Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
5 Rumah Makan yang Wajib Dikunjungi di Madrid
6 April 2019 20:43 WIB
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:18 WIB
Tulisan dari Geovannie Foresty P. tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Madrid adalah sebuah kota kosmopolitan indah dan cantik yang mampu mengombinasikan antara modernitas dengan warisan kebudayaan tradisional Spanyol. Bukan hanya itu, Madrid juga sangat terbuka untuk sesuatu yang baru, khususnya dengan masuknya masakan khas yang datang dari seluruh belahan dunia.
Selama tiga tahun tinggal di Madrid, saya mendapatkan kesempatan untuk menjelajahi berbagai sisi dari kota ini dan secara bersamaan menikmati berbagai makanan khas Spanyol yang disediakan di dalamnya. Jika artikel ini hanya menampilkan 5 rumah makan yang wajib dikunjungi, sebetulnya masih banyak lagi rumah makan yang patut dikunjungi, baik itu masakan khas Spanyol maupun yang berasal dari negara lain.
ADVERTISEMENT
Berikut 5 rumah makan yang wajib anda kunjungi ketika tiba di Madrid.
1. Chocolateria San Guines - Madrid 1894
Rumah makan yang dihiasi dengan kombinasi cermin dan panel kayu hijau ini adalah salah satu kedai churros terkenal dan tertua di Madrid yang terletak di lorong San Ginés, tepatnya di kota tua, dekat dengan Puerta del Sol. Rumah makan ini buka 24 jam.
Sejak didirikan pada tahun 1894, menu utama yang dijual adalah churros dan porras yang dibuat dengan teknik tradisional en el hombro (di atas pundak).
Bagi yang belum tahu, churros adalah makanan ringan yang terbuat dari adonan dasar seperti kue sus dan dimasak dengan cara digoreng dalam minyak yang banyak. Biasanya, disajikan pada pagi hari untuk sarapan.
Oleh karena adonannya yang cukup padat, setiap gigitannya akan terasa renyah di mulut, apalagi jika sebelumnya dicelupkan dengan saus cokelat yang hangat, que sabroso! Uenak tenan. Rasa kriuk gorengan yang langsung hancur melebur dicampur basahnya manis cokelat hangat, bikin mulut ingin terus mengunyah.
ADVERTISEMENT
Nah, kalau porras bentuknya lebih besar dan adonannya tidak terlalu padat, mirip sekali dengan cakue. Bahkan, rasanya pun juga seperti cakue, tinggal sausnya saja yang diganti dengan saus sambal khas cakue.
2. Sobrino de Botin – Restoran Tertua di Dunia
Tidak jauh dari San Guines, kalau anda sudah lapar dan ingin makan siang, kita bisa menemukan restoran tertua di dunia menurut Guinness World Records. Restoran ini didirikan oleh pasangan pendatang dari Prancis, Jean Botin dan istrinya, pada tahun 1725.
Setiap lantainya masih kental dengan nuansa tradisional, ada yang setengahnya dihiasi dengan kayu ukiran warna cokelat, ada juga yang dihiasi dengan keramik biru putih tipikal gaya Spanyol. Yang paling keren adalah ruang bawah tanah yang dindingnya hanya dihiasi dengan batu bata dan bersatu melengkung dengan atapnya.
Bukan hanya hiasannya, cara memasaknya masih seperti pertama kali dibuka, hanya dengan menggunakan oven kayu bakar yang juga dihiasi keramik gaya Spanyol. Hasil panggangannya adalah menu utama rumah makanan ini, yaitu cordero asado (domba muda panggang) dan cochinillo asado (babi muda panggang).
ADVERTISEMENT
Dihidangkan masih hangat, dengan warna yang merah kecokelatan, baru dilihat saja sudah dapat mempercepat produksi saliva di mulut. Lalu dengan menggunakan garpu di tangan kiri dan pisau di tangan kanan, setiap irisannya terasa lembut dan mudah dilalui. Disarankan sampai ke mulut dengan menutup mata, supaya sensasi setiap gigitan daging bisa dirasakan. Ditambah bercampur dengan saus yang anda pilih, setelah ditelan silakan ucapkan, que sabroso!
