7 Kesalahan dalam Membuat CV dan Tips Menghindarinya

Job2Go
We are a fast-growing company, engaged in technology, and collaborating on the relationship between job seekers and employers. Job seekers can search, select, and implement customized job and Companies can easily engage workers in our platform.
Konten dari Pengguna
6 Agustus 2020 20:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Job2Go tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Meminimalisir kesalahan CV memperbesar kesempatan kandidat untuk diwawancarai HRD [designed by Ijeab @Freepik | freepik.com/ijeab]
zoom-in-whitePerbesar
Meminimalisir kesalahan CV memperbesar kesempatan kandidat untuk diwawancarai HRD [designed by Ijeab @Freepik | freepik.com/ijeab]
ADVERTISEMENT
Tiap harinya, Andi selalu mengirimkan CV untuk melamar kerja di berbagai perusahaan. Namun sayang, usahanya belum membuahkan hasil tak peduli banyaknya lamaran yang sudah ia kirim. Andi bertambah bingung mengingat skill yang ia miliki tergolong mumpuni dengan beberapa pengalaman magang. Kira-kira salahnya dimana, ya?
ADVERTISEMENT
Kesuksesan dalam mencari kerja memang dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satunya yakni CV yang kamu kirim ke perusahaan idaman. Apabila pengalaman kamu mirip dengan cerita Andi, boleh jadi CV kamu membutuhkan sedikit penyesuaian. Simak beberapa kesalahan dalam membuat CV yang sering dilakukan pelamar kerja.

7 Kesalahan dalam membuat CV yang harus kamu hindari

Butuh strategi yang tepat, kesalahan dalam membuat CV berikut ini harus kamu hindari:
1. Salah pengetikan atau typo
CV harus menggabungkan desain dan informasi yang tepat untuk memikat HRD. Namun, saat menuliskan informasi terkait riwayat diri, salah ketik atau typo adalah salah satu hal yang sering dilakukan oleh kandidat dalam CV mereka. Namun jangan salah, typo dalam CV dapat menjadi pemicu ilfeel di kalangan HRD - karena menimbulkan kesan bahwa kandidat kurang teliti.
ADVERTISEMENT
Sebelum save dan submit saat melamar kerja, jangan lupa untuk selalu cek dengan komprehensif CV kamu, ya.
2. Tata bahasa tidak pas
Entah CV kamu menggunakan Bahasa Indonesia maupun Bahasa Inggris, kerahkan pikiran kamu agar penulisan tata bahasa bisa sesuai dengan ejaan masing-masing bahasa. Menulis memang menjadi skill dasar yang sebaiknya dimiliki tiap kandidat – dan menulis dalam CV adalah kemampuan pertama yang akan kamu tunjukkan ke tim HRD.
Selalu cek tata bahasa dan grammar dalam menulis CV. Jika perlu, kamu bisa menanyakan pendapat teman-teman kamu yang sekiranya jago dalam menulis.
3. Bahasa yang terlalu klise
Dalam membuat summary atau daftar skill, kamu sangat dianjurkan untuk menghindari penggunaan kata yang klise atau terlalu biasa. Beberapa diksi dan skill yang terlalu klise dan cenderung diabaikan HRD, termasuk:
ADVERTISEMENT
Good communicator
• Team player
• Going extra mile
• Can-do-attitude under pressure
• Problem solver
Pikirkan dengan matang skill yang memang kamu miliki dan sesuai dengan posisi yang dilamar, sehingga bisa stand out dibandingkan kandidat lain. Misalnya, skill dalam menggunakan software tertentu, menulis, mengetik cepat, atau mungkin fotografi.
4. Satu CV untuk semua
Kesalahan lain yang juga umum dilakukan pelamar kerja adalah mengirimkan satu CV untuk semua lamaran. Padahal, beda industri dan beda posisi yang dilamar akan membutuhkan pendekatan konten dan desain CV yang juga berbeda pula.
Misalnya, kamu berminat bekerja sebagai sales executive sekaligus sebagai seorang copywriter. Skill dan pengalaman lain yang dicantumkan juga bisa saja sedikit berbeda. Sebagai seorang sales, HRD biasanya mencari kandidat yang piawai negosiasi, public speaking, dan riset konsumen. Sementara itu, skill utama sebagai copywriter yakni menulis dan riset audiens.
ADVERTISEMENT
Walau sama-sama menunjang dalam memasarkan ‘produk’ perusahaan dan memiliki irisan skill, kamu perlu strategi agar kemampuan kamu bisa memenuhi ekspetasi yang dicari HRD.
5. Informasi yang tidak valid
Personalisasi CV tidak serta-merta memperbolehkan kamu untuk berbohong dalam lembaran tersebut. Tim HRD tentu akan melakukan background checking sebelum 100% menerima seorang kandidat, termasuk riwayat pekerjaan dan riwayat pendidikan.
Skill yang kamu cantumkan dalam CV juga harus sesuai dengan kemampuan kamu. Sebab, jika kamu tidak bisa membuktikannya saat tes atau saat sudah bekerja, kamu tentu akan repot sendiri dan berisiko tidak lulus probation. Selalu buat informasi sevalid mungkin, ya.
6. Fokus pada tugas tanpa prestasi
Membuat deskripsi riwayat pekerjaan memang gampang-gampang susah. Namun, jangan sampai informasi yang kamu tulis hanya fokus pada tugas yang sudah kamu kerjakan, bukan prestasi yang sudah kamu raih. Selalu ada pencapaian yang bisa kamu tonjolkan dalam CV, termasuk menyelesaikan target pekerjaan, atau kamu dipercaya mengerjakan proyek level staff ketika magang.
ADVERTISEMENT
Sisipkan diksi yang aktif dan powerful dalam CV kamu, seperti “completed”, “earned”, atau “achieved”. Apabila menggunakan diksi pasif, gunakanlah kalimat yang juga positif, seperti “was entrusted” atau “was selected”.
7. Terlalu panjang
Tim HRD memiliki waktu yang singkat dalam menyeleksi CV kandidat yang masuk. Artinya, CV yang singkat, padat, namun jelas seringkali lebih disukai dibandingkan CV yang kelewat panjang. Kamu disarankan untuk menyeleksi informasi yang hendak dimasukkan, yang disesuaikan dengan posisi yang dilamar maupun jenis industri yang akan kamu tuju.
Senantiasa teliti dalam membuat CV
Banyaknya lowongan kerja yang menarik bukan berarti kamu boleh lengah dalam membuat CV. Kamu harus senantiasa teliti, cermat, dan strategis dalam merancang CV, agar lembaran kamu bisa menarik perhatian tim HRD. Buat satu master CV yang bisa kamu otak-atik dalam merancangnya, termasuk menyesuaikannya dengan pekerjaan yang kamu lamar.
ADVERTISEMENT
Agar proses pembuatan CV kamu bisa lebih optimal, kamu bisa menyimak Tips Membuat CV yang baik dan benar dari Job2Go.
Selamat mencoba dan jangan patah semangat, Sobat Kerja!