Berbagi ilmu mengenai Dana Desa bersama Budiman Sujatmiko di LSE London

Joko Suharto
Kegiatan yang ada di United Kingdom yang sempat terliput
Konten dari Pengguna
12 Januari 2019 18:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Joko Suharto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Britannia Raya, 12 Januari 2018
Pembangunan infrastruktur di Indonesia adalah salah satu kunci untuk mendukung ekonomi Indonesia, apalagi di pedesaan. Sampai saat ini, banyak daerah pedesaan di Indonesia yang masih memerlukan pembangunan infrastruktur yang intensif dalam berbagai bentuk, seperti jalanan untuk mobilitas rakyat, air bersih atau klinik-klinik di pedesaan. Program “Dana Desa” yang telah diperkenalkan pada tahun 2014 adalah suatu solusi yang dapat membantu pergerakan ekonomi pedesaan.
Pada Jumat malam (11 Januari 2019), Budiman Sudjatmiko (anggota DPR RI) dan timnya berbagi ilmu mengenai Dana Desa, termasuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan Inovator 4.0 kepada rakyat Indonesia dan asing yang berada di Britannia Raya. Acara yang diadakan oleh Indonesia-UK Infrastructure Association (INKI) ini telah menyediakan sebuah sarana dan kesempatan kepada para peserta untuk bertukar pendapat dan berani mengprovokasi program Dana Desa ini.
Dana Desa sendiri adalah sebuah program yang diluncurkan sebagai bagian dari Undang Undang Desa, yang diperkenalkan oleh DPR. Tujuan dari program ini adalah untuk membangun pedesaan melalui pemberian dana yang bisa digunakan untuk membangun infrastruktur maupun badan usaha.
ADVERTISEMENT
Menurut data tahun 2017, dana yang telah dibiyayakan melalui APBN ini telah menghasilkan setidaknya 10,964 unit posyandu, 95,200 kilometer jalanan, 914,000 jembatan dan lainnya.
Bedasarkan data yang ada, peserta bertanya dan menginginkan hasil lainnya seperti peningkatan kualitas sumber daya manusia dan hidup di pedesaan. Budiman setuju, dan memang Budiman dan timnya sedang mengadakan program untuk meningkatkan hal hal tersebut. “Profit yang desa dapatkan dari BUMDes dapat digunakan untuk meningkatkan pengetahuan rakyat desa. Tak hanya itu, banyak orang Indonesia yang berpengalaman mau datang ke desa untuk mengajarkan orang - orang di desa. Misalnya, salah satu representatif kami yang ahli mapping dan drone telah mendatangi Borneo dan mengajarkan warga desanya untuk memakai drone. Alhasil warga desa bisa mengumpulkan data melalui sebuah drone yang kedepannya akan diperlukan untuk memetakan Indonesia dan mendukung kualitas data untuk spatial planning.”
ADVERTISEMENT
Budiman juga berbagi strategi yang akan dilakukan kedepannya untuk memperkuat program Dana Desa ini. Saat ini, program yang telah membuahkan hasil untuk pedesaan ini masih perlu meningkatkan transparansi dana, monitoring dan evaluasi. Menurut INKI, kedepannya evaluasi “Dana Desa” harus dilakukan secara menyeluruh, dengan cara mempertimbangkan dan melihat hasilnya pada jangka panjang (outcome), dibandingkan jangka pendek (output).
Diharapkan, kedepannya Dana Desa dapat dikembangkan agar tak hanya untuk membangun pedesaan, tapi untuk memperkecil perbedaan ekonomi antara area urban dan pedesaan di Indonesia.
Ditulis oleh: Klarissa E dan Nicholas A