Konten dari Pengguna

Artikel : Silaturahmi Sebagai Pengokoh Persatuan

28 April 2018 8:48 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Joko Triyanto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Silaturahmi Sebagai Pengokoh Persatuan
Oleh : Joko Triyanto,S.Kom.,M.Pd.I.
( Ketua DPD IMM Jawa Tengah, Bidang Tabligh dan Kajian ke-islam-an )
ADVERTISEMENT
No HP 085642 191991
Islam adalah agama yang mengandung makna kedamaian, keharmonisan, kerukunan, persaudaraan dan Persatuan. Hal tersebut terbukti, karena Agama Islam Mengajarkan Ukhuwah Islamiyah atau Persaudaraan islam, ajaran ini adalah salah satu aspek yang sangat di tekankan dalam kehidupan beragama. Di dalam Agama Islam banyak perintah dan anjuran untuk mempererat tali silaturahim atau ikatan persaudaraan antar sesama umat Islam dan didalam agama islam juga melarang untuk memutuskan tali silaturahim atau persaudaraan. Perintah mempererat tersebut bisa dilihat dari Fiman Allah SWT dalam surat An Nisa:1 , yang artinya “Dan bertaqwalah kepada Allah dengan mempergunakan naman-namaNya, kamu saling meminta dan periharalah hubungan Silaturahmi’. Firman Allah SWT dalam mempererat tali silaturahmi tersebut diperkuat dalam Hadis Riwayat Bukhori dan Muslim, yang menggambarkan bahwa seseorang yang taat beragama Islam atau mukmin bagaikan satu bangunan yang saling memperkuat. “ seorang Mukmin terhadap mukmin ( lainnya) bagaikan satu bangunan, satu sama lain saling menguatkan”. ( HR. Bukhori dan Muslim).
ADVERTISEMENT
Akhir – akhir ini bangsa kita Indonesia tercinta telah dirundung berbagai masalah, mulai dari ekonomi, sosial, politik, degradasi moral, kriminal merajalela, penistaan agama, perang media hingga maraknya kejahatan geng motor. Semua hal tersebut tentu dapat mengakibatkan perpecahan antar sesama dan mengancam persatuan dan kesatuan negara Indonesia. Perilaku dan sikap negatif adalah salah satu penyebab awal mula dari semua kejadian itu. Dinamika politik yang terjadi menjelang pilkada DKI hingga saat ini sangat mempengaruhi masyarakat Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Karena semua berita bisa diakses oleh masyarakat akar rumput. Pemerintahpun kalangkabut menangani kasus demi kasus tersebut. Dan pada akhirnya presiden mennggelar beberapa kali pertemuan dengan Kapolri, Jendral TNI, MUI, Muhammadiyah, NU dan tokoh agama lainya. Pertemuan tersebut bertajuk dan bernuansa Silaturahmi, karena hanya dengan Silaturahimlah yang bisa menjadi salah satu solusi atas permasalahan yang ada. Silaturahmi bisa menjadi alat pengokoh persatuan dan kesatuan sebuah bangsa.
ADVERTISEMENT
Saat ini Umat Islam sudah di berkahi kekuatan berupa persatuan dan kesatuan menuju penguatan negara kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ). Kesalahpahaman melihat Gerakan Umat Islam yang terjadi saat ini membuat terbentangnya jalan panjang untuk merajut kebangsaan. Meski Umat Islam sudah meretas jalan ke arah persatuan bangsa, masih saja ada pihak atau oknum tertentu yang tidak menginginkan bangsa ini bersatu. Kokohnya persatuan bangsa indonesia telah di awali dan di upayakan oleh umat islam melalui jalinan silaturahmi. Bangsa Indonesia ibarat Sebuah bangunan, bangunan tidak akan kokoh tanpa perekat, harus ada yang jadi pasir, semen, bata dan lainnya, kalau mau kuat dan kokoh. Untuk menyatukan dan mengokohkan persatuan bangsa, kita membutuhkan alat perekat yaitu silaturahmi. Umat islam itu taat aturah atau hukum yang berlaku, tidak ada jenis ataupu tipe memaksakan, umat Islam akan menjadi benteng Negara Kesatuan republik Indonesia ( NKRI ) kalau umat islam masuk ke dalam Islam dan mengamalkan agama Secara kaffah.
