Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
DERITA PENGGALI MOTIVASI
28 Februari 2017 11:15 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
Tulisan dari Joko Parwata tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
"Manusia itu digerakkan oleh dua motivasi utama: rasa takut dan juga hasrat", menurut Sigmund Freud. "Karena penderitaan yang disebabkan rasa takut, kita akan menjauh, dan karena hasrat untuk kesenangan maka kita akan bergerak mendekat", Carl Jung.
Mengapa manusia melakukan apa yang harus dilakukannya dan tidak melakukan apa yang ingin dilakukan?. Penderitaan dan kesenangan dapat membatasi tindakan yang akan dilakukan setiap orang, tetapi sebaliknya penderitaan dan kesenangan juga dapat membantu kita mengambil sikap dan tindakan yang meningkatkan kualitas hidup. Contohnya para pembuat iklan memanfaatkan kekuatan penderitaan dan kesenangan untuk membeli produk yang mereka tawarkan.
ADVERTISEMENT
Beberapa dekade lalu ketika Michael Jackson dan Celine Dion menyanyi untuk Pepsi, kemudian penjualan Pepsi meningkat secara dramatis. Orang-orang ada yang mendapatkan kesenangan dengan membeli baju mahal, mobil mewah dan rumah berkelas, keliling dunia dan menginap di hotel yang berbintang. Seseorang bisa membayar £300 hanya untuk memperoleh sebuah dasi Versacci, dan seorang wanita membayar £1.500 untuk kacamata Pierre Cardin. Anak-anak membeli sneaker hanya karena bermerk Nike atau Reebok, sampai-sampai dibawa tidur.... Semua perilaku tersebut tidak lain adalah karena didorong oleh perasaan kesenangan dan penderitaan. Pertanyaannya bagaimana kita merubah dan memanfaatkan kekuatan kesenangan dan penderitaan ini untuk manfaat yang lebih baik lagi?... Jawabannya adalah belajar dan mempraktekkan meramu keduanya dan mengasosiasikannya untuk mengarahkan otak dan alam pikiran kita.
ADVERTISEMENT
Tahun 1978 Lee Iacocca dipecat dari Ford. Dalam keterpurukannya dia berkata pada diri sendiri, "Suatu hari aku akan lebih besar dari Ford". Tidak lama berselang kemudian, Chrysler yang sedang terpuruk karena finansialnya ambruk, menawari Iacocca. Lantas ia mengambil tantangan tersebut untuk bergabung dengan Chrysler dan berhasil membangun menjadi sebuah kerajaan bisnis berpengaruh, dan bahkan impiannya berhasil untuk 'melibas Ford'. Penderitaan mendorong Iacocca untuk mengambil tindakan dan mencapai tujuannya.
Nyatanya semua peristiwa derita dan motivasi hanyalah persoalan alam pikiran ......
Jadi mengapa kita musti takut dipecat dan ataupun keluar dari zona kenyamanan??