Konten dari Pengguna

Teknologi Artificial Intelligence dan Dunia Industri

John Bryan Khornelius
Mahasiswa Universitas Pembangunan Jaya
12 Desember 2022 18:44 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari John Bryan Khornelius tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi robot kecerdasan buatan (Sumber: editan sendiri)
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi robot kecerdasan buatan (Sumber: editan sendiri)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Apakah kamu merasa teknologi semakin membuat pekerjaanmu mudah? Atau malah sebaliknya, teknologi membuat pekerjaanmu semakin sulit dan berbahaya? Perkembangan teknologi dari masa ke masa terus meningkat pesat. Di era serba digital ini, kita umat manusia harus terbiasa dengan hal baru yang berhubungan dengan teknologi.
ADVERTISEMENT

Pengertian Artificial Intelligence

Salah satu teknologi yang ramai dibicarakan baru - baru ini adalah Artificial Intelligence atau dapat disingkat AI. AI adalah kecerdasan buatan yang dapat diatur berdasarkan data yang diberikan dalam suatu sistem. Banyak orang menganggap hal ini kontroversial untuk umat manusia, karena mereka khawatir hal ini dapat mengancam kehidupan manusia di bumi.
Pada buku yang berjudul ‘Scary Smart: The Future of Artificial intelligence and How You Can Save Our World’ dibuat oleh seorang mantan kepala bisnis Google X, Mo Gawdat (2021) mengatakan bahwa pemain terpintar di dunia saat ini bukan lagi manusia, melainkan mesin kecerdasan buatan. Apakah hal tersebut membuktikan bahwa mesin kecerdasan buatan (AI) lebih pintar dari manusia? Belum tentu.
foto editan Mo Gawdat (Sumber: editan sendiri)
Menurut saya, kecerdasan buatan (AI) dapat berpikir lebih pintar dari umat manusia jika data yang diberikan lebih lengkap dari data yang diterima untuk manusia. Sederhananya, perkembangan AI saat ini masih bergantung dari data yang diberikan oleh manusia. Mereka tidak dapat berpikir kreatif, melainkan mereka hanya membuat sesuatu yang sama persis atau modifikasi dari suatu karya.
ADVERTISEMENT
Mo Gawdat (2021) memiliki pandangan yang sama dengan berkomentar "We, you and I become the true teachers of the future AI" (hlm. 135) yang menjelaskan bahwa kita dan semua umat manusia di bumi akan menjadi guru untuk kecerdasan buatan (AI) di masa depan. Jika begitu bukankah pekerjaan yang manusia lakukan dapat digantikan oleh AI? Mari kita bahas.

Artificial Intelligence di Dunia Kerja

Jika suatu mesin dapat mempermudah pekerjaan manusia, maka beda halnya dengan kecerdasan buatan (AI).
ilustrasi robot AI (Sumber: editan sendiri)
Diambil dari buku yang berjudul 'The End of Jobs: The Rise of On-Demand Workers and Agile Corporations' karya Jeff Wald (2020) dalam bagian Advance Praise For The End Of Jobs tertulis sebuah komentar dari Maria Molland sang CEO dari Thinx Inc, dia mengatakan “Artificial Intelligence has more power and influence over the global workforce today than ever before, especially for companies that manufacture and sell products..." (hlm. 6).
ADVERTISEMENT
Komentar tersebut menjelaskan bahwa kecerdasan buatan (AI) memiliki kekuatan dan pengaruh lebih besar terhadap global tenaga kerja saat ini daripada sebelumnya, terutama bagi perusahaan yang memproduksi dan menjual produk. Hal ini menyimpulkan bahwa AI suatu hari dapat menggantikan pekerjaan manusia. Lalu apa saja pekerjaan yang dapat digantikan oleh AI? Jawabannya di bawah ini.