ADVERTISEMENT
Dalam Kamus besar bahasa Indonesia ( 2007 : 1065 ) Silaturahmi bermakna Persahabatan atau persaudaraan. Silaturahmi dalam Bahasa Arab memiliki dua makna yakni : 1) makna Shilah, Ahmad Warson ( 2002 : 1562 – 1563 ) mengartikan bahwa Shillah adalah hubungan, pemberian dan karunia, 2) makna Rahim, Ahmad Warson ( 2002 : 483 ) mengartikan Rahim adalah rahim, peranakan dan kerabat. Berdasarkan dua pengertian tersebut, maka makna silaturahmi secara harfiah adalah menyambung kasih-sayang atau kekerabatan yang menghendaki kebaikan. Secara istilah makna silaturahmi, antara lain dapat dipahami dari apa yang di kemukakan Al Maraghi menyebutkan,” yaitu menyambung kebaikan dan menolak sesuatu yang merugikan dengan sekemampuan”. Sementara imam As-Shon’ani ( 1992 :4 : 295 ) mendefinisikan bahwa silaturahmi yaitu kiasan tentang berbuat baik kepada kerabat yang memiliki hubungan nasab dan kerabat bersikap lembut, menyeyangi dan memperhatikan kondisi mereka.
ADVERTISEMENT
Sudah menjadi kewajiban Umat Islam untuk senantiasa menjaga tali silaturahim atau hubungan persaudaraan, seperti yang di perintahkan oleh Allah SWT dan dicontohkan oleh manusia Pilihan yaitu Rosulullah SAW. Selain banyak Anjuran untuk menjaga silaturahim atau persaudaraan , Nabi Muhammad SAW juga mengingatkan kepada umatnya bahwa agama Islam mengharamkan umatnya untuk memutuskan tali silaturahim atau persaudaraan sesama muslim. Allah SWT berfirman dalam Qur’an Surat Al Hujaraat ayat 10, yang artinya “ sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara, karena itu damaikanlah kedua saudaramu dan bertaqwalah kepada Allah Supaya kamu mendapatkan rahmat”. Hal ini dijelaskan dalam sabda Rasulullah SAW.
Dari Abdullah bin Abi Auf ra. Berkata, ketika sore hari pada hari arafah, pada waktu kami duduk mengelilingi Rasulullah SAW, tiba-tiba beliau bersabda’ Jika di majelis ini ada orang yang memutuskan Silaturahmi, silahkan berdiri, jangan duduk bersama kami”. Dan saat itu, diantaran hadirin hanya ada satu yang berdiri dan itupun duduk di kejauhan. Kemudian lelaki itupun datang dan duduk kembali. Kemudian Nabi Muhammad Rasulullah SAW pun bertanya kepada lelaki tersebut:” karena di antara yang hadir hanya kamu yang berdiri, kemudian kamu datang dan duduk kembali, apa yang sesungguhnya terjadi? Lelaki tersebutpu langsung berkata:”Begitu mendengar sabda engkau, saya segera menemui bibi saya yang telah memutuskan silaturahim dengan saya”.lalu saya menyampaikan apa yang telah Rasulullah sabdakan, dan saya minta maaf kepadanya, setelah kami berdamai, lalu saya datang lagi kesini.
ADVERTISEMENT
Salah satu bentuk penegakkan Power atau kekuatan Islam dalam kehidupan sehari-hari adalah dengan cara memperkuat atau mempererat tali silaturahim/persaudaraan Islam. Antara satu dengan yang lain ibarat sebuah bangunan yang kokoh saling melengkapi dan saling menguatkan, itulah umat islam yang sebenarnya. Kewajiban kita adalah senantiasa melengkapi atau menjaga, bukan malah memutuskannya, begitulah yang seharusnya di lakukan jika saudaranya ada kekurangan. Melalui Sebuah tali silaturahim atau hubungan persadaraan yang kuat maka terlihatlah bahwa disinilah kekuatan Islam.
Nabi Muhammad SAW pun tidak mau mengakui orang yang tidak mempunyai kepedulian terhadap urusan saudaranya sebagai umat, demikian penting dan vitalnya fungsi dari memperkuat persaudaraan Islam. seperti yang di sabdakan oleh nabi Muhammad SAW dalam hadist riwayat At Tabrani yang artinya “Dari Hudzaifah Bin Zaman r.a berkata, Rasulullah SAW berabda:” siapa yang tidah ihtimam (peduli) terhadap Urusan Umat Islam, Maka bukan termasuk golongan mereka”.
