Konten dari Pengguna

Mengenal PDRD: Sumber Pendapatan Utama Pemerintah Daerah

Jonathan Siadari
Mahasiswa Akuntansi perpajakan UNPAM
4 Mei 2025 16:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jonathan Siadari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Saat kita melihat jalan-jalan diperbaiki, lampu jalan menyala, atau pasar tradisional direnovasi, mungkin kita bertanya-tanya: uangnya dari mana, ya? Nah, sebagian besar biaya untuk membiayai itu semua datang dari PDRD, atau Pendapatan Daerah dan Retribusi Daerah.
ADVERTISEMENT
PDRD adalah salah satu sumber utama keuangan bagi pemerintah daerah. Lewat PDRD inilah pemerintah kabupaten, kota, hingga provinsi bisa menjalankan berbagai program dan layanan publik. Istilah ini memang terdengar formal, tapi sebenarnya cukup sederhana. Intinya, PDRD terdiri dari dua hal: pajak daerah dan retribusi daerah.
AI Editing
zoom-in-whitePerbesar
AI Editing
Pajak daerah itu contohnya seperti pajak kendaraan bermotor, pajak hotel, restoran, reklame, dan sebagainya. Sedangkan retribusi daerah adalah pungutan yang dikenakan atas layanan tertentu, misalnya retribusi parkir, pasar, atau izin mendirikan bangunan (IMB).
Semakin baik suatu daerah mengelola PDRD-nya, maka semakin besar pula kemampuannya untuk membiayai kebutuhan masyarakatnya sendiri—tanpa harus terlalu bergantung pada dana dari pemerintah pusat. Ini penting untuk mewujudkan kemandirian daerah, apalagi di era otonomi seperti sekarang, di mana setiap daerah dituntut untuk lebih mandiri dan inovatif.
ADVERTISEMENT
Namun, tantangan dalam mengelola PDRD juga tidak sedikit. Masih banyak daerah yang belum memