Mahasiswa KKN UNAIR Gagas Akuaponik, Pemanfaatan Lahan Minim untuk Hasil Tani

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Airlangga Surabaya memperkenalkan gagasan akuaponik pada RW V Kelurahan Lontar, Kecamatan Sambikerep, Kota Surabaya. Daerah perkotaan identik dengan gedung-gedung besar dan menjulang, dengan sedikit lahan yang bisa digunakan untuk menanam tanaman maupun beternak. Hal ini menjadi salah satu halangan bagi warga RW V Kelurahan Lontar dalam usaha bercocok tanam, khususnya tanaman sayuran.

Pemberian arahan dan penjelasan cara merakit dan merawat akuaponik. Source: arsip pribadi penulis.

Akuaponik menjadi upaya mahasiswa dalam meningkatkan pemanfaatan lahan tani yang terbatas, khususnya di daerah perkotaan. Akuaponik sendiri merupakan sistem pertanian yang menggabungkan budidaya ikan dengan pertanian tanaman dalam satu ekosistem yang saling menguntungkan. Tidak hanya mendapatkan hasil tani, namun warga juga dapat memanen hasil ternak ikan dari akuaponik.

Penanaman akuaponik dilaksanakan di Balai RW V Kelurahan Lontar dan dilakukan oleh mahasiswa bersama dengan anggota Kader Surabaya Hebat (KSH). Akuaponik yang ditanam memanfaatkan kangkung dan ikan lele. Keduanya dipilih karena relatif lebih mudah untuk dirawat, sehingga cocok untuk warga RW V yang baru pertama kali belajar merawat akuaponik.

Anggota KSH menunjukkan antusiasme terhadap akuaponik melalui berbagai pertanyaan yang dilontarkan selama penanaman. Pertanyaan yang dilontarkan sangat bervariasi, mulai dari cara pemeliharaan hingga waktu, cara memanen sayuran dan ikan, hingga penanaman kembali pasca panen. Antusiasme dari anggota KSH menjadi awal yang bagus dalam usaha memperkenalkan akuaponik. Harapannya, akuaponik dapat menjadi pintu bagi warga Kelurahan Lontar dan mahasiswa KKN BBK 5 UNAIR dalam mewujudkan inovasi ramah lingkungan.