker Penipuan, Jangan Jadi Korban Berikutnya

Pencari kerja harus jeli dalam mengidentifikasi loker penipuan [designed by Freepik/freepik.com]

Melamar kerja memang menjadi proses yang penuh dengan kejutan. Bagaimana tidak, kamu menggantungkan cita-cita yang besar dalam melamar kerja, mulai dari memahami lowongan sampai pada tahap menyiapkan semua dokumen yang dibutuhkan.

Sayangnya, masih banyak ditemukan lowongan kerja palsu yang bertujuan untuk menipu pencari kerja. Beruntung, loker penipuan biasanya memiliki ciri-ciri tertentu yang bisa dengan jeli kamu identifikasi. Apa saja ciri-ciri loker penipuan?

Ciri-ciri loker penipuan, kamu harus jeli

Selalu teliti dalam melamar kerja. Ciri-ciri loker penipuan berikut ini harus selalu kamu ingat:

1. Persyaratan terlalu umum dan mudah

Salah satu ciri lowongan kerja palsu adalah persyaratannya yang terkesan terlalu umum dan mudah. Setiap perusahaan tentu membutuhkan karyawan yang berkompeten dan ahli di bidang yang dicari, sehingga mustahil jika persyaratannya terlalu gampang.

Apabila kamu menemukan persyaratan lowongan yang memberi kesan, “Kayaknya semua orang bisa masuk deh”, kamu boleh curiga dengan info lowongan kerja tersebut. Beberapa contoh persyaratan yang terlalu umum dan mudah, yaitu:

2. Alamat e-mail menggunakan domain gratis

Memang tidak semua, namun perusahaan yang sudah established biasanya sudah memiliki alamat e-mail bisnis dan profesional. Jika e-mail yang tercantum untuk proses rekrutmen masih menggunakan domain gratis (berakhiran Gmail atau Yahoo), kamu boleh kok curiga dengan info loker tersebut.

Kamu bisa lebih waspada apabila loker yang mengatasnamakan perusahaan besar tidak mencantumkan e-mail resmi mereka.

3. Nama perusahaan yang tidak jelas

Ciri loker penipuan lainnya adalah nama perusahaan yang kurang familiar. Apabila kamu merasa belum pernah mendengar nama perusahaan yang dicantumkan, kamu bisa melakukan riset terkait perusahaan. Gunakan mesin pencari untuk mempelajari benar tidaknya eksistensi perusahaan yang tercantum di info loker.

Kamu juga bisa memanfaatkan situs LinkedIn untuk mencari tahu ada tidaknya karyawan yang bekerja di perusahaan yang kurang familiar bagi kamu.

4. Alamat perusahaan tidak ditemukan atau tidak jelas

Semua perusahaan yang legal, termasuk perusahaan skala kecil sekalipun, akan memiliki alamat yang terdaftar dalam mesin pencari. Apabila kamu tidak bisa menemukan alamat perusahaan dalam sebuah loker, kamu boleh curiga atas legalitas perusahaan tersebut

5. Gaji yang ditawarkan terlalu menggiurkan

Beberapa loker biasanya langsung mengumumkan nominal atau rentangan gaji yang ditawarkan. Apabila nominal gaji dicantumkan, kamu harus mempertimbangkan kesesuaian gaji dengan posisi yang dibuka pendaftarannya.

Misalnya, apabila lowongan kerja untuk fresh graduate menawarkan gaji 8-10 juta Rupiah sebulan, kamu boleh skeptis dan curiga. Perhatikan pula elemen lain dalam loker tersebut, seperti nama perusahaan, alamat, atau e-mail yang digunakan. Jika gaji cenderung fantastis namun alamat e-mail tidak profesional, ditambah kamu tidak mendapatkan informasi lengkap perusahaan, kamu boleh melupakan info loker tersebut.

6. Alamat tempat wawancara berbeda dengan alamat resmi perusahaan

Normalnya, interview dan tes penerimaan kerja dilakukan di kantor resmi perusahaan. Apabila kamu diminta untuk melakukan wawancara di alamat yang berbeda dengan alamat resmi, kamu boleh sedikit was-was dan curiga dengan proses rekrutmen tersebut. Terlebih jika pihak ‘perusahaan’ tersebut menggunakan e-mail tidak resmi.

Bagaimana dengan perusahaan outsource?

Perusahaan outsource memang biasanya memang menjalankan tahap awal rekrutmen di kantor mereka, bukan kantor perusahaan yang menjadi klien. Namun, biasanya perusahaan outsource sudah menjelaskan dari awal bahwa mereka mewakili perusahaan lain. Penting pula untuk diingat bahwa perusahaan outsource juga tidak memungut biaya apapun.

7. Memungut biaya, termasuk dengan mekanisme reimbursement

Nah, ini jelas menjadi poin paling penting dalam mengidentifikasi loker penipuan. Boleh dikatakan bahwa sama sekali tidak ada perusahaan yang memungut biaya terhadap calon karyawannya. Apabila kamu mengikuti proses rekrutmen namun pada akhirnya diwajibkan membayar sejumlah uang, perusahaan tersebut bisa dipastikan penipu dan bualan belaka, ya.

Pemungutan biaya juga terkadang disampaikan dengan ‘halus’, seperti dengan mekanisme reimbursement. Misalnya, kamu dinyatakan lolos untuk mengikuti wawancara namun prosesnya akan diadakan di luar kota. Kamu kemudian diminta untuk membayar uang transportasi yang akan diganti oleh pihak perusahaan. Lowongan “tidak modal” seperti ini jelas penipuan dan cukup sering terjadi hingga sekarang.

Jeli dalam melamar kerja

Melamar kerja memang menjadi proses yang membutuhkan kejelian. Walau saat ini platform pencarian kerja begitu bejibun, kamu harus senantiasa waspada agar lolos dari tipuan pihak yang tidak bertanggung jawab. Lakukan riset mendalam untuk mencari tahu benar ada tidaknya perusahaan yang kamu lamar, sembari juga teliti dalam memahami informasi dalam loker.

Kamu juga sangat disarankan menggunakan platform yang memiliki akuntabilitas dalam mempromosikan lowongan kerja, seperti Job2Go. Di aplikasi Job2Go, semua lowongan sudah terverifikasi sehingga kamu bisa dengan aman berjuang mencari pekerjaan.

Aplikasi Job2Go tersedia di Playstore dan Appstore, sehingga pencari kerja semua kalangan bisa menjelajahi pencarian kerja mereka. Jangan lupa download Job2Go dan selamat berselancar menemukan pekerjaan idaman!