Samsung Bakal Jual Galaxy Note 7 Rekondisi Resmi

28 Maret 2017 8:38 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
ADVERTISEMENT
3 varian dari Samsung Galaxy Note 7. (Foto: via Samsung.com)
zoom-in-whitePerbesar
3 varian dari Samsung Galaxy Note 7. (Foto: via Samsung.com)
Menjelang diluncurkannya Samsung Galaxy S8, perusahaan teknologi asal Korea Selatan ini ternyata tidak melupakan salah satu produknya yang membuat murung pada tahun 2016 lalu, Galaxy Note 7. Samsung rencananya akan menjual rekondisi dari ponsel Galaxy Note 7, dalam program pembaruan ulang perangkat secara resmi (refurbished) yang tentunya dijamin tidak akan mengalami masalah rentan terbakar seperti sebelumnya. Dalam program ini, Samsung menggunakan komponen yang masih layak pakai di Galaxy Note 7 seperti modul kamera dan semikonduktor, lalu mengeluarkan bagian-bagian metal dengan bantuan perusahaan pihak ketiga, dan baru menjual produk refurbished-nya. Untuk menjual refurbished dari Galaxy Note 7, Samsung akan bekerja sama dengan pemerintah dan operator seluler setempat. Menurut rumor, Galaxy Note 7 versi rekondisi resmi ini akan memiliki baterai yang lebih kecil untuk mencegahnya mengalami panas berlebih.
Pengujian isi daya baterai Samsung (Foto: www.samsung.com)
zoom-in-whitePerbesar
Pengujian isi daya baterai Samsung (Foto: www.samsung.com)
Untuk lokasi penjualan dari ponsel ini sendiri masih dipertimbangkan karena perlu mendapatkan restu dari regulator masing-masing wilayah terlebih dahulu. "Tujuan dari memperkenalkan perangkat refurbished ini adalah untuk mengurangi dan meminimalisir segala dampak terhadap lingkungan," ujar Samsung kepada The Verge. Samsung juga memberi petunjuk jika nama Galaxy Note 7 bisa saja tidak akan lagi digunakan ketika perangkat tersebut sudah siap dipasarkan. "Detail produk termasuk nama, spesifikasi teknis, dan harga akan diumumkan ketika perangkatnya sudah tersedia. Samsung tidak akan menawarkan perangkat refurbished Galaxy Note 7 untuk disewa atau dijual di Amerika Serikat," tulis Samsung. Rencana melakukan pembaruan ulang perangkat ini ternyata datang dari protes yang gencar dilakukan organisasi pecinta lingkungan, termasuk Greenpeace, yang mempertanyakan apa yang akan dilakukan Samsung terhadap 4,3 juta 'sampah' dari Galaxy Note 7. Baca juga: Samsung Ungkap Akar Masalah Galaxy Note 7 Terbakar Seperti diketahui, Samsung menarik ponsel Galaxy Note 7 dari peredaran pada 2016 lalu setelah menerima laporan insiden terbakar. Total kerugian yang dialami Samsung akibat insiden ini diperkirakan mencapai 5,3 miliar dolar AS, tetapi hal ini tak membuat kondisi keuangan Samsung anjlok karena penjualan dari lini ponsel lain masih tetap menguntungkan. Samsung menyebut baterai menjadi penyebab di balik meledaknya Galaxy Note 7. Desain baterai yang tidak sesuai dengan komponen di dalam membuatnya mudah terbakar. Mereka juga menyinggung manufaktur yang lemah dalam perakitan baterai lithium-ion. Kini, Samsung siap mengembalikan reputasinya dengan siap-siap melepas ponsel andalan barunya, Galaxy S8, yang menjadi salah satu ponsel paling diantisipasi di tahun 2017 pada 29 Maret di New York, AS. Baca juga: Samsung Galaxy S8 Segera Datang, Apa yang Telah Diketahui Sejauh Ini?
ADVERTISEMENT