Trafik Ramai, Situs KPU Jadi Lambat

16 Februari 2017 18:10 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Komisi Pemilihan Umum (KPU) (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Komisi Pemilihan Umum (KPU) (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Situs web Komisi Pemilihan Umum (KPU) diserbu banyak kunjungan oleh warga yang penasaran memantau data hasil penghitungan suara Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Ini mengakibatkan performa situs KPU jadi berat, bahkan tak bisa masuk sama sekali.
ADVERTISEMENT
Dalam situs pilkada2017.kpu.go.id, masyarakat juga bisa melihat data wilayah dan jumlah penduduk, Badan Adhoc, anggaran, hingga rekap pencalonan Pilkada 2017. Data yang ditampilkan di situs ini pun tak melulu dalam konten tulisan, melainkan dengan grafis, seperti bagan dan diagram.
Lambatnya situs KPU bukan cuma karena akses dari luar, melainkan juga dari pihak dalam yang terus mengunggah data ke server dan mempublikasikan konten.
"Ya terkadang kami berupaya menata agar lebih lancar, maklum akses upload dan publikasi hasil sangat besar, yang berdampak kelambatan," ujar Hadar Nafis Gumay, Komisioner KPU, kepada kumparan, Kamis (16/2).
Ketika ditanya soal serangan peretas terhadap situs KPU seperti isu yang beredar di media sosial, Hadar mengatakan isu itu tidak benar. Ia berharap hal seperti itu tidak akan terjadi.
ADVERTISEMENT
Seperti diketahui, belakangan ini beredar kabar di media sosial yang mengatakan situs KPU diserang oleh peretas yang bisa memanipulasi data-data perolehan suara di dalam situs tersebut.
Ainun Najib, penggagas situs KawalPemilu pada 2014 lalu, berpendapat peretasan pada situs KPU untuk mengutak-atik data angka itu tidak akan ada hasilnya, karena hasil Pemilu itu didasarkan pada data manual yang diisi dengan tulisan tangan di atas kertas. Kertas itu kemudian diunggah ke pusat data untuk diolah.
"Meretas server KPU itu tidak ada hubungannya dengan hasil pemilu karena hasil pemilu itu manual di atas kertas. Server KPU dan website-nya hanya untuk publik supaya bisa melihat," jelas Ainun ketika dihubungi kumparan, Kamis (16/2).
Kini, situs KPU sendiri masih berjalan dengan normal dan masih terus memperbarui data perolehan suara yang dikumpulkan dari berbagai daerah yang menggelar Pilkada 2017.
ADVERTISEMENT