Pekerjaan yang Dapat Tergantikan oleh AI

Berikut adalah beberapa pekerjaan yang terancam punah karena digantikan oleh kecerdasan buatan (AI).
1. Ilustrator
Dengan adanya teknologi DALL-E pada situs OpenAI buatan Elon Musk, pekerjaan ilustrator dapat terancam punah. Banyak orang dapat menggunakan situs tersebut untuk membuat ilustrasi digital dan dengan sekejap detik karya digital selesai dibuat.
2. Programmer
ADVERTISEMENT
Mungkin hal ini terdengar aneh dan tidak dapat dipercaya, pekerjaan yang dahulu dibutuhkan dan menjanjikan pada masa depan harus memasuki daftar pekerjaan yang terancam punah. Hal ini terjadi, karena adanya perkembangan teknologi yang memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) untuk berlatih, membuat sebuah program, dan menyelesaikan masalah kompetitif pemrograman. Teknologi itu disebut AlphaCode, di mana sebuah AI buatan perusahaan DeepMind dapat menulis program dan menyelesaikan masalah kompetitif pemrograman lebih baik dari manusia.
3. Akuntan
Teknologi akuntansi sebelumnya mungkin masih memerlukan bantuan manusia untuk melakukan input data suatu perhitungan secara digital, tetapi seiring berkembangnya teknologi terciptalah kecerdasan buatan (AI) bernama Smacc. Pengguna hanya perlu memasukkan dokumen, bon, dan data yang perlu dihitung, lalu Smacc akan merapikan, menghitung, dan mengenkripsi masing-masing data.
ADVERTISEMENT
4. Tentara
Pekerjaan tentara jika digantikan oleh robot berbasis AI memang terdengar mengerikan, tetapi konsep ini sudah direncanakan oleh negara-negara besar. Salah satu keuntungannya adalah mereka dapat melakukan penembakan jitu dengan presisi hingga akuisisi target efisiensi yang lebih besar dibandingkan tentara manusia. Robot tersebut juga dapat dikerahkan dalam situasi dan wilayah yang berbahaya, sehingga jumlah korban tentara manusia yang terlibat dapat berkurang.
5. Komposer Lagu
Ya, Anda tidak salah dengar, perkembangan teknologi dalam bidang kecerdasan buatan (AI) sudah memengaruhi dunia permusikan. Dengan aplikasi bernama AIVA (Artificial Intelligence Virtual Artist) lagu bertema klasik dapat dibuat bervariasi. Aplikasi tersebut dapat mempelajari pola lagu klasik dari komposer hebat dan terkenal di dunia sepanjang sejarah. Anda dapat mendengar salah satu dari karya AIVA di bawah ini.
ADVERTISEMENT

Kesimpulan

Meskipun kecerdasan buatan (AI) dapat menggantikan pekerjaan manusia, tetapi mereka tidak dapat membuat sesuatu yang kreatif. Mereka hanya membuat karya berdasarkan data yang diberikan oleh manusia, sehingga dapat disimpulkan bahwa AI belum dapat dikatakan "lebih pintar" dari manusia.
Saya pribadi tidak memercayai jika AI lebih pintar dari pembuatnya sendiri. Saya percaya bahwa Tuhan menciptakan manusia lebih bijak dari segala makhluk hidup di bumi. Kemungkinan yang mengatakan AI dapat menggantikan manusia dalam segala aspek adalah pernyataan yang salah menurut saya. Secanggih-canggihnya AI, ia tidak akan pernah lepas dari yang namanya data.
Beberapa pekerjaan di atas mungkin terancam punah karena hadirnya AI, tetapi kita sebagai umat manusia memiliki pemikiran yang kreatif dan kritis dapat menciptakan pekerjaan baru pada masa depan.
ADVERTISEMENT
Daftar Pustaka
1. forbes.com. (2022, 3 September). Unpacking The Best Top Ten Quotes About Artificial Intelligence Leveraging Modern-Day AI Ethics Thinking. Diakses pada 11 Desember 2022, dari https://www.forbes.com/sites/lanceeliot/2022/09/03/unpacking-the-best-top-ten-quotes-about-artificial-intelligence-leveraging-modern-day-ai-ethics-thinking/?sh=6f88476e473f
2. sindonews.com. (2022, 10 Desember). 8 Pekerjaan yang Terancam Hilang akibat Dominasi Mesin AI. Diakses pada 11 Desember 2022 dari https://gensindo.sindonews.com/read/965549/700/8-pekerjaan-yang-terancam-hilang-akibat-dominasi-mesin-ai-1670659941/20
3. tempo.co. (2021, 23 September). 6 Profesi Ini Bakal Tergusur Kecerdasan Buatan. Diakses pada 11 Desember 2022 dari https://gaya.tempo.co/read/1509575/6-profesi-ini-bakal-tergusur-kecerdasan-buatan
4. sizwa.com. (2019, 5 Oktober). Puluhan Jenis Pekerjaan Yang Hilang Karena Teknologi. Diakses pada 11 Desember 2022 dari https://sizwa.com/jenis-pekerjaan-yang-hilang-karena-teknologi/
5. voi.id. (2022, 4 Februari). AlphaCode, Mesin Kecerdasan Buatan yang Mampu Menulis Program Lebih Baik dari Manusia. Diakses pada 11 Desember 2022 dari https://voi.id/teknologi/131144/alphacode-mesin-kecerdasan-buatan-yang-mampu-menulis-program-lebih-baik-dari-manusia
ADVERTISEMENT
6. deepmind.com. (2022, 8 Desember). Competitive programming with AlphaCode. Diakses pada 11 Desember 2022 dari https://www.deepmind.com/blog/competitive-programming-with-alphacode
7. kompasiana.com. (2022, 5 Juni). Gebrakan Kecerdasan Buatan dalam Dunia Musik. Diakses pada 11 Desember 2022 dari https://www.kompasiana.com/olivernathansipangkar9543/629c9e8dbb44861bd15c0322/gebrakan-kecerdasan-buatan-dalam-dunia-musik
8. Gawdat, Mo. Scary Smart: The Future of Artificial intelligence and How You Can Save Our World. London: Pan Macmillan, 2021.
9. Wald, Jeff. The End of Jobs: The Rise of On-Demand Workers and Agile Corporations. United States: Post Hill Press, 2020.