Facebook Pakai Kecerdasan Buatan untuk Cegah Aksi Bunuh Diri

3 Maret 2017 7:03 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Fitur Facebook untuk membantu depresi. (Foto: newsroom.fb.com)
Sebagai media sosial paling populer saat ini, Facebook terus berinovasi untuk menghadirkan fitur baru yang dapat bermanfaat bagi penggunanya. Kali ini, Facebook akan menghadirkan fitur yang membantu orang-orang depresi.
ADVERTISEMENT
Fitur ini nantinya akan membantu mencegah terjadinya bunuh diri dari orang-orang depresi tersebut. Bagaimana caranya?
Facebook akan menggunakan teknologi kecerdasan buatan atau biasa disebut AI (artificial intelligence) dan pengenalan pola-pola tertentu untuk menyesuaikan dengan pengguna.
Fitur pencegah bunuh diri itu akan tersedia di Facebook Live, dengan tujuan langsung menghubungkan orang yang depresi secara langsung dan real-time. Jika Facebook meyakini orang yang sedang live itu butuh pertolongan, maka ia akan menerima notifikasi berisi pencegahan bunuh diri saat masih mengudara. Teman-teman yang melihat video itu bisa melaporkan jika pengguna tersebut terlihat akan mencoba bunuh diri dan mereka pun bisa ikut membantunya.
Fitur Facebook untuk mencegah bunuh diri. (Foto: newsroom.fb.com)
Untuk mengembangkan fitur ini, Facebook bekerja sama dengan beberapa organisasi, seperti National Suicide Prevention Lifeline, National Eating Disorder Association, dan Crisis Text Line. Jika video pengguna itu sudah ditandai dengan dugaan akan melakukan bunuh diri dan ia ingin berbicara dengan seseorang, ia bisa langsung menghubungi orang tersebut melalui Messenger.
ADVERTISEMENT
Teknologi AI yang digunakan Facebook dalam fitur ini berfungsi untuk menemukan pola-pola di antara video-video yang ditandai tersebut, lalu mengidentifikasi pengguna-pengguna yang kemungkinan akan melakukan bunuh diri.
Facebook mengaku pertimbangan untuk menghadirkan fitur ini berasal dari beberapa kejadian di mana orang-orang melakukan bunuh diri setelah menyiarkan video live dirinya.
CEO Facebook, Mark Zuckerberg, mengatakan mereka perlu mendeteksi tanda-tanda pengguna yang depresi agar bisa menyelamatkannya sebelum terlambat. "Sudah terjadi beberapa kejadian tragis, seperti bunuh diri, bahkan disiarkan langsung. Ini seharusnya bisa dicegah jika seseorang dapat menyadari apa yang terjadi dan melaporkannya lebih cepat," ujar Zuckerberg, dalam tulisan di akun Facebook resmi.
Zuckerberg menyatakan komitmennya untuk membangun infrastruktur sosial yang membantu masyarakat untuk mengidentifikasi masalah sebelum hal itu terhadi. Saat ini, fitur tersebut sedang diuji di Amerika Serikat dan belum diketahui kapan akan diresmikan.
ADVERTISEMENT