Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
TapHomes Perkenalkan Program Kepemilikan Rumah Secara Rent-to-Own di Indonesia
27 Juni 2020 20:35 WIB
Tulisan dari Joko Yuwono tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Satu lagi startup dalam bidang property hadir di Indonesia dengan membawa program unik dalam kepemilikan rumah hunian. Melalui TapHomes, perusahaan rintisan ini menawarkan kepemilikan rumah secara rent-to-own atau sewa dulu baru dibeli.
ADVERTISEMENT
Digawangi oleh Glenn Haryanto dan Victor Kwan, startup ini mengajak masyarakat menengah ke bawah untuk mewujudkan keinginan memiliki rumah dengan skema yang sederhana, fleksibel dan terjangkau.
Di negara berpenduduk besar keempat seperti Indonesia ini, kebutuhan tempat tinggal menjadi kebutuhan dasar yang cukup sulit untuk mewujudkannya. Apalagi jika secara finansial tidak memungkinkan untuk membeli secara tunai. Biasanya orang akan membeli secara kredit dengan skema pembiayaan tertentu melalui program Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang di Indonesia sudah dikenal sejak lama.
“Masalahnya adalah, untuk mendapatkan fasilitas KPR dari perbankan juga bukan perkara mudah. Selain harus menyediakan uang muka (DP) sebesar 10 hingga 30 persen dari harga rumah, pihak perbankan masih harus melakukan survey secara ketat. Nah, disinilah kegagalan mendapatkan fasilitas pinjaman KPR sering terjadi,” kata Glenn Haryanto, founder TapHomes Indonesia di kantor TapHomes, Jakarta Selatan, akhir pekan ini.
ADVERTISEMENT
Menjawab kendala tersebut, TapHomes Indonesia, hadir membawa misi merubah cara kepemilikan rumah melalui pola Sewa-ke-Milik atau Rent-to-Own yang lebih fleksibilitas, aman, dan sebisa mungkin meniadakan semua hambatan teknis perbankan.
"Di TapHomes, customer bisa memilih sendiri rumah mana yang akan ia huni kemudian tim dari TapHomes akan mengurus pembelian rumah. Selain itu, customer juga hanya membayar DP sebesar 2 persen dari harga rumah dan bisa langsung menempati rumah tersebut," ujar co-founder TapHomes, Victor Kwan.
Pada tahap awal, klien menyewa rumah untuk jangka waktu tertentu. Dan ketika masa sewa akan berakhir, klien ditawari opsi untuk membeli rumah tersebut, dengan uang muka (DP) berasal dari uang sewa yang telah dibayarkan selama masa sewa.
ADVERTISEMENT
Tentang Program Rent-to-Own
Di luar negeri, kepemilikan rumah dengan pola Sewa-ke-Milik atau Rent-to-Own sudah lama dikenal. Sementara di Indonesia, pola ini diperkenalkan oleh TapHomes Indonesia dengan pertimbangan bahwa setiap orang yang bekerja keras, memiliki pekerjaan tetap dan keuangan yang sehat harus dapat hidup di rumah mereka sendiri.
TapHomes Indonesia menyadari bahwa kendala utama dalam pembelian rumah adalah pada ketiadaan atau ketidakcukupan uang muka. Hal ini mengingat uang muka menjadi prasyarat mutlak dalam pengajuan Kredit Kepemilikan Rumah (KPR).
Perjanjian Sewa-ke-Milik bisa menjadi pilihan yang sangat baik jika seseorang secara finansial tidak cukup atau tidak dapat memenuhi persyaratan untuk mengajukan pembiayaan perumahan dari perbankan konvensional.
Melalui program Sewa-ke-Milik ini, sebesar 30 persen dari uang sewa yang dibayarkan setiap bulan akan dialokasikan sebagai tabungan pembelian rumah . Dengan demikian, pada masa akhir sewa (3-5 tahun) akan terkumpul dana sebesar 15 hingga 30 persen dari harga rumah. Tentunya dengan dana tersebut klien sudah memenuhi syarat untuk mengajukan Kredit Pemilikan Rumah (KPR).
ADVERTISEMENT
Secara sederhananya, melalui TapHomes klien yang belum memiliki uang muka untuk membeli rumah, sudah bisa menempati rumah idaman yang diinginkannya.
Selain itu, perjanjian Rent-to-Own bukan saja memberi kesempatan bagi klien untuk mendapatkan rumah idaman dengan keuangan yang seminimal mungkin, namun juga membantu klien menabung uang pembayaran, sambil "mengunci" rumah yang diinginkan, mengingat besaran harga rumah akan tetap sama (flat) dan tidak terus bertambah mahal.
Cara Kerja Rent-to-Own ala TapHomes
Sebagai startup properti berbasis teknologi, TapHomes memfasilitasi pihak-pihak yang belum memiliki rumah atau yang saat ini masih mengontrak rumah.
Melalui pola Rent-to-Own ala TapHomes mengalokasikan 30 persen dari biaya sewa bulanan menjadi tabungan kepemilikan rumah. Dengan harapan, dalam jangka waktu 3 hingga 5 tahun kedepan klien tersebut sudah bisa menyiapkan uang muka yang cukup untuk memiliki rumah sendiri.
ADVERTISEMENT
Pada tahap awal klien hanya perlu membayar down payment sebesar 2 persen dari harga rumah, dan sudah bisa menempati rumah idaman. Selanjutnya dalam masa kontrak 3-5 tahun (tergantung preferensi) klien akan membayar biaya sewa bulanan seperti selayaknya orang menyewa rumah.
Bedanya dengan pola Rent-to-Own, uang sewa tersebut dialokasikan untuk dua hal yaitu (1) sebesar 70 persen sebagai biaya sewa murni, dan (2) sebesar 30 persen dialokasikan sebagai ekuitas atau tabungan. Dengan demikian pada akhir masa sewa maka klien sudah memiliki uang tabungan sebesar 15 persen dari harga rumah.
Sebagai ilustrasi misalnya Perumahan Mahkota Village yang berlokasi di Ketamukti, Cibitung Bekasi. Kisaran harga perumahan di lokasi tersebut adalah Rp.178 juta. Jika klien mengambil rumah melalui pola KPR setidaknya harus menyiapkan uang muka sebesar Rp. 26,7 juta hingga Rp. 53,4 juta.
ADVERTISEMENT
Namun melalui TapHomes, klien hanya perlu menyiapkan dana tidak lebih dari Rp. 3,5 juta saja. Sedangkan angsuran bulanan sebesar Rp.1,2 Juta dibayarkan selama 3 tahun masa sewa.
Selanjutnya, pada tahun 2023 ketika perjanjian Rent-to-Own berakhir, klien akan ditawari opsi membeli rumah tersebut dengan harga tetap (flat) yaitu sebesar Rp. 178 juta.
Kenyataannya, pada 2023 harga rumah di lokasi tersebut sudah pasti akan mengalami kenaikan. Dengan asumsi bahwa pertambahan nilai jual mengalami kenaikan sebesar 5 persen per tahun, maka pada tahun 2023 harga rumah tersebut sudah mencapai 206 juta. Sehingga melalui TapHomes klien akan menghemat uang sebesar 28 juta. (*)