Telkomsel: Ada Pelanggan yang Butuh Kuota Video

29 April 2017 11:34 WIB
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
GraPARI Telkomsel. (Foto: Telkomsel)
Belakangan ini, isu mahalnya paket internet yang ditawarkan salah satu operator seluler di Indonesia, Telkomsel, menjadi perbincangan hangat di jagat maya. Bahasan ini naik ke permukaan setelah situs Telkomsel diretas pada Jumat (28/4) pagi kemarin, yang mengubah tampilan halaman mukanya dengan berisi kalimat bernada kasar yang mengeluhkan mahalnya kuota internet Telkomsel. Situs Telkomsel pun sempat tidak bisa diakses hingga berjam-jam sejak pukul 05.15 WIB. Terpantau pukul 15.00 WIB situs Telkomsel tersebut baru pulih dan sudah bisa diakses kembali. Gara-gara peretasan ini, media sosial pun diramaikan oleh perbincangan terkait paket internet dari Telkomsel, yang disebut terlalu banyak pembagian kuotanya, seperti pembagian wilayah dalam penggunaan kuota dan yang paling disoroti adalah bonus kuota besar di layanan streaming video HOOQ dan VIU. Melihat keluhan ini, Telkomsel sendiri sudah menjelaskan alasan penetapan kuota internet yang mereka tawarkan, juga kenapa masih tetap mempertahankan kuota VideoMax, HOOQ, dan VIU. "Kebutuhan masyarakat berbeda-beda. Ada juga masyarakat yang membutuhkan kuota itu (video)," jelas Ririek Adriansyah, Direktur Utama Telkomsel, dalam konferensi pers seputar peretasan situs tersebut di Jakarta, Jumat (28/4).
Direktur Utama Telkomsel Ririek Adriansyah. (Foto: Jofie Yordan/kumparan)
Operator seluler terbesar Indonesia itu berkata bahwa penetapan tarif yang mereka lakukan, berkaitan dengan komponen biaya jaringan yang salah satunya adalah kebutuhan akses bandwidth internasional. Selain itu, biaya operasional perusahaan juga menjadi salah satu faktor yang menentukan penetapan tarif kuota internet Telkomsel. Baca juga: Telkomsel Angkat Bicara Soal Keluhan Tarif Internet Di media sosial, banyak yang memprotes soal keberadaan bonus kuota di HOOQ dan VIU yang dianggap 'mubazir'. Meski ada yang terlihat mendukung, tapi memang lebih banyak yang mengeluhkan soal kuota ini.
ADVERTISEMENT
Telkomsel sendiri saat ini mengaku sedang berfokus untuk memperbaiki server situs web miliknya dan menyempurnakan keamanannya agar tidak terulang kejadian yang sama. Mereka menegaskan, peretasan ini tidak dapat mencuri data pelanggan karena berada di server yang berbeda. Baca juga: Penjelasan Lengkap Telkomsel Soal Peretasan Website