Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
YouTuber Indonesia Keluhkan Pendapatan Turun Drastis
11 April 2017 7:23 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
ADVERTISEMENT
Ada apa dengan YouTube? Itu sedang menjadi pertanyaan besar para kreator konten video dari seluruh dunia, termasuk dari Indonesia. Mereka sedang merasakan saat ini pendapatan sangat, sangat, menurun drastis.
Biasanya, dari jumlah views sebanyak 100 ribu, pemilik channel di YouTube bisa mendapatkan sekitar 50 sampai 100 dolar AS. Tetapi sejak pekan lalu, jumlah views sebanyak 100 ribu itu hanya memberi pundi 2 dolar AS.
Kisah itu datang dari para pengelola saluran Tara Arts Game Indonesia yang tersohor karena sering mendiskusikan dan mengulas game. Kakak beradik Diwantara Anugrah Putra dan Gema Cita Andika, mengatakan saat ini sedang terjadi “disaster time” di YouTube.
Salah satu video mereka yang telah ditonton sebanyak 120 ribu kali, hanya berhasil mendatangkan uang 2 dolar AS. Diwantara berhitung, jika penghasilan 2 dolar sehari itu dikalikan 30 hari, maka pendapatan sebulan mereka hanya 60 dolar AS atau sekitar Rp 800.000.
“Semenjak kemarin YouTube diboikot sama beberapa perusahaan, penghasilan YouTube hancur lebur,” kata Diwantara dalam videonya bertajuk “Tag Blast - Xbox Scorpio Konsol Terkuat!! YouTuber Terancam Punah?” yang diunggah pada 7 April 2017.
ADVERTISEMENT
PewDiePie
Keluhan serupa bukan cuma terjadi di Indonesia, tetapi dirasakan di belahan dunia lain.
YouTuber ternama PewDiePie, yang punya nama asli Felix Kjellberg, pada 6 April lalu merilis video yang isinya menyebut tidak ada iklan di YouTube lantaran banyak perusahaan dan pemegang merek yang menarik iklan mereka di layanan berbagi video tersebut.
YouTuber asal Swedia tersebut mengaku hanya mendapatkan penghasilan 100 dolar AS. Jumlah ini disebutnya sangat kecil, jika dibandingkan dengan pendapatannya sebelumnya, yang pada kesempatan tersebut tidak dia sebutkan jumlahnya.
Kemunculan iklan di sebuah konten video rasisme, disebut PewDiePie jadi pemicu para pengiklan menarik diri dari YouTube dan hal itu telah menyakiti para pembuat konten yang pendapatannya bergantung dari iklan yang ditonton di sela video mereka.
Dia berdoa kepada para pengelola channel yang skalanya masih kecil, agar dapat bertahan dalam membuat konten di YouTube.
“Sepertinya di bulan ini. kemungkinan besar banyak kreator tidak mendapatkan uang,” tukasnya dalam video berjudul YouTube is Over Party (deleted version) yang telah ditonton 2,7 juta kali.
Dia sendiri berjanji untuk tetap membuat video walaupun kondisinya sedang sulit karena dia memang suka melakukannya.
Baca juga: Mau Dapat Uang dari YouTube? Capai Dulu Target 10.000 Views
YouTuber besar mungkin bisa bertahan dengan menjalin kemitraan bersama perusahaan atau merek besar dalam membuat konten eksklusif. Tapi situasi seperti ini akan sangat menyakiti YouTuber yang masih dalam skala kecil dan sangat bergantung dari pendapatan iklan YouTube.
ADVERTISEMENT