3. 100 Montaditos – Cervezeria Espanola
Berbeda dengan kedua restoran di atas, kalau yang ini adalah rumah makan tapas dengan cabang terbanyak. Ya, karena ini adalah rumah makan atau bar model franchise dengan konsep untuk bersantai dan bersosialisasi sambil makan tapas dan minum bir.
ADVERTISEMENT
Tapas ini seperti camilan dengan potongan sosis, daging, ham, sayuran, keju, atau apapun yang biasanya diletakkan di atas roti khas Spanyol yang keras. Dari sinilah kata montadito, karena potongan-potongan itu 'menaiki' roti khas Spanyol.
Harga montaditos sangat terjangkau dan pilihan menunya beragam, yang pasti tujuan utama dari 100 Montaditos bukanlah memanjakan indra pengecap kita, melainkan untuk bersantai dan menikmati waktu sambil bersosialisasi
Oh ya, bagi anda yang sedang mencari peluang bisnis franchise, silakan coba dulu bawa yang satu ini ke Indonesia. Kalau orang Spanyol bilang, 100 Montaditos adalah 'Zara'-nya di dunia makanan, lantaran ini satu-satunya franchise makanan Spanyol yang sudah ada di Amerika Serikat maupun di negara-negara Amerika Latin.
ADVERTISEMENT
4. Tablao Flamenco - La Quimera
Sambil bersantai menikmati sore hari di 100 Montaditos, alangkah baiknya anda melakukan reservasi kalau ingin melihat tarian Flamenco di salah satu Tablao di Madrid. Bagi yang tidak tahu, Tablao adalah rumah makan atau sebuah café yang juga didedikasikan untuk menampilkan tarian Flamenco.
Sebetulnya, banyak sekali Tablao yang terkenal di Madrid, seperti Corral de la Moreira, Cardomomo, Casa Patas, Las Tablas, Torres Bermejas, Villa Rosa, Carboneras dan lain-lain. Namun, saya lebih memilih La Quimera, bukan hanya karena paling ekonomis, 30 euro per orang, juga karena paling dekat dengan tempat saya tinggal di Madrid.
Biasanya, dalam satu hari akan ada dua pertunjukan, masing-masing berdurasi antara 60-90 menit. Semuanya akan diawali dengan nyanyian ala Flamenco dan secara bersamaan makanan serta minuman mulai disajikan. Kalau anda tidak meminta menu spesifik, biasanya akan disajikan tapas sebagai pembuka, lalu Paella sebagai menu utama, dan ditemani dengan satu pitcher Sangria.
ADVERTISEMENT
Saat semua sudah siap, 4 indra yang kita miliki, penglihatan, pendengaran, pengecap, dan penciuman akan dimanjakan secara bersama-sama. Y ole!
5. Sabor Nusantara
Kalau yang satu ini restoran yang paling berbeda dari yang lain di Madrid, karena di sini bukan masakan tradisional Spanyol yang disajikan, tetapi masakan nusantara (hehehe). Ya, ini satu-satunya restoran Indonesia yang ada di Madrid, jadi kalau anda kangen masakan Indonesia, langsung saja cari Sabor Nusantara.
Sayangnya, saya sendiri tidak pernah mencicipi masakan khas Indonesia yang dimasak Sabor Nusantara. Tepat setelah saya selesai tugas, tiga bulan kemudian, tanggal 1 April 2018, rumah makan ini dibuka. Pemiliknya juga salah satu keluarga WNI yang sangat aktif mempromosikan budaya Indonesia di Spanyol, salut!
Oleh karena saya sendiri belum sempat merasakan makanannya, satu-satunya cara untuk mengetahui rasa makanannya adalah dengan menanyakan pendapat Surya, teman saya yang ada di Madrid.
ADVERTISEMENT
"Rasa makanannya enak dan Indonesia banget, jadi cocok banget bagi yang ingin melepas kangen masakan Indonesia," ujar Surya.
Begitulah kira-kira, jadi kalau anda ke Madrid dan berencana ke Sabor Nusantara, mohon kirimkan salam buat Pak Agus, Bu Ami, Yoga, Tomi, dan Nia. Oh ya, alamatnya di Calle de Viriato, 39, Madrid. Alamat webnya www.sabornusantara.com.
Selamat mencoba!