Resmi IPO, Snapchat Terima Dana Segar Rp 45,2 Triliun

3 Maret 2017 10:00 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Logo Snapchat terpampang di depan bursa NYSE. (Foto: REUTERS/Brendan McDermid/File Photo)
zoom-in-whitePerbesar
Logo Snapchat terpampang di depan bursa NYSE. (Foto: REUTERS/Brendan McDermid/File Photo)
Perusahaan pengelola aplikasi Snapchat, Snap, resmi mengadakan penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) pada Kamis (2/3) waktu Amerika Serikat. Aksi ini membawa Snap menerima dana segar sebesar 3,4 miliar dolar AS atau setara Rp 45,2 triliun (kurs Rp 13.300). Snap melantai di bursa New York Stock Exchange (NYSE) dan nilai sahamnya hari itu ditutup dengan angka 24,48 dolar AS per lembarnya, cukup jauh melampaui angka yang ditetapkan sebelumnya yaitu 17 dolar AS per lembar. Menurut Reuters, total 44 persen saham Snap laku terjual dalam perdagangan perdana atau setara dengan 200 juta saham yang dilepas ke publik. Dengan angka ini, valuasi perusahaan Snap kini bernilai 28,3 miliar dolar AS, atau setara Rp 376,3 triliun, yang membuatnya sejajar dengan CBS Corp (CBS.N) dan Target Corp (TGT.N). Dalam perdagangan itu, harga saham Snap sempat menyentuh angka tertinggi 26,05 dolar AS dengan valuasi 29,1 miliar dolar AS. Sementara CEO dan juga salah satu pendiri Snap, Evan Spiegel, meraup 272 juta dolar AS atau setara Rp 3,6 triliun dari penjualan saham ini. Para investor baru Snap yang membeli saham dalam tahap IPO nanti dirancang agar tak akan memiliki hak suara untuk menentukan keputusan maupun masa depan perusahaan. Itu berarti para pendiri dan investor awal Snap akan memegang kontrol atas manajemen dan operasional perusahaan. Snap juga meminta komitmen investor yang beli saham pada tahap IPO nanti, agar tidak menjual kembali saham Snap dalam jangka waktu setahun.
ADVERTISEMENT
Meski pengguna Snapchat semakin berkurang dan fitur-fiturnya banyak yang 'dibajak' oleh media sosial lain, para investor tampaknya masih tertarik dan percaya dengan Snapchat, terutama dengan Spiegel sang CEO yang diyakini sangat memahami generasi millenial. Langkah IPO Snap ini sekaligus menguji selera investor atas perusahaan aplikasi media sosial yang dipimpin oleh pemuda berusia kurang dari 30 tahun. Saat ini kondisi perusahaan Snap masih besar pasak dari tiang, yang berarti masih besar pengeluaran ketimbang pendapatan. Tetapi Spiegel dan kawan-kawan yakin mereka bisa meraih untung dalam waktu dekat. Pendapatan perusahaan pada tahun 2015 tercatat 58,7 juta dolar AS, sangat berbanding terbalik dengan kerugiannya yang sebesar 372,9 juta dolar AS. Tetapi di tahun 2016 Snap bisa meningkatkan pertumbuhan pendapatan berkali-kali lipat menjadi 404,5 juta dollar AS pada 2016, namun kerugiannya juga masih tinggi, sebesar 514,6 juta dollar AS di 2016. Snapchat, yang memiliki 158 juta pengguna aktif harian, mengklaim saat ini bisnis mereka berkembang pesat.
ADVERTISEMENT