Konten dari Pengguna

Berkunjung ke Koloni Penguin dan Menyaksikan Paus di Cape Town

John Romi Purba
Diplomat Indonesia. Berlokasi di Madrid (sebelumnya di Cape Town dan Melbourne). Pecinta fotografi (pengguna Fujifilm). Pendukung Tottenham Hotspur FC.
24 Maret 2020 7:48 WIB
clock
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:17 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari John Romi Purba tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Penguin Afrika di Boulders Beach. Sumber: pribadi.
zoom-in-whitePerbesar
Penguin Afrika di Boulders Beach. Sumber: pribadi.
ADVERTISEMENT
Belakangan, image Afrika mulai bergeser. Semula Benua Hitam dikenal karena dengan kemiskinan, kelaparan dan konflik. Namun kini, Afrika mulai dilirik karena keindahan alamnya yang elok.
ADVERTISEMENT
Segera terbayang di benak adegan pembuka film Lion King (2019), yang dengan sinematografi luar biasa menampilkan keindahan alam Afrika yang paripurna. Hewan dari segala penjuru datang berkumpul ke Pride Rock untuk berlutut di hadapan Simba, sang raja masa depan, putera Mufasa dan Sarabi yang baru saja lahir, yang tengah ditahbiskan oleh Rafiki.
Bicara Benua Afrika memang takkan lengkap tanpa menyebut satwanya yang beragam. Bertugas selama hampir tiga setengah tahun di KJRI Cape Town, Afrika Selatan, membuat saya mampu mengapresiasi hal tersebut. Afsel sendiri terkenal dengan lima satwa kebanggaannya yang disebut Big Five.
Kelimanya adalah hewan jenis buruan (game) yang terdiri dari Gajah Afrika (Loxodonta africana), Badak Hitam (Diceros bicornis), Kerbau Afrika (Syncerus caffer), Singa (Panthera leo), dan Macan Tutul Afrika (LeopardPanthera pardus pardus). Semuanya terwakili dalam Lion King, kecuali leopard. Satwa big five ini pun diabadikan dalam bentuk ilustrasi di uang kertas Afsel denominasi 10, 20, 50, 100, dan 200 rand.
Uang kertas rand Afsel yang menampilkan ilustrasi satwa big five. Sumber: South African Reserve Bank.
ADVERTISEMENT
Big five sudah banyak diulas karena dianggap sebagai perwujudan eksotisme Afrika. Karena itu, kali ini saya ingin berbagi mengenai satwa perairan dari Afsel yang tak kalah unik, yaitu Penguin Afrika dan Paus Sikat Selatan.
Awalnya agak sulit untuk membayangkan bahwa kedua hewan ini ada di Afrika, karena bayangan tentang Lion King dan sabana sudah terlanjur melekat. Padahal, Afrika tidak melulu dataran gersang dan sabana. Tengoklah Cape Town, kota tercantik di Benua Afrika, yang jauh dari kesan gersang.
Lantas, seperti apa sih penguin Afrika? Dimana tepatnya kita bisa menemukan paus sikat selatan? Kedua satwa ini bisa dijumpai di Cape Town dan wilayah sekitarnya.

Penguin Afrika

Salah satu tujuan yang selalu ada dalam checklist para wisatawan di Cape Town adalah berkunjung ke koloni penguin Afrika (Spheniscus demersus).
ADVERTISEMENT
Penguin Afrika juga dikenal sebagai Cape penguin, South African penguin, serta black-footed penguin. Yang membedakan pinguin Afrika dengan pinguin lain adalah kulit berwarna merah muda pada alisnya serta adanya semacam sabuk dan bintik-bintik hitam di bagian depan badannya yang berwarna dasar putih. Selain itu, pinguin Afrika kerap mengeluarkan suara memekik yang kedengaran seperti ringkikan keledai, sehingga ia juga disebut jackass penguin.
Penguin Afrika berlindung di semak. Sumber: pribadi.
Habitat pinguin ini adalah di Afrika Barat Daya, tepatnya mulai dari Teluk Walvis di Namibia hingga Teluk Algoa di Afrika Selatan. Spheniscus demersus adalah salah satu dari 21 spesies yang dikelompokkan dalam enam genus pinguin yang masih bertahan dari kepunahan.
Kisah Pinguin Afrika sendiri adalah sejarah tragis kepunahan. Populasi pinguin Afrika telah menyusut dari sekitar 4 juta ekor pada awal abad ke-19, menjadi 1,5 juta ekor pada awal abad ke-20. Jumlah itu kemudian merosot ke 200.000 ekor pada tahun 2000, hingga tersisa kurang dari 50.000 ekor pada saat ini. Salah satu studi memperkirakan bahwa pinguin Afrika akan punah dari habitat liarnya sebelum akhir dekade ini.
Penguin Afrika berjemur di atas batu di Boulders Beach. Sumber: pribadi.
ADVERTISEMENT
Hewan menggemaskan ini dapat menoleransi kehadiran manusia dan pada umumnya dapat didekati hingga jarak satu meter. Tak heran wisatawan di Cape Town tidak akan melewatkan kesempatan untuk mengunjungi koloni pinguin ini.
Penguin Afrika dan pengunjung Boulders Beach. Sumber: pribadi.
Di Cape Town dan sekitarnya, pinguin Afrika dapat dijumpai di dua tempat. Pertama di Boulders Beach. Pantai indah bertopografi landai dengan pasir putih dengan hamparan batu granit besar (boulder) ini segera mengingatkan kita akan pantai-pantai di Belitung.
Boulders Beach terletak di Cape Peninsula, tidak jauh dari Simon’s Town. Berjarak sekitar 40 kilometer dari pusat kota Cape Town, pengunjung dapat mengakses Boulders Beach dengan berkendara ataupun menumpang kereta komuter hingga Simon’s Town, dilanjutkan dengan berjalan kaki sejauh tiga kilometer.
Boulders Beach di Cape Peninsula, 40 kilometer dari pusat kota Cape Town. Sumber: pribadi.
Boulders Beach ramai dikunjungi wisatawan hampir setiap hari. Karenanya, jika ingin menghindari keramaian, pilihan kedua adalah koloni pinguin Stony Point di Betty’s Bay, sekitar 90 kilometer dari Cape Town. Betty’s Bay dapat dicapai dengan berkendara sekitar satu setengah jam. Hanya saja, pemandangan di Stony Point tidak seindah di Boulders Bay.
ADVERTISEMENT