ADVERTISEMENT
Mulai saat ini marilah kita semua memulai untuk senantiasa menyambung, memper erat dan menjaga ikatan persaudaraan kita di jalan Islam , karena ini adalah urgensi dari sebuah persaudaraan Islam. dalam rangka, menyambung, dan menjaga tali persaudaraan islam dapat dilakukan dengan beberapa cara di antaranya: 1) Memberi ucapan selamat. Dalam hal ini nabi Muhammad SAW bersabda, dari Anas Bin Malik, Rasulullah SAW bersabda,” Barangsiapa bertemu saudaranya dengan membawa sesuatu yang dapat menggembirakannya, pasti Allah SWT akan menggembirakannya pada hari akhir/kiamat.”( HR. Thabrani dalam Mu’jam Shagir). Salah satu bentuk sikap atau tindakan yang sangat efektif untuk menjaga dan mempererat suatu hubungan adalah dengan perhatian. Mengucapkan selamat kepada saudara kita adalah salah satu cara untuk menunjukkan sebuah tindakkan berupa perhatian. Sikap dan sifat tidak peduli dan acuh tak acuh satu sama lain akan menyebabkan persaudaraan menjadi kendur bahkan terputus. 2) Tunjukkan Raut Wajah Bahagia. Nabi Muhammad SAW bersabda,” Janganlah kamu meremehkan kebaikan apapun, walaupun sekadar bertemu dengan saudaramu dengan wajah ceria.” ( HR. Muslim ). Salah satu cara menorehkan kenangan sesama manusia adalah saat berjumpa dengan seseorang yang memiliki wajah berseri-seri.Sebuah Kerinduan akan muncul saat wajah yang dengan senyum ceria, penuh semangat dan tidak menunjukkan rona sendu sedikitpun. Semangat positif dan pikiran positif akan timbul jika saat berjumpa saudara kita dengan wajah ceria, berseri yang di tunjukkannya. 3) Saling memberi hadiah. Dalam hadits marfu Thabrani, yang memiliki makna positif dan sangat mendukung perintah Allah SWT untuk memper erat tali persaudaraan di dalam beragama Islam, sebagaimana telah di sampaikan dalam al Quran dan Al Hadits . Dari Anas bahwa “ Hendaklah kamu saling memberi hadiah, karena hadiah itu dapat mewariskan rasa cinta dan menghilangkan kotoran hati.’ ( HR. Thabrani). 4) Rasa Cinta. Nabi Muhammad SAW bersabda,” apabila seseorang mencintai saudaranya, hendaklah dia mengatakan cinta kepadanya,” ( HR. Abu Dawud dan Tirmidzi ). Sudah menjadi trend kekinian dikalangan muda-mudi tentang ungkapan rasa cinta, namun sayangnya makna rasa cinta tersebut selama ini hanya di kenal hanyalah sebatas rasa cinta kepada kekasihnya saja. Akan tetapi cakupan lebih luas terkandung di dalam ajaran islam. Dalam rangka mempererat tali silaturahim atau persaudaraan dengan sesama umat Islam salah satunya adalah dengan mengungkapkan rasa cinta sesama saudara. Anas ra. Mengatakan bahwa seseorang berada disisi Rasulullah SAW, kemudian salah satu sahabat melewatinya. Orang yang berada disisi Nabi Muhammad SAW tersebut mengatakan,” Aku mencintai dia, ya Rasulullah,” kemudian Rasulullah SAW bersabda,” apakan kamu sudah memberitahukan kepadanya ?,” kemudia orang tersebut memberitahukannya dan berkata,”sesungguhnya aku mencintaimu karena Allah.” Kemudia orang yang dicintai itu menjawab,”semoga allah mencintaimu karena engkau mencintaiku karenaNya.’( HR. Abu Dawud). 5) Saling berjabat Tangan. Nabi Muhammad SAW bersabda,” Tidaklah ada dua orang muslim yang berjumpa lalu berjabat tangan melainkan keduanya diampuni dosanya sebelum berpisah.” ( HR. Abu Dawud ). Salah satu bentuk sentuhan fisik yang dapat menyentuh hati kedua pihak yang berjumpa adalah berjabat tangan yang dilakukan dengan niat tulus dan penuh semnagat karena Allah SWT. Semangat berjabat tangan itu akan merasuk dan meresap ke sanubari akan terjadi jika menggenggam tangan saudaramu dengan erat dan hangat. Maka mulai saat ini marilah kita selalu membiasakan diri berjabat tangan saat berjumpa dengan saudara kita. insyaAllah dengan berjabat tangan pikiran yang berat dan negatif akan berkurang dan menjadi positif. 6) saling tolog – menolong. Sesungguhnya sifat tolong menolong atau saling membantu saudara kita yang sedang mengalami musibah atau kesulitan adalah untuk membantu diri kita sendiri. Allah SWT akan memudahkan kesulitannya di akhirat nanti karena kita memudahkan oranglain yang sednag mengalami musibah atau kesulitan. Barang siapa menutup aib saudaranya, maka Allah SWT akan menutup aibnya didunia dan di akhirat. hal tersebut seperti yang terkandung dalam Hadits Riwayat muslim, yang artinya “ Rasulullah SAW bersabda,” Siapa yang melepaskan kesusahan seorang mukmin di dunia niscaya Allah SWT akan melepaskan kesusahannya di akhirat. siapa yang memudahkan orang yang kesusahan, niscaya allah akan memudahkan urusannya di dunia dan di akhirat. dan Allah selalu menolong hamba-Nya, jika hamba tersebut menolong saudaranya,” ( HR. Muslim ). 7) Saling Berkunjung. Nabi Muhammad SAW bersabda,”Allah SWT berfirman, Pasti akan mendapat cinta-Ku orang-orang yang mencintai karena Aku, kedunya saling berkunjung karena Aku, dan saling memberi karena Aku,” ( HR. Imam Malik dalam Al – Muwatha’). Saling kunjung dan mengunjungi adalah salah satu cara yang akan membawa kita untuk memperoleh cinta dari allah SWT, selain itu saling kunjung-mengunjungi juga dapat memper erat tali silaturahim atau persaudaraan di dalam islam.
