Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Konten dari Pengguna
Cahaya Bintang di Langit Malam hanya Ilusi Waktu?
26 Januari 2025 15:46 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Michellia Jocelyn Gunawan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ketika melihat ke langit pada waktu malam hari, langit malam dihiasi dengan pancaran sinar bulan dan gemerlap cahaya bintang yang lembut. Tetapi pernahkah kalian terpikirkan bagaimana cahaya bintang bisa sampai ke Bumi? Apakah cahaya bintang yang kita lihat pada malam hari merupakan cahaya bintang pada saat itu juga?
ADVERTISEMENT
Ternyata, gemerlap bintang yang kita lihat pada malam hari merupakan pancaran sinar bintang yang berasal dari ribuan bahkan jutaan tahun lalu. Cahaya bintang memerlukan waktu yang lama untuk sampai ke Bumi, hingga pada akhirnya kita bisa melihatnya dengan mata kepala kita sendiri.
Proses Cahaya Bintang Sampai ke Bumi
Cahaya bintang tercipta dari reaksi nuklir di inti bintang yang berjarak sangat jauh dari Bumi. Cahaya yang terbentuk di inti bintang akan bergerak menuju ke lapisan terluar bintang. Kemudian, cahaya yang sudah mencapai permukaan bintang akan bergerak melintasi luar angkasa yang hampir kosong atau disebut dengan istilah vakum dan bergerak dengan kecepatan cahaya, sekitar 299.792.458 meter per detik. Ketika cahaya bintang akhirnya mencapai atmosfer Bumi, cahaya melalui proses pemantulan dan pembiasan oleh partikel udara yang ada di atmosfer.
ADVERTISEMENT
Proses ini memakan waktu yang sangat lama meskipun bergerak dengan kecepatan cahaya karena jarak antara bintang dan Bumi sangatlah jauh. Proses yang memakan waktu ribuan hingga jutaan tahun inilah yang menyebabkan mengapa cahaya bintang yang kita lihat bisa saja cahaya dari bintang yang sudah mati jutaan tahun lalu.
Satuan Cahaya
Untuk menghitung jarak benda luar angkasa, para astronom menggunakan satuan yang disebut "tahun cahaya". Satu tahun cahaya adalah 9,46 triliun kilometer. Penggunaan satuan cahaya dikarenakan jarak antara benda langit terlalu besar untuk diukur menggunakan satuan kilometer yang biasa kita gunakan sehari-hari.
Bintang terdekat dari Bumi selain Matahari adalah Alpha Centauri atau lebih dikenal dengan Proxima Centauri yang berjarak sekitar 4,2 tahun cahaya atau 39.900.000.000.000 kilometer. Artinya bintang ini memerlukan waktu selama 4,2 tahun cahaya atau 4,2 x 9.500.000.000.000 km untuk sampai ke Bumi. Tetapi, cahaya dari bintang ini tidak bisa kita lihat menggunakan mata kepala kita sendiri karena cahayanya yang sangat redup.
ADVERTISEMENT
Dapat dibayangkan seberapa lama waktu yang dibutuhkan hanya untuk sekadar melihat satu cahaya bintang.
Ilusi Waktu atau Relativitas Cahaya?
Jadi, apakah cahaya bintang yang kita lihat di malam hari hanyalah sebuah ilusi waktu? Bisa dikatakan bahwa kita melihat cahaya dari masa atau waktu yang sudah berlalu, bukan dari waktu yang sekarang. Hal ini bisa dianggap sebagai ilusi waktu, karena keadaan bintang yang kita lihat tidak dalam kondisi yang sebenarnya.
Namun, melalui sudut pandang relativitas, hal ini tidak dikatakan sebagai ilusi mutlak. Melainkan, fenomena ini dipahami sebagai perjalanan cahaya melintasi ruang dan waktu atau informasi yang terhenti dalam waktu karena perjalanan cahaya yang sangat panjang.
Cahaya bintang yang kita lihat memang merupakan keadaan bintang dari jutaan tahun lalu. Sehingga dalam hal ini ada ilusi waktu yang terkait. Namun hal tersebut bukanlah ilusi yang sepenuhnya menipu. Kita tetap melihat cahaya yang nyata, tetapi kita hanya melihatnya dari perspektif masa lalu. Cahaya yang kita terima bukanlah gambaran saat ini dari bintang tersebut, tetapi hasil perjalanan cahaya yang membutuhkan waktu untuk sampai ke kita.
ADVERTISEMENT