Paus Sikat Selatan

Berbeda dengan pinguin Afrika yang merupakan satwa endemik Afsel dan Namibia, paus sikat selatan (Eubalaena australis) dapat dijumpai di seluruh lautan di bumi belahan selatan, khususnya dekat sabuk Antartika. Sebagai hewan daerah dingin, paus yang dikenal sebagai Southern Right Whale ini akan berada di perairan Antartika pada musim panas. Mereka baru berimigrasi ke utara pada musim dingin untuk kawin (mating) dan melahirkan (calving).
Keluarga paus sikat selatan (southern right whale) di perairan Hermanus. Sumber: Hermanus Tourism.
Oleh karenanya, waktu terbaik untuk menyaksikan paus (whale watching) di belahan bumi selatan adalah Juni hingga Oktober. Di kawasan greater Cape Town, adalah wilayah Overstrand, khususnya Hermanus dan sekitarnya, yang merupakan tempat terbaik untuk menyaksikan paus sikat selatan.
Saat ini, sekitar 100 ekor paus teridentifikasi “berkampung halaman” di Hermanus dan sekitarnya. Pantai berkontur tebing, ombak yang deras dan dasar laut berupa pasir menjadikan perairan Overstrand tempat berlindung yang ideal dari paus pembunuh (Orcinus orca) yang suka memangsa anak paus. Selain itu, sebagai hewan dengan ikatan emosional yang kuat dengan tempat mereka dilahirkan serta dengan keluarganya, southern right whale akan “pulang” setiap tiga tahun. Kesempatan menyaksikan fenomena mudik tahunan paus ini membuat Hermanus menjadi kota yang sangat populer di kalangan wisatawan.
Papan informasi mengenai paus sikat selatan dan paus pembunuh di Hermanus. Sumber: Wikimedia Commons.
ADVERTISEMENT
Untuk tujuan itu, saya dan keluarga berkunjung ke Overstrand pada akhir September 2017, tepat saat Hermanus Whale Festival. Dari Cape Town, kami berkendara melalui jalan provinsi R43 dan R44 yang dikenal sebagai whale coast route. Ada banyak sekali point of interest yang bisa disinggahi, mulai dari Somerset West, Gordon’s Bay, Pringle Bay, Betty’s Bay, dan Kleinmond. Setelah gelap, kami memutuskan untuk bermalam di Gansbaai.
Ketika bangun di pagi hari, dari jendela penginapan di tepi laut, kami disapa pemandangan beberapa ekor induk paus dan anaknya yang sedang riang bercengkerama. Jelas sekali kan, kenapa wilayah ini disebut whale coast route?
Karena ingin lebih akrab dengan paus ini, kami pun melaut dengan kapal sewa. Dengan kapal, peserta whale watching bisa menyaksikan paus dari jarak yang sangat dekat. Setelah sampai di tengah Teluk Walker, operator akan mematikan mesin. Saat itu, paus sikat selatan yang memiliki sifat alami penasaran dan cenderung terbuka untuk interaksi dengan manusia akan mendekat dan mengintip ke permukaan.
Paus sikat selatan menunjukkan perilaku tail sailing di hadapan peserta tur whale watching di Hermanus. Sumber: Hermanus Tourism.
ADVERTISEMENT
Tidak jarang paus mendekat hingga berjarak hanya satu meter dari kapal. Dalam kesempatan tersebut, kita dapat mengamati beberapa perilaku paus saat muncul ke permukaan, yaitu mengintip (spyhopping), melompat (breaching), berguling (body rolls), mengeluarkan ekor ke permukaan secara statis (tail sailing), mengibaskan ekor (lobtailing), dan menyemburkan air (blowing).
Paus sikat selatan di perairan Hermanus. Sumber: Wikimedia Commons.
Paus ini disebut southern right whale karena pada masa perburuan paus di abad ke-18 dan 19, ia diklasifikasikan sebagai jenis buruan yang tepat (“right”) karena memiliki kandungan lemak yang tinggi. Sedangkan istilah “southern” merujuk pada spesies Eubalaena australis yang hanya ada di belahan bumi selatan, yang berbeda dengan spesies Eubalaena glacialis yang ada di Atlantik Utara dan Eubalaena japonica yang ada di Pasifik Utara.
Eubalaena australis tengah melakukan breaching. Sumber: Wikimedia Commons.
ADVERTISEMENT
Pengalaman menyaksikan penguin atau paus di Cape Town akan meninggalkan kesan yang mendalam. Satu hal yang juga dapat dipastikan adalah bahwa perjalanan yang ditempuh akan sama mengesankannya dengan menyaksikan koloni pinguin dan mengamati paus itu sendiri.
Cape Town dan keindahan alamnya menantikan kedatangan Anda.