Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
6 Ramadhan 1446 HKamis, 06 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Headphone Terbakar dalam Penerbangan Pesawat
16 Maret 2017 9:30 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
ADVERTISEMENT

Kejadian mengerikan menimpa seorang perempuan ketika mendapati headphone yang sedang digunakannya terbakar. Saat itu ia berada dalam sebuah penerbangan dari Beijing ke Melbourne pada 19 Februari lalu.
ADVERTISEMENT
Wanita tersebut dilaporkan mengalami luka di bagian wajah dan tangan akibat ledakan yang berasal dari baterai headphone.
Insiden ini bermula ketika penumpang tersebut sedang mendengarkan musik selama dua jam saat terbang menuju Melbourne. Kemudian tiba-tiba saja terjadi ledakan dari headphone miliknya.
"Saat saya menoleh saya merasakan wajah saya terbakar," ujar wanita tersebut kepada Biro Keamanan Transportasi Australia yang menginvestigasi kejadian tersebut.
Kemudian ia melepas headphone-nya ke leher dan ia tetap merasa terbakar sehingga headphone itu dilempar ke lantai. Lalu keluar percikan api dari headphone tersebut.
Para penumpang yang lain mencoba membantu menyiram air ke headphone itu, namun baterai dan penutupnya meleleh sehingga menempel ke lantai.
Sebuah gambar menunjukkan wajah wanita tersebut menghitam akibat luka bakar, juga pada bagian leher dan tangan. Akibat kejadian itu, penumpang yang lain harus bertahan dengan bau plastik yang meleleh serta barang elektronik yang terbakar sepanjang penerbangan.
ADVERTISEMENT
"Orang-orang batuk dan sesak selama perjalanan pulang," ungkap perempuan yang tak diungkap identitasnya.
Biro Keamanan Transportasi Australia sendiri belum mengidentifikasi maskapai penerbangan mana yang ditumpangi korban, tapi diduga baterai lithium-ion pada headphone yang menjadi penyebab ledakan.
Sejauh ini merek dari alat audio untuk ditempatkan pada kuping tersebut belum diungkap ke publik, begitu pun dengan merek baterai beserta kapasitasnya.
"Produk-produk yang menggunakan baterai semakin banyak, hal ini dapat meningkatkan masalah-masalah penerbangan," ujar Biro Keamanan Transportasi Australia.
Mereka mengimbau agar perangkat yang menggunakan baterai disimpan secara aman jika sedang tidak digunakaan. Sementara baterai cadangan harus disimpan di dalam bagasi, bukan dibawa ketika check in.
Stuart Godley dari biro tersebut menyatakan insiden ini adalah kasus pertama yang melibatkan meledaknya headphone di Australia. Tapi, sebelumnya sudah terjadi beberapa kejadian pada ponsel dan perangkat lain yang menggunakan baterai.
ADVERTISEMENT