Konten dari Pengguna

Mengapa Banyak Orang Mengalami Overthinking Terutama pada Kalangan Remaja?

Jocelyn Brilliant Ho
mahasiswi Universitas Bunda Mulia, program studi ilmu komunikasi
14 Oktober 2024 18:14 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jocelyn Brilliant Ho tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
sumber: penulis
zoom-in-whitePerbesar
sumber: penulis
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Overthinking merupakan suatu kondisi seseorang ketika terlalu banyak memikirkan sesuatu secara berlebihan. Pemikiran tersebut dapat berupa sesuatu baik itu kejadian atau peristiwa, masalah yang telah terjadi atau belum terjadi, serta sebuah keputusan. Hal tersebut seringkali diikuti dengan kecemasan dan ketakutan secara berkala. Seperti seorang siswa yang melakukan presentasi di kelas kemudian berpikir bahwa penampilannya kurang menarik atau memalukan. Mereka seringkali membuat membuat skenario buruk yang belum tentu saja terjadi. Pemikiran ini akan berulang secara terus menerus bahkan dari yang awalnya hanya berbentuk pemikiran atau keputusan yang sederhana berubah menjadi sangat rumit.
ADVERTISEMENT
Ada banyak penyebab seseorang yang memicu timbulnya overthinking terutama pada kalangan remaja. Salah satunya yaitu bentuk kecemasan serta rasa takut yang muncul dari prediksi buruk melalui dirinya sendiri. Hal ini juga turut mempengaruhi kualitas aktivitas dalam kehidupan sehari - hari, hingga bisa berdampak pada kesehatan mental atau fisik seseorang. Ketika seseorang merasa cemas, dirinya cenderung mengalami tekanan pikiran hingga terjebak dalam kekhawatiran yang berlebih. Selain itu, seseorang yang kurang percaya diri juga seringkali meragukan setiap keputusan yang telah mereka buat bahkan sampai merenungkan setiap tindakan yang mereka buat. Maka dari itu, overthinking dapat menimbulkan pemikiran yang negatif. Adanya tekanan sosial seperti perasaan tertekan akibat masalah hubungan, pekerjaan atau pertemanan juga menjadi pemicu timbulnya berbagai pemikiran negatif hingga overthinking. Akibat hal tersebut, seseorang juga bisa mengalami stress dan depresi.
ADVERTISEMENT
Overthinking juga bisa muncul pada seseorang yang memiliki sifat perfeksionisme. Mereka mimiliki standar yang tinggi untuk dirinya sendiri sehingga takut dalam membuat kesalahan dan sering kali berjuang untuk mendapatkan hasil yang maksimal sempurna, sehingga memiliki kebiasaan untuk memikirkan segala sesuatu secara berlebihan. Selain itu, overthinking juga muncul dari trauma atau pengalaman negatif dimasa lalu. Mereka kemungkinan akan merasa bersalah dan berpikir keras dalam mengambil keputusan agar menghindari kesalahan yang telah terjadi.
Untuk mengatasi overthinking, dapat dari mulai mengalihkan pikiran dengan melakukan kegiatan baru serta melupakan pikiran yang menggangu. Stress merupakan suatu hal yang wajar terjadi. Namun, jika dibiarkan dapat memiliki risiko yaitu gangguan mental. Maka dari itu, untuk mecegahnya bisa dengan mengalihkan perhatian terutama melakukan hobi atau hal lain yang membuat perasaan senang. Selain itu, berhenti membuat asumsi secara berlebihan teruslah berfokus pada tindakan yang pasti dan cobalah untuk menghadapi rasa takut tersebut atau melakukan diskusi alih - alih memendamnya sendiri. Kita juga dapat menuangkan beberapa pikiran kita ke dalam buku catatan harian untuk menghilangkan beban yang mendalam.
ADVERTISEMENT
Pada akhirnya, overthinking dapat terjadi pada siapa saja. Pemikiran dan rasa khawatir yang berlebihan juga dapat memicu timbulnya stress. Namun, dengan mengatasinya secara tepat seperti mengubah pola pikir dan terus berpikir postif serta mengendalikan pikiran tersebut, kita dapat mengurangi rasa khawatir dan terbebas dari rasa terbelunggu terus - menerus.
Penulis: Jocelyn Brilliant Ho