Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Pesta Rakyat Desa Olilit Memperingati Kemerdekaan RI Ke 72
21 Agustus 2017 21:42 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
Tulisan dari johannes febrianto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Penurunan Bendera Merah Putih di Desa Olilit
17 Agustus 2017 memasuki waktu malam hari di Indonesia Bagian Timur. Sesuai dengan UU No. 24 Tahun 2009 pasal 7, pengibaran bendera hanya sampai matahari terbenam. Hal ini juga dilakukan pada peringatan Hari Kemerdekaan RI di seluruh penjuru negeri termasuk Desa Olilit, Kabupaten Maluku Tenggara Barat.
Upacara penurunan bendera dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan RI Ke 72 diinspekturi Kepala Desa Olilit Raya, Corneles Fanumbi. Upacara penurunan bendera ini sekaligus menjadi momen untuk mengawali pesta rakyat.
Setelah selesai upacara penurunan bendera, acara dilanjutkan dengan joget bersama dimulai dari anak-anak SD, SMP-SMA, dan Umum. Semua terlihat menikmati tarian yang diiringi lagu berjudul Warni dan Goyang Tobelo, termasuk kami tim kumparan Getaway Saumlaki. Baik tua dan muda larut dalam keriangan bersama. Apalagi anak-anak SD.
ADVERTISEMENT
Hari pun semakin gelap, matahari menghilang dari hadapan kami. Acara dihentikan untuk sementara dan akan diteruskan kembali mulai pukul 21.00 WIT. Selama jeda waktu tersebut, kami duduk-duduk di warung milik warga sambil bercengkrama dan bernyanyi bersama warga lokal. Sungguh keadaan yang menyejukan karena tiada perbedaan yang ditonjolkan di sana. Yang ada hanya kebersamaan.
Pukul 21.00 WIT pun tiba, kami tim kumparan Getaway Saumlaki diminta untuk menempati panggung sebagai tamu undangan. Dari atas panggung ini, acara dibuka oleh Kepala Desa Olilit Raya, Bapak Corneles Fanumbi. Bapak Corneles menegaskan bahwa acara akan diadakan sampai bung Matahari menampakan wajahnya. Namun, tidak bagi anak-anak sekolah. Mereka harus sudah pulang sebelum jam 12 malam.
Acara pesta rakyat ini diisi dengan beragam tarian dari tiap-tiap RT, pengumuman pemenang lomba-lomba yang telah diadakan sebelumnya, makan bersama dan goyang serta nyanyi bersama. Sayangnya, kami tidak dapat mengikuti semua rangkaian acara sampai pagi karena esok hari kami harus pergi ke Pulau Seira untuk melaut bersama nelayan.
ADVERTISEMENT