Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Bincang Asik Dengan Dirjen Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, KKP RI
21 Agustus 2017 19:28 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
Tulisan dari johannes febrianto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ir. R Sjarief Widjaja. Ph.D, FRINA selaku Direktur Jenderal (baju putih), Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia berbincang dengan tim kumparan Getaway di Hotel Harapan Indah, Saumlaki
ADVERTISEMENT
Malam itu, malam di hari pertama kumparan Getaway Saumlaki, kami dijadwalkan untuk bertemu dan beraudiensi dengan Dirjen DJPT KKP RI, Bapak Ir. R Sjarief Widjaja. Ph.D, FRINA. Kurang lebih pukul 20.00 WIT, kami telah berkumpul di restoran Hotel Harapan Indah, Saumlaki.
Acara dimulai dengan makan malam bersama. Menu ikan bakar, ikan bumbu asam manis, sop kuning ikan menjadi bahan santapan kami malam itu. Enak sekali menu ini pikirku, apalagi ikan bumbu asam manisnya pas menyentuh lidahku. Lezzaaatt.
Setelah makan malam, kami tim kumparan Getaway Saumlaki pun memulai perbincangan dengan Dirjen DJPT dan Direktur Kapal Perikanan dan Alat Penangkapan Ikan (KPAPI), Bapak Dr. Agus Suherman.
Perbincangan diawali dengan perkenalan masing-masing anggota tim kumparan Getaway Saumlaki yang kemudian dilanjutkan oleh Mas Arifin Asydad, Pimpinan kumparan, untuk menjelaskan maksud dan tujuan pertemuan ini ke Pak Dirjen dan Pak Direktur.
Waktu yang dinantikan pun tiba, Pak Dirjen mengawali perbincangan mengenai kondisi perikanan tangkap di Indonesia. Di audiensi ini, Pak Dirjen menegaskan kepada kami bahwa laut Indonesia adalah opportunity dan hak seluruh rakyat Indonesia. Kami sebagai kaum muda diharapkan dapat berkontribusi dalam bisnis perikanan ini. Jangan sampai pihak koorporasi asing yang menguasainya.
ADVERTISEMENT
Selain mengajak kami kaum muda untuk memanfaatkan laut Indonesia, pihak DJPT pun juga tetap memperhatikan kesejahteraan nelayan. Beberapa tata kelola dibuat seperti zonasi penangkapan ikan. Dalam kebijakannya tersebut, Pak Dirjen membuat zonasi menjadi tiga bagian yaitu 0-4 mil dari pantai adalah zona bagi nelayan dengan kapal < 5 GT, 4-12 mil adalah zona bagi nelayan dengan kapal 5-30 GT, dan >12 mil bagi kapal di atas 30 GT. Hal ini dilakukan agar tercipta pemerataan pendapatan bagi seluruh nelayan di Indonesia.
Selain pembagian zona lokal, regional dan nasional, Pak Dirjen juga menjelaskan perlunya pemain besar dengan kapal besar untuk menempati ZEE yang menghadap laut lepas seperti Samudera Hindia yaitu di WPP 572 dan 573 serta WPP 717 yang menghadap Samudera Pasifik. Menurutnya di wilayah ini merupakan arena pertandingan besar karena berkompetisi dengan negara lain. Selain itu para pemain besar yang diharapkan Pak Dirjen berasal dari korporasi yang besar ini juga dapat berfungsi sebagai pagar negara Indonesia.
ADVERTISEMENT
Kesejahteraan nelayan pun saat ini sudah mulai diperhatikan dengan adanya asuransi bagi nelayan. Target sebarannya diharapkan mencapai 500.000 jiwa penerima asuransi nelayan di seluruh Indonesia di tahun 2017.
Banyak lagi yang kami bincangkan di kesempatan ini, seperti pemikiran penjualan hasil perikanan secara online, pembangunan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu di beberapa daerah seperti Natuna, Saumlaki, Sebatik, Merauke, dan lain-lain, sampai diskusi mengenai kearifan lokal yang bisa direncanakan menjadi peraturan daerah.
Tak terasa waktu berdiskusi dengan Pak Dirjen dan Pak Direktur KPAPI sudah menunjukkan pukul 23.00 WIT. Kami pun mengakhiri diskusi ini karena keesokan harinya harus mengikuti upacara memperingati Hari Kemerdekaan di masing-masing tempat yang sudah ditentukan. Kami, tim kumparan Getaway Saumlaki, akan melakukan upacara di Pulau Asutubun.
ADVERTISEMENT
Sebelum berpisah, Mas Asydad memberikan kenang-kenangan bagi Pak Dirjen dan Pak Direktur KPAPI