Konten dari Pengguna

Berjalan Berdampingan dengan Ketakutan

Jody jeremi hadrian ritonga
Mahasiswa UNAI penikmat buku yang menjadikan literasi sebagai pelarian dan teman setia. Menulis untuk meredakan pikiran, merekam cerita, serta mendokumentasikan ide sebagai bekal di masa depan. Dengan kata, menjelajahi dunia dan merangkai makna dari
23 Januari 2025 14:08 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jody jeremi hadrian ritonga tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Logo batman simbol dari takut : https://www.pexels.com/id-id/foto/batman-buku-komik-mobil-pahlawan-6633/
zoom-in-whitePerbesar
Logo batman simbol dari takut : https://www.pexels.com/id-id/foto/batman-buku-komik-mobil-pahlawan-6633/
Kelelawar adalah hewan yang sangat ikonik. Saat kecil, ketika membaca atau melihat kelelawar, mungkin yang pertama kali terlintas di benak kita adalah seorang superhero berbaju serba gelap yang siap menghadapi para penjahat dan mengatasi kekacauan di Gotham City. Yaps, benar sekali Bruce Wayne, alias Batman.
ADVERTISEMENT
Dari semua superhero, Batman adalah yang paling unik. Ketika superhero lainnya berusaha tampil dengan citra cerah, menggunakan warna-warna yang mencolok, dan menggambarkan sosok yang ramah serta penuh harapan, Batman justru hadir dengan aura dingin dan menakutkan.
Di balik luka dan trauma masa kecil Bruce yang begitu mendalam, terdapat cerita menarik tentang simbol yang ia pilih untuk melambangkan perjuangannya sebagai pahlawan. Ketakutannya terhadap kelelawar bermula sejak kecil, ketika ia jatuh ke dalam sebuah gua yang dipenuhi oleh hewan tersebut. Rasa takut itu terus menghantuinya hingga dewasa.
Illustrasi goa ketakutan: https://www.pexels.com/id-id/foto/orang-yang-berdiri-dan-memegang-lampu-di-dalam-gua-2397414/
Sebenarnya, apa itu ketakutan? Dalam Kamus Oxford, "fear" atau ketakutan didefinisikan sebagai sebuah kata yang menggambarkan rasa kecemasan yang berlebihan dan berlangsung lama, yang biasanya muncul karena ancaman nyata atau hanya berasal dari imajinasi.
ADVERTISEMENT
Ketakutan, dalam banyak hati, sering diselimuti oleh bayang-bayang negatif. Para motivator berkata, "Hilangkan ketakutan, jangan biarkan ia menguasai." Namun, dalam pandangan penulis, itu adalah kesalahan yang besar. Dari zaman nenek moyang kita, ketakutanlah yang menjadi penuntun langkah, yang mengingatkan kita akan bahaya yang tersembunyi di balik kegelapan malam. Ketakutan bukan musuh, bukan pula kebodohan.
Lalu muncul pertanyaan, mengapa ketika kita merasa takut, seolah-olah kita dihempaskan ke dalam kekelaman? Karena takut, banyak kesempatan yang hilang, seperti pekerjaan yang kita tinggalkan karena rasa takut, atau mungkin karena kita takut mendekati seseorang yang kita sukai, hingga akhirnya orang lain yang merebutnya. Jika memang ketakutan itu seharusnya melindungi kita, mengapa setiap kali kita merasa takut, justru suasana hati menjadi lebih hancur?
ADVERTISEMENT
Orang ketakutan : https://www.pexels.com/id-id/foto/orang-yang-bersandar-di-dinding-236151/
Di sinilah mengapa penulis memulai dengan kisah Batman. Seperti yang telah dijelaskan, Bruce memiliki ketakutan yang luar biasa terhadap kelelawar. Namun, bagaimana akhirnya ia bisa mengatasi dan melawan rasa takutnya? Benar, ia memilih untuk berjalan bersama ketakutannya. Bruce menyadari bahwa ketakutan itu bukan untuk dihindari, melainkan untuk diterima dan diajak berjalan bersamanya. Dari situlah, kekuatan Batman yang kita kenal sekarang mulai muncul.
Ketakutan bisa menjadi amunisi, bahkan kekuatan, ketika kita menjadikannya sebagai teman dalam perjalanan hidup kita. Tentu, ini bukan berarti kalian harus menerima ketakutan begitu saja tanpa pertimbangan. Ketika kalian berhadapan dengan harimau atau penjahat, itu bukan saatnya untuk berjalan berdampingan dengan mereka.
Ketika kita memutuskan untuk mengambil promosi atau mencoba beralih karier, ketakutan sering kali mengalir deras, merasuk ke dalam darah dan tubuh kita, seolah-olah setiap pori-pori kita menyerap ketakutan itu sendiri. Tidak apa-apa untuk merasa seperti itu. Ketakutan adalah hal yang wajar dalam hidup. Alih-alih tunduk atau berusaha menghilangkannya, marilah kita mengajaknya untuk berjalan bersama, sebagai teman yang mengingatkan kita untuk tetap waspada dan kuat menghadapi apa yang akan datang.
Foto oleh Ksenia Chernaya: https://www.pexels.com/id-id/foto/railing-dengan-berbagai-instrumen-untuk-diperbaiki-5766461/
Kenalilah ketakutan seolah ia adalah orang asing yang baru kalian temui. Resapilah kehadirannya, agar kalian bisa memutuskan apakah ini ketakutan yang perlu dikenali lebih dalam atau dibiarkan pergi. Ketika kalian tahu bagaimana mengenali ketakutan yang bisa dijadikan teman dan alat untuk membantu kalian meraih tujuan, maka kalian baru saja menjadi Batman versi modern, yang telah berteman erat dengan ketakutannya dan menggunakannya sebagai senjata untuk menghadapi dunia.
ADVERTISEMENT