Konten dari Pengguna

Wedang Uwuh, Minuman Tradisional dengan Segudang Manfaat

Joba Evranda
Saya seorang Pelajar dari SMA Citra Berkat, Surabaya
11 Februari 2025 6:11 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Joba Evranda tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
<a href="https://www.freepik.com/free-photo/side-view-glass-tea-with-baklava-lemon-jam-table_7724690.htm#fromView=keyword&page=1&position=2&uuid=d695f2d9-f7b1-4026-912b-b63156b0337a&query=Wedang+Uwuh">Image by 8photo on Freepik</a>
zoom-in-whitePerbesar
<a href="https://www.freepik.com/free-photo/side-view-glass-tea-with-baklava-lemon-jam-table_7724690.htm#fromView=keyword&page=1&position=2&uuid=d695f2d9-f7b1-4026-912b-b63156b0337a&query=Wedang+Uwuh">Image by 8photo on Freepik</a>
ADVERTISEMENT
Wedang uwuh adalah minuman tradisional yang berkhasiat obat dan sangat dekat dengan kehidupan masyarakat Indonesia, salah satunya wedang uwuh. Wedang uwuh merupakan minuman herbal khas Yogyakarta yang berbahan baku secang, kayu manis, kapulaga, jahe, pala, serai, dan cengkih (Jatmika et al., 2017). Nama “uwuh” berasal dari kata “sampah” dalam bahasa Jawa, karena minuman tersebut tampak seperti campuran bahan-bahan yang menyerupai sampah. Namun, penampilan dapat menipu, sebab khasiat dan manfaatnya tidak kalah menarik. Wedang uwuh diperkirakan sudah ada sejak tahun 1630-an. Sejarah Wedang Uwuh Wedang uwuh pertama kali dihidangkan pada zaman Sultan Agung yang saat itu menjadi Raja Mataram. Ketika sang raja mencari tempat untuk pemakaman keluarga Raja Mataram, sampailah mereka di salah satu tempat di Bukit Merak Imogiri (Bantul). Sultan Agung kemudian meminta pengawalnya untuk membuatkan minuman hangat, yaitu wedang secang. Lalu, pengawal tersebut membuatkan wedang secang dan meletakkannya di dekat Sultan Agung. Tak disangka, angin bertiup kencang sehingga daun-daun dan ranting jatuh dan bercampur dengan wedang secang sang raja. Hal ini justru membuat Sultan Agung merasakan kenikmatan minuman tersebut. Keesokan harinya, Sultan Agung meminta pelayannya untuk membuatkan minuman yang sama. Namun, raja mendapati bahwa minuman tersebut bukan lagi wedang secang biasa, melainkan campuran berbagai bahan di dalamnya. Sejak saat itu, minuman tersebut disebut wedang uwuh. Bahan dan Manfaat Setiap Bahan Wedang uwuh terbuat dari berbagai jenis rempah-rempah dan bahan alami yang memiliki manfaat bagi kesehatan. Bahan-bahan yang digunakan antara lain: 1. Daun Cengkih: Daun cengkih memberikan aroma yang khas dan bersifat antiseptik. Salah satu manfaatnya adalah meredakan sakit tenggorokan. 2. Kayu Secang: Memberikan warna merah alami dan bersifat antioksidan. Salah satu manfaatnya adalah meningkatkan daya tahan tubuh. 3. Jahe: Dapat menghangatkan tubuh dan membantu meredakan masuk angin. 4. Kayu Manis: Menambah rasa manis alami dan memiliki sifat antiinflamasi yang bekerja dengan cara mengurangi sensasi nyeri serta peradangan. 5. Daun Pala: Memberikan aroma yang khas dan memiliki sifat antiinflamasi, antioksidan, serta antibakteri. 6. Gula Batu atau Gula Merah: Sebagai penambah cita rasa pada wedang uwuh. 7. Kapulaga: Membantu mengontrol tekanan darah hingga mencegah penyakit kronis. 8. Serai: Bersifat antioksidan dan antibakteri. Kesimpulan Wedang uwuh adalah minuman tradisional yang tampak tidak beraturan dengan begitu banyak jenis bahan, tetapi memiliki manfaat dan khasiat yang sangat beragam. Wedang uwuh dapat menjadi solusi bagi berbagai masalah kesehatan di zaman modern ini. Khasiatnya mencakup sifat antiseptik, antioksidan, antiinflamasi, hingga menghangatkan tubuh. Daftar Pustaka Makarim, F. R. (2023). 7 Manfaat Minuman Wedang Uwuh untuk Kesehatan Tubuh. Diakses pada 16 Januari 2025 dari https://www.halodoc.com/artikel/7-manfaat-minuman-wedang-uwuh-untuk-kesehatan-tubuh Putri, T. L. (2023). Wedang Uwuh Khas Jogja: Sejarah, Filosofi hingga Manfaatnya. Diakses pada 16 Januari 2025 dari https://www.detik.com/jogja/kuliner/d-6839950/wedang-uwuh-khas-jogja-sejarah-filosofi-hingga-manfaatnya
ADVERTISEMENT