ADVERTISEMENT
Salah satu cara amal sholeh yang tiada terkira nilainya adalah memper erat hubungan tali persaudaraan islam. dengan mempererat tali persaudaraan islam yang kuat, maka kita secara tidak langsung telah membantu untuk menegakkan power di dalam tubuh islam, sebagaimana diketahui bahwa nabi muhammada SAW telah bersabda, “ seorang mukmin terhadap mukmin lainnya bagaikan satu bangunan, satu sama lainnya saling menguatkan,” ( HR. Al Bukhari dan Muslim ). Semakin erat dan kuat hubungan persaudaraan yang kita jalain, maka akan semakin kuat dan kokoh pula bangunan islam yang akan berdiri. dan dengan eratnya tali silaturahmi pasti akan mengokohkan persatuan dan kesatuan. Sekarang bisa kita pahami bersama, bahwa betapa pentingnya mempererat silaturahmi dalam kehidupan beragama, bernegara dan berbangsa.
ADVERTISEMENT
Melihat betapa pentingnya silaturahmi tersebut, menurut Abu laits Samarqandi ada 10 manfaat silaturahmi : 1) mendapat Ridha Dari Allah SWT, 2) membuat orang yang kita kunjungi berbahagia. Hal ini amat sesuai dengan sabda nabi Muhammad SAW, yaitu “ Amal yang paling utama adalah membuat seseorang bahagia”. 3) menyenangkan malaikat, karena malaikat juga sangat senang bersilaturahmi, 4) disenangi oleh manusia, 5) membuat iblis dan setan marah, 6) memanjangkan umur/ usia, 7) menambah banyak dan berkah rejekinya, 8) membuat senang orang yang telah wafat. Sebenarnya mereka itu tahu keadaan kita yang masih hidup, namun mereka tidak dapat berbuat apa-apa. Mereka merasa bahagia jika keluarga yang ditinggalkannya tetap menjalin hubungan baik, 9) memupuk rasa cinta kasih terhadap sesama, meningkatkan rasa kebersamaan dan rasa kekeluargaan, memper erat dan memperkuat tali silaturahmi atau persaudaraan dan persahabatan, 10) menambah pahala setelah kematiannya, karena kebaikannya ( dalam hal ini, suka bersilaturahmi ) akan selalu dikenang sehingga membuat orang lain selalu mendoakannya.
ADVERTISEMENT
Agama Islam adalah agama yang sangat memperhatikan hubungan antara sesama manusia. Hal tersebut dapat dilihat dengan adanya berbagai syariat tentang hubungan manusia baik yang berkaitan dengan hubungan keluarga, agama maupun masyarakat. Untuk memper erat hubungan antara keluarag, agama Islam mensyariatkan Silaturahmi, di dalam pandangan Al Qur’an dan Al Hadits, silaturahmi memiliki kedudukan yang sangat penting. Al Quran menggambarkan bahwasanya silaturahmi merupakan salah satu dari bentuk pelaksanaan ibadah seorang hamba kepada Rabbnya. Dan di Al Hadits digambarkan bahwasanya orang yang senantiasa silaturahmi akan dipanjangkan umur atau usianya serta di perluas rizkinya. Seperti yang dijelaskan dalam hadits riwayat Bukhori yang artinya “ Dari Abu huroiroh r.a. Rasulullah SAW bersabda barang siapa yang ingin di luaskan rezekinya dan di panjangkan umurnya, hendaklah dia menyambung silaturahmi.
