Sumber Mata Air Aset Generasi Muda, Kalau Terus Berkurang Inilah Sebabnya

Joko Kurniawan
Mahasiswa Pascasarjana FE UM (2020) - Water Resources Engineering UB (2015)
Konten dari Pengguna
11 Februari 2022 16:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Joko Kurniawan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber Mata Air di Kabupaten Blitar/Sumber Foto: Dokumentasi Pribadi/Joko Kurniawan
zoom-in-whitePerbesar
Sumber Mata Air di Kabupaten Blitar/Sumber Foto: Dokumentasi Pribadi/Joko Kurniawan
ADVERTISEMENT
Sumber mata air merupakan salah satu aset paling berharga untuk kehidupan manusia. Keberlanjutan sumber mata air perlu kita lestarikan dan jaga demi bekal untuk generasi muda di alam semesta. Keberadaan beberapa sumber mata air saat ini sangat membantu warga dan dimanfaatkan untuk air baku, irigasi, wisata dan lain sebagainya. Namun demikian, ulah manusia yang cenderung tidak pernah merasa cukup berdampak terhadap kelestarian sumber mata air yang jumlahnya semakin menurun.
ADVERTISEMENT
Saat ini jumlah mata air yang ada di Indonesia terus mengalami penurunan, khususnya di wilayah Kabupaten Blitar. Berdasarkan pengalaman pribadi saya saat menelusuri sumber mata air di Kabupaten Blitar khususnya di empat kecamatan yaitu Sanankulon, Ponggok, Srengat dan Garum ditemukan sejumlah sumber mata air yang telah rusak dan mengering. Kegiatan penelursuran ini bermula ketika saya bersama tiga teman saya dari Jurusan Teknik Pengairan mendapatkan project untuk melakukan inventarisasi sumber mata air yang masih aktif di Kabupaten Blitar pada Desember 2021. Adanya keterbatasan waktu membuat kami harus memprioritaskan dan memilih 4 kecamatan saja yang bisa kami jangkau dalam waktu kurang lebih selama dua minggu. Kami memutuskan untuk memilih Kecamatan Sanankulon, Ponggok, Srengat dan Garum yang kami rasa paling penting dan terjangkau berdasarkan letak geografisnya.
ADVERTISEMENT
Pencarian sumber mata air di 4 kecamatan tersebut kami selesaikan kurang lebih selama 14 hari. Tim kami berhasil mendapatkan sejumlah 53 mata air yang masih aktif dan terus mengalir. Tak hanya sumber mata air aktif yang kami dapatkan, tetapi kami juga menjumpai beberapa mata air yang sudah mati dan mengering serta tidak dimanfaatkan lagi oleh warga setempat. Sementara itu, 7 mata air lainnya yang ditemukan hanya tersisa bak penampungannya saja karena telah mati dan kering. Jadi secara keseluruhan kami berhasil mendapatkan 60 sumber mata air. Berdasarkan data yang kami dapatkan sebelumnya pada tahun 2015, terdapat sekitar 67 mata air di 4 kecamatan tersebut.
Hasil inventarisasi kami mengarah pada kesimpulan bahwa dari tahun ke tahun jumlah mata air aktif yang ada di wilayah Kabupaten Blitar terus berkurang. Jumlah mata air yang semakin sedikit disebabkan oleh berbagai faktor. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa warga yang tinggal di sekitar area sumber mata air, berikut ini adalah penyebab keringnya sumber mata air di wilayah Kabupaten Blitar.
Salah satu sumber mata air yang kering/Sumber Foto: Dokumentasi Pribadi/Joko Kurniawan
Penyebab Sumber Mata Air Kering
ADVERTISEMENT
1. Penebangan pohon-pohon di sekitar mata air
Salah satu penyebab keringnya sumber mata air yang ada di wilayah Kabupaten Blitar adalah dilakukannya penebangan pohon-pohon yang ada di sekitar mata air. Hal tersebut diungkapkan oleh sejumlah warga yang berada di area sekitar sumber mata air. Penebangan pohon bambu dan pohon beringin di sekitar mata air menjadi salah satu faktor sumber mata air di wilayah tersebut debitnya berkurang sehingga berakibat pada keringnya sumber mata air.
2. Penggunaan air berlebih
Mayoritas warga yang tinggal di sekitar sumber mata air memilih untuk menggunakan sumur bor dalam pemenuhan kebutuhan air baku. Keberadaan sumur bor ini membuat warga secara tidak sadar kerap kali menggunakan air secara berlebihan sehingga dapat mengakibatkan penurunan muka air tanah dan berdampak terhadap debit mata air di area sekitar menjadi berkurang.
ADVERTISEMENT
3. Berkurangnya daerah resapan
Semakin maraknya bangunan mengakibatkan daerah infiltrasi di area sekitar sumber mata air berkurang. Kondisi ini membuat air hujan yang turun langsung melimpas ke sungai sehingga air yang meresap ke dalam tanah sangat sedikit. Peningkatan pertumbuhan pembangunan juga terjadi di wilayah hulu yaitu Kecamatan Garum dan sekitarnya sehingga hal tersebut berpengaruh terhadap debit sumber mata air di wilayah hilir yang semakin berkurang.
Upaya Pelestarian Sumber Mata Air
Upaya pelestarian sumber mata air demi keberlanjutan setiap tahunnya dapat dilakukan oleh masyarakat dan pemerintah setempat. Kesadaran masyarakat merupakan awal yang baik untuk bisa menjaga keberlanjutan sumber mata air. Masyarakat diharapkan mampu untuk memanfaatkan air yang berlimpah secara bijak. Selain itu, menjaga ekosistem terutama pepohonan di area sekitar mata air harus diutamakan. Menurut Suroso, S.P. selaku penyuluh kehutanan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) penyelamatan sumber mata air dapat dilakukan melalui pendekatan personal kepada tokoh masyarakat, membuat peraturan desa, dan kegiatan penanaman tanaman konservasi di daerah tangkapan sumber mata air.
ADVERTISEMENT
Peran Pemerintah
Kebijakan pemerintah terkait peraturan dalam konservasi sumber mata air sangat diperlukan sebagaimana yang telah diatur dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 tahun 2019 Tentang Sumber Daya Air. Hasil peninjauan kami saat ini belum menemukan adanya peraturan terkait pemeliharaan sumber mata air di wilayah Kabupaten Blitar seperti peraturan yang telah dibuat oleh Pemerintah Kota Blitar yang tertuang dalam Peraturan Walikota Blitar Nomor 89 Tahun 2016. Adanya peraturan terkait pemeliharaan sumber daya air dari pemerintah kabupaten dapat mendukung keberlanjutan sumber mata air-mata air tersebut.
Tulisan ini tidak dapat mewakili gambaran mata air yang ada di seluruh Indonesia. Namun karya ini muncul karena keresahan penulis yang ingin berkontribusi sedikit dalam menjaga alam semesta. Kesadaran masyarakat dan peran pemerintah dalam menjaga salah satu aset yang paling berharga untuk kehidupan ini sudah harus dimulai sedini mungkin demi anak cucu kita. Salam lestari.
ADVERTISEMENT