SWEDIA Dirusak Oleh Kejahatan Gang. Akibat Kebijakan Imigrasi Liberal yang Longgar?

AmerEurope
Menyajikan berita-berita Amerika yang tidak sampai ... atau sengaja tidak disampaikan ... ke telinga Anda
Konten dari Pengguna
5 Maret 2018 13:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari AmerEurope tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
SWEDIA Dirusak Oleh Kejahatan Gang. Akibat Kebijakan Imigrasi Liberal yang Longgar?
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Senjata api dan granat membanjiri pemukiman-pemukiman imigran di Swedia, merusak keamanan negara yang indah tersebut.
ADVERTISEMENT
Aktifitas kejahatan gang, seperti penembakan, menjadi lebih sering terjadi. Pemukiman imigran yang disebut polisi sebagai “tempat yang dipenuhi kriminalitas, kekacauan sosial dan ketidakamanan” semakin berkembang.
Di kota-kota besar di Swedia, banyak rumah sakit melaporkan adanya konfrontasi bersenjata di ruang-ruang gawat darurat. Sekolah-sekolah juga melaporkan bahwa ancaman kejahatan dan senjata api telah menjadi hal yang umum.
Pernah terjadi di pinggiran kota Stockholm, granat meledak dan menewaskan seorang pengendara sepeda yang biasa lewat di jalan tersebut. Seorang pejabat polisi dan spesialis di bidang kekerasan gang, Gunmar Appelgren, mengatakan, “Kami telah kehilangan kepercayaan dari masyarakat yang tinggal dan bekerja di daerah ini.”
Partai politik sayap kanan menyalahkan kebijakan imigrasi liberal yang diberlakukan pemerintah atas meningkatnya kriminalitas tersebut. Mereka berjanji akan mengangkat masalah tersebut dalam kampanye pemilu pada musim gugur depan.
ADVERTISEMENT
Tahun lalu, seorang pensiunan polisi di Orebro, Peter Springare (61 tahun) mempublikasikan sebuah fakta kejahatan di akun Facebook-nya. Ia menyatakan bahwa kejahatan-kejahatan yang biasanya dia investigasi melibatkan imigran-imigran dari Irak, Turki, Suriah, Afganistan, dan Somalia.
Bahkan Presiden Donald J. Trump yang sedang berusaha menghadang masuknya para imigran (ada yang menyebut mereka sebagai “pengungsi”) secara MASSAL dari negara-negara tersebut menyebut Swedia sebagai contoh negatif. Ia mengatakan, “Setelah menerima imigran secara massal, Swedia mengalami banyak permasalahan yang tidak pernah mereka bayangkan sebelumnya.”
Trump banyak dicemooh dan ditertawakan oleh mainstream media AS, termasuk The New York Times, maupun dunia setelah mengatakan hal tersebut. Menariknya, The New York Times akhirnya memberitakan fenomena kriminalitas imigran di Swedia dalam edisi 3 Maret 2018 di bawah ini.
ADVERTISEMENT
Twitter @AmerEurope