Konten dari Pengguna

Mahasiswa KKN UNDIP Sulap Minyak Jelantah Jadi Sabun Ramah Lingkungan

Muhammad Rodifa
Mahasiswa Teknik Kimia Universitas Diponegoro
7 Februari 2025 18:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Rodifa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pembuatan Sabun Ramah Lingkungan di PKK RW 05 Desa Kemplong
zoom-in-whitePerbesar
Pembuatan Sabun Ramah Lingkungan di PKK RW 05 Desa Kemplong
ADVERTISEMENT
Minyak goreng menjadi kebutuhan utama masyarakat, namun limbah minyak jelantah yang dihasilkan sering kali tidak dikelola dengan baik. Minyak jelantah sering dibuang sembarangan ke tanah atau saluran air. Tindakan ini dapat menyebabkan pencemaran lingkungan, merusak kualitas tanah, dan memengaruhi kualitas air bersih. Selain itu, kesadaran masyarakat mengenai dampak negatif limbah ini masih tergolong rendah.
ADVERTISEMENT
Permasalahan ini menjadi fokus perhatian Muhammad Rodifa, mahasiswa KKN Tim I Universitas Diponegoro dari Program Studi Teknik Kimia. Dalam program KKN-nya, Rodifa mengadakan penyuluhan dengan mengusung program kerja berjudul "Pengolahan Limbah Menjadi Produk: Sabun Ramah Lingkungan dari Minyak Jelantah untuk Masyarakat Desa Kemplong." Kegiatan tersebut dilaksanakan pada acara PKK RW 05 Desa Kemplong pada 4 Februari 2025.
Masyarakat Desa Kemplong, khususnya ibu-ibu PKK RW 05 mendapatkan pelatihan untuk mengolah minyak jelantah menjadi sabun ramah lingkungan. Pelatihan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam memanfaatkan limbah minyak jelantah, sekaligus menciptakan produk bernilai ekonomis.
Proses pembuatan sabun dimulai dengan mencampurkan minyak jelantah dengan larutan soda api dan air suling, diikuti dengan penambahan pewangi atau pewarna sesuai selera. Campuran tersebut kemudian dimasukkan ke cetakan dan dibiarkan selama 24 jam. Setelah itu sabun disimpan selama 3-4 minggu agar aman digunakan.
ADVERTISEMENT
Kegiatan ini berhasil meningkatkan kesadaran peserta terhadap pentingnya daur ulang untuk menjaga lingkungan yang lebih bersih dan sehat. Meski menghadapi tantangan seperti keterbatasan bahan tambahan, pelatihan ini diharapkan dapat berkelanjutan dengan dukungan pemerintah desa dan organisasi terkait. Dengan langkah ini, Desa Kemplong tidak hanya mendorong pengelolaan limbah secara bijak, tetapi juga menciptakan praktik ramah lingkungan yang berdampak jangka panjang.