Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Perubahan: Uji Nyali Untuk Kerja Besar
3 Maret 2017 14:35 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
Tulisan dari Joko Parwata tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Jika kita berpikir bahwa semua tindakan yang kita jalani sehari-hari merupakan hasil daripada “pembuatan keputusan” yang telah dipertimbangkan masak-masak, ternyata anggapan tersebut adalah tidak benar. Sebab, “hasil pembuatan keputusan itu” sebagian besar adalah lahir dari suatu kebiasaan. Artinya berjalan as usual saja sebagai sebuah aktivitas tanpa melibatkan fikiran sadar. Ini merupakan produk dari suatu kebiasaan, bukan benar-benar lahir dari pengambilan keputusan. Kebiasaan ternyata membimbing manusia dalam melakukan suatu tindakan.
ADVERTISEMENT
Sebagian besar ilmuwan dan ahli psikologi berpendapat, bahwa hidup ini dipenuhi dengan aktivitas yang lahir dari sekumpulan kebiasaan. Coba diperhatikan, kegiatan kita sehari-hari mulai dari bangun pagi hingga tidur kembali, hampir semua aktivitas itu adalah sebuah aktivitas yang rutin dan lahir dari kebiasaan. Mulai dari bangun, ke kamar mandi, sarapan, pergi bekerja, dan sebagainya. Ketika makan dan minum misalnya, otak tidak perlu mikir gunakan tangan kanan atau kiri, ataupun ketika mengetik di depan computer hampir semuanya tidak memerlukan aktivitas yang memeras otak, seolah-olah terjadi otomatis saja. Kita baru berpikir keras ketika ada persoalan pelik yang harus dipecahkan ataupun menghadapi tantangan fisik. Jadi pada prinsipnya untuk membuat tangguh, kita harus hadapi tantangan yang ada agar terbiasa untuk menerobos persoalan.
ADVERTISEMENT
“Dengan atau tanpa mengeluh, apapun yang kita hadapi tetap harus kita hadapi. Pantang menyerah dan terus berusaha adalah pilihan yang paling tepat bagi kita”
Karakter, kebiasaan dan proaktif yang terbangun dalam diri manusia, mampu menumbuhkan sikap yang pantang menyerah dan mempunyai visi besar ke depan. Orang-orang seperti ini selalu memiliki detail dan kejelasan hidup seperti apa yang ingin diraih di masa depan. Mereka akan berusaha sekuat tenaga menggapai mimpi masa depan dengan lika likunya. Kebesaran hati dan kemauan kuat dapat menempa pribadi dan sosok yang mencerminkan suatu nilai kesuksesan.
Kisah Larry Page dan Sergey Brin, penemu google group, menampilkan sosok hidup yang patut ditiru. Mereka meninggalkan kuliah doktoralnya untuk mengejar mimpi bersama proyek google. “Hidup ini selalu berkaitan dengan pilihan. Dan pilihan hidup selalu bersamaan dengan ketidakpastian. Dalam ketidakpastian inilah kami punya keyakinan kuat bahwa pilihan kami tidak salah”, salah satu ungkapannya yang filosofis.
ADVERTISEMENT
Berkat kemauan kuat dan inisiasi Larry dan Sergey, berselang waktu lima tahun, Google telah berhasil meraih kapitalisasi pasar sebesar 20 miliar dollar!. Bahkan google, menyalip kejayaan Yahoo, sang pendahulu. Dalam usia 40 tahun, kedua orang ini memperoleh predikat sebagai orang muda terkaya di dunia. Saat ini Alphabet (Google Group) merupakan perusahaan publik dengan nilai kapitalisasi mencapai 600 miliar dollar, terbesar kedua di dunia setelah Apple.
Salah satu rahasia kesuksesan mereka juga terletak pada partner. Bagaimana menemukan partner yang tepat dalam pekerjaan sangatlah penting untuk mendorong dan meraihh pencapaian mimpinya. Keduanya berhasil menunjukkan sinergi yang dahsyat, berkolaborasi dan saling mengisi. Perbedaan tidak menjadikan keduanya bertikai, namun justru dapat disinergikan untuk menjadi kekuatan dalam mengembangkan program.
ADVERTISEMENT
Dalam mencari partner atau bermitra, tidaklah penting mencari kecocokan ataupun kesempurnaan, namun yang paling penting adalah kenyamanan juga saling pengertian. Menemukan partner, juga berarti saling membangun kepercayaan sehingga menjadi perpaduan yang kokoh. Contoh skala besarnya bisa kita lihat juga bagaimana aliansi Time Warner dan AOL, Nissan Group dengan Renault kemudian Samsung dan Android. Mereka masing-masing menjadi mitra dan raksasa bisnis yang menggurita.
Prinsip penting lainnya dalam meraih dan menjaga kesuksesan adalah “either up or out”. Untuk memperoleh hasil kerja besar, fokus utamanya adalah menjadi lebih baik atau keluar dari persaingan. Saat kita berani melakukan perubahan dan atau mendobrak zona kenyamanan (as usual), berarti kita telah membuka peluang besar di depan mata. Perubahan ini dapat diartikan learning by doing, membutuhkan praktek nyata daripada sekedar wacana. Kita harus berani menguji mental, nyali dan tindakan untuk menjadi lebih baik. Perubahan dibutuhkan untuk membentuk mental entrepreneurship dan inovasi.
Setiap hasil “kerja besar” selalu berhadapan dengan perubahan. Ketika mental dan nyali sudah dimiliki, maka sikap ketegasan, berani, bertanggung jawab dan mengambil risiko akan menjadi kebiasaan yang otomatis. “Meskipun mungkin kita tidak ingin melakukan sesuatu, tetapi jika kita mengetahui hal itu baik dan bagian dari rencana penting untuk kemaslahatan masa depan, bagaimanapun juga harus kita hadapi dan lakukan”. Salam perubahan!#
ADVERTISEMENT