ADVERTISEMENT
Selain itu banyak juga keterangan yang menjelaskan bahwa orang yang memutuskan hubungan tali silaturahmi di ancam tidak akan masuk surga, amalya tidak diterima serta masih banyak ancaman lainnya. yaitu 1) pemutus silaturahmi tidak akan masuk surga, hadits Mutafaq ‘alaihi yang artinya “ dari Jubair bin mut’im r.a. Rasulullah SAW bersabda tidak akan masuk surga orang yang memutus silaturahmi”. 2) pemutus Silaturahmi akan dipercepat siksaan dosanya, Abu Daud mentarjih dari hadis Abu Bakroh yang mafu’ tidak ada dosa yang lebih pantas dipercepat oleh Allah SWT siksaan bagi pelakunya didunia disamping di sediakan baginya siksaan di akhirat melainkan pemutus silaturahmi. 3) amal pemutus Silaturahmi tidak diterima oleh Allah SWT, Bukhori mentakhrij dalam adabul mufrod dari hadits Abu hurairah yang marfu’ sesungguhnya Amal-amal umatku akan disetorkan pada waktu kamis sore malam jum’at, maka tidak akan diterima amalan pemutus silaturahmi. 4) rahmat tidak akan turun bagi pemutus silaturahmi , bukhori mentakhrij dalam Adabul Mufrod dari Abu Aufa sesungguhnya rahmat tidak akan turun kepada suatu kaum yang didalamnya ada pemutus silaturahmi. 5) Pintu langit akan tertutup bagi pemutus Silaturahmi, Thobroni mentakhrij dari haditd Ibnu Mas’ud, sesungguhnya pintu – pintu langit tertutup bagi pemutus silaturahmi. Sebagai umat islam kita harus senantiasa memelihara tali silaturahmi demi persatuan dan kesatuan serta keselamatan di dunia dan akhirat.
ADVERTISEMENT
Dengan mengetahui berbagai manfaat yang begitu banyak dan pengertiannya serta ancamnnya, tentu semakin semangat dalam memperjuangkan tali silaturahmi. Balasan atas perjuangan kita semua dalam memper erat tali Silaturahmi atau ukhuwah Islamiyah telah kita ketahui bersama melalui dalil-dalil di atas bahwa banyak sekali imbalan yang kita dapatkan. Meskipun kita sudah mengetahui dan membahas manfaat silaturahmi untuk kesuksesan di dunia, namun bukan itu niat utama kita. Niat kita tentu karena Allah SWT. Tanpa niat karena Allah, kita bisa mendapat manfaat di dunia seperti di luaskan rezekinya, namun itu hanya di dunia saja. Jika kita ingin mendapatkan manfaat di dunia dan di akhirat, maka niatkan silaturahmi hanya untuk Allah SWT, Ibadah kepada Allah SWT.
ADVERTISEMENT
Kehadiran ajaran silaturahmi yang menjadi kebiasaan atau budaya masyarakat khususnya Umat Islam diharapkan mampu memperkuat perekonomian, persatuan dan kesatuan dalam membangun sebuah bangsa yang lebih kokoh dan kuat. Perkembangan teknologi dan informasi bisa berdampak positif dan juga negatif. Dalam hal ini, alangkah indahnya kemajuan teknologi bisa kita manfaatkan bersama untuk semakin mempererat silaturahmi antar sesama. Mudahnya komunikasi lewat berbagai layanan media sosial seperti facebook, BBM, Email, Whataps dan lain sebagainya. Media tersebut bisa kita manfaatkan untuk memper erat silaturahmi. Semua elemen masyarakat di harapkan mampu mengaplikasikan budaya atau trend gaya hidup senang bersilaturahmi. Dengan Budaya silaturahmi yang berjalan di semua lapisan masyarakat, secara otimatis persatuan dan kesatuan akan tercipta dengan sangat kuat dan kokoh di bangsa ini. Mari kita berdoa bersama semoga kita semua dimasukkan kedalam golongan orang – orang yang senantiasa mendapatkan balasan kebaikan dari Allah swt karena telah menjaga hubungan selat urahmi atau hubungan persaudaraan didalam beragama Islam, dan semoga dengan kuatnya tali silaturahmi dapat mengkokohkan persatuan dan kesatuan kita semua baik dalam beragama, berbangsa maupun bernegara. Aamiin. Nasrun minallah wa fatun Qorib.
ADVERTISEMENT