Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Fakta dan Pertanyaan untuk Mereka yang Lahir Tanggal 29 Februari
28 Februari 2018 21:53 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
Tulisan dari johannes febrianto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Lahir di tanggal yang jarang ditemukan di tiap tahunnya, tidak membuat saya berkecil hati. Hal ini malah justru membuat senang. Bagaimana tidak? Selain mudah diingat ulang tahunnya, setiap orang yang menanyakan ulang tahun ke saya, selalu membuat saya tersenyum akibat melihat ekspresi mereka setelah mendengar jawabannya. Awalnya mereka heran, tidak percaya, dan kemudian diikuti tawa akibat keheranannya yang kemudian membuat saya ikut tertawa juga.
ADVERTISEMENT
Tidak sampai di situ saja, di antara orang-orang tersebut terutama teman-teman saya pasti akan berlanjut pertanyaannya. Nah, berikut beberapa fakta & pertanyaan yang sering ditanyakan mengenai ulang tahun di tahun kabisat :
"Wah, berarti ulang tahunnya 4 tahun sekali dong? Tiap tahun yang habis dibagi 4 kan? (*pake emot ngakak)"
Nyatanya nih, 29 Februari itu TIDAK selamanya ada di tahun yang habis dibagi 4 loh. Kebanyakan orang bilang, orang yang lahirnya 29 Februari, ulang tahunnya 4 tahun sekali. Padahal bisa juga 8 tahun baru sekali. Coba cek deh, di tahun 2100 atau 1900 di tanggalan kalian. Ada ga tanggal 29 Februari nya?
Lah, knapa bisa gitu? Saya jawab, "Itu semua karena kehendak Tuhan". :D
ADVERTISEMENT
Hehe ga gitu juga deng. Penjelasan ilmiahnya, tidak lain dan tidak bukan yaitu karena pengaruh revolusi bumi terhadap matahari dan sistem penanggalan pada saat zaman Julius Caesar tahun 46 SM serta reformasi saat zaman Paus Gregorius XIII tahun 1582 M.
Jadi gini ceritanya. Kalender Masehi yang ada sampai saat ini berasal dari Kalender Julian, dikenalin sama Om Julius Caesar tahun 46 SM yang dibantu Paman Sosigenes (Bukan Sos**S*Ni*e) seorang astronom asal Aleksandria. Di Kalender Julian, 1 tahun itu diartikan sebagai waktu yang dibutuhkan Bumi untuk mengelilingi Sang Surya alias Matahari.
Perhitungannya saat itu adalah 1 tahun = 365,25 hari. Nah, karena susah mau dikemanain 0,25 hari nya makanya dibuletin lah 1 tahun = 365 hari. Kekurangan 0,25 hari itu diakumulasikan selama 4 kali (berarti 4 tahun -> 4 x 0,25 = 1) untuk dijadikan 1 hari penuh. Dan terjadilah pada tahun keempat jumlah hari dalam 1 tahun = 366 hari.
ADVERTISEMENT
Naaammuunn, ternyata seiring berjalannya waktu, perhitungan Kalender Julian ini kurang tepat dikarenakan belum bisanya astronom saat itu menentukan waktu Revolusi Bumi sampai detail. Waktu yang benar untuk Bumi mengelilingi Matahari adalah 365,242199 hari atau 365 hari 5 jam 48 menit 46 detik.
Jika berdasarkan Kalender Julian, maka sebenernya 1 tahun itu kekurangan 11 menit 14 detik. Memang sih jika dalam rentang waktu yang dekat tidak terasa. Namun, jika rentang sampe 1000 tahun, hari akan bergerak 7,8 hari lebih cepat. Nah, karena kondisi inilah Yang Mulia Paus Gregorius XIII pada tahun 1582 M melakukan reformasi pada Kalender Julian.
Menurutnya, Tahun Kabisat adalah tahun yang habis dibagi 4 untuk tahun-tahun biasa. Selain itu, Tahun Kabisat juga harus habis dibagi 4 & 100 pada tahun kelipatan abad (ex: 1600, 2000, 2400). Tahun 1900 dan 2100 merupakan tahun kelipatan abad tapi tidak habis jika dibagi 4 & 100. Oleh karena itulah orang yang lahir 29 Februari 2096 akan berulang tahun untuk yang pertama di 8 tahun setelahnya (2104).
Lalu kenapa harus 100 tahun? Trus apa udah bener hitungannya?
