Konten dari Pengguna

Pelukis Dirugikan Kecerdasan Buatan?

Jonathan Ridwan
Siswa SMA Citra Berkat Tangerang
26 November 2023 12:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jonathan Ridwan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber : Pexels - Ylanite Koppens
zoom-in-whitePerbesar
Sumber : Pexels - Ylanite Koppens
ADVERTISEMENT
Perkembangan yang pesat dari teknologi pada industri akhirnya dapat tercipta kecerdasan buatan. Kecerdasan buatan menjadi salah satu aspek perubahan besar dalam segala bidang, salah satunya pada bidang seni dimana sebuah karya seni dapat diciptakan dengan cepat oleh kecerdasan buatan.
Sumber : Pexels - Alesia Kozik
zoom-in-whitePerbesar
Sumber : Pexels - Alesia Kozik
Teknologi tersebut yang mulai berdampak pada kerugian di industri dan dunia kerja bidang seni. Namun, hal itu bukan berarti teknologi yang menjadi penyebab dari semua kerugian tersebut hanya karena teknologi yang membuat karya seni tersebut.
ADVERTISEMENT
Siapa yang harus disalahkan?
Sebuah teknologi dan kecerdasan buatan tidak memiliki jiwa atau pemikiran sendiri. Tugas dan perintah yang diberikan adalah hal yang mereka lakukan. Oleh sebab itu, kesalahan dan kerugian yang terjadi pada pelukis tidak berasal dari teknologi karena hanya menjalankan perintah yang diberikan. Pihak yang seharusnya disalahkan adalah pengguna dari kecerdasan buatan yang menyalahgunakannya.
Sumber : Pexels - cottonbro studio
Mengapa pengguna kecerdasan buatan yang disalahkan?
Hal ini bisa dilihat dari banyaknya akun atau media sosial yang mengirimkan gambar atau karya seni dari buatan kecerdasan buatan. Pengguna akun media sosial tersebut merupakan manusia, bukanlah kecerdasan buatan. Mereka yang mengatur apa yang ingin mereka upload atau bagikan sehingga gambar dari kecerdasan buatan juga mereka yang atur.
ADVERTISEMENT
Dengan tujuan yang buruk berupa mencari keuntungan, sudah seharusnya mereka yang bersalah dan diberi hukuman. Hal ini juga sudah banyak sekali dibahas oleh para pelukis dan pembuat karya seni bahwa teknologi dari kecerdasan buatan hanyalah sebatas hiburan. Kini, sudah banyak aturan dan hukum yang mengatur mengenai karya seni dari kecerdasan buatan dalam media sosial.
Sumber : Pexels - Kerde Severin
Saya sepenuhnya setuju dengan segala aturan dan hukum yang sudah diberikan. Sudah seharusnya teknologi, khususnya kecerdasan buatan digunakan sebagai alat yang membantu manusia, bukannya merugikan. Industri seni masih merupakan salah satu lapangan kerja dan pelukis sehingga masih perlu dikerjakan oleh manusia. Untuk itulah, perlu adanya pengawasan terhadap penggunaan kecerdasan buatan terhadap industri seni.