ADVERTISEMENT
Jadi gini perhitungannya berdasarkan analisa sotoy saya. Perhitungan revolusi bumi yang baru yaitu 365 hari 5 jam 48 menit 46 detik.
I. Kelebihan 5 jam 48 menit 46 detik ini dibulatkan menjadi 6 jam agar bisa dijadikan 1 hari setelah diakumulasi 4 tahun (tahun kabisat)
II. Akibat pembulatan 6 jam, maka ada kekurangan waktu yaitu selama 11 menit 14 detik. Jika diakumulasikan 100 tahun (11,23 menit x 100 = 1123 menit), akan dibulatkan menjadi 1 hari (1440 menit) dan inilah alasan mengapa tanggal 29 Februari di tahun abad ini dihilangkan.
Nah, di atas tadi juga sempat disinggung bahwa ada tahun abad yang memiliki tanggal 29 Februari nya (ex: 2000, 2400). Kenapa? ini juga akibat akumulasi waktu yang berlebih tadi untuk dibulatkan (1123 menit menjadi 1440 menit). Dan seterusnya menjadi semacam looping yang tak berujung dan itulah hebatnya Tuhan kita pencipta alam semesta. Benerkan jawaban saya yang pertama (scrool atas lagi :D)
ADVERTISEMENT
"Kenapa sih kok penambahan hari terjadinya di Bulan Februari? Kenapa ga di Bulan Desember? Biar gampang nambahin harinya di bulan terakhir tahun matahari getooh"
Jadi begini ceritanya yang dilansir dari berbagai sumber. Pada zaman dahulu kala, jauh sebelum jamannya Julius Caesar, kalender Romawi Awal hanya ada 10 bulan dan diawali Bulan Maret. Pada tahun 715-673 SM ditambahkan 2 bulan baru yaitu Januari dan Februari sebagai akhir bulan. Namun kemudian, ia memindahkan Bulan Januari menjadi awal bulan yang didedikasikan kepada Janus yang merupakan Dewa Pintu Gerbang. Nah, berdasarkan hal inilah mengapa Bulan Februari mendapatkan jatah untuk penempatan tanggal kabisat.
Berdasarkan perhitungan penanggalan, Februari adalah bulan dengan jumlah hari terdikit. Salah satu sumber mengatakan bahwa saat itu bulan Februari sebenarnya mendapatkan jatah 29 hari untuk tahun biasa dan 30 hari untuk tahun kabisat. Namun, saat zaman yang mulia Agustus Caesar, doi mengambil jatah 1 hari di Bulan Februari dan menyisipkannya di Bulan Hexelius atau yg diketahui dengan Bulan Agustus.
ADVERTISEMENT
Pertanyaan saat tahun-tahun biasa, "Gw ngucapinnya hari ini (28 Februari) atau besok nih (1 Maret)?"
Buat kalian para leaper (sebutan bagi orang yang lahir pada tanggal 29 Februari) pasti sering dapet pertanyaan ini juga. Bagi beberapa orang percaya, kalo diucapin hari ulang tahun yang belum jatuh temponya (ceileh..mentang-mentang udah mau masuk bulan terakhir laporan SPT) umurnya akan pendek. Buat saya, umur manusia Tuhan yang pegang. Biar simple, jawab aja, "terserah ngana, yang penting doa ngana yang terbaik buat kitorang". (standar yeee? gapapa lah)
Waktu ulang tahun jatuh tempo disiksa abis-abisan (pengalaman Pribadi)
Teman-teman yang lahir di hari kabisat, mungkin bisa mengelak dikerjain saat tanggal ulang tahunnya tidak ada di tahun-tahun selain kabisat. Namun, saat tahun kabisat datang, bersiaplah untuk dikerjain maksimal dengan dalih akumulasi selama 4 tahun yang terpendam. Mulai dari ditagih nraktir sampe dibuat kaya adonan kue badannya, harus siap kalian hadapi saat itu. Dan ingat, bisa ditagih 4 kali lipat kalo teman-teman kalian tega :D.
ADVERTISEMENT
Voilà , itulah beberapa fakta dan pertanyaan yang pernah saya alami selama menjalani hidup selama 30 tahun sebagai seorang leaper dan mungkin leaper lainnya. Masih ada beberapa sih, tapi nanti takut kepanjangan story nya. Buat para lepaer lainnya pertanyaan apa yang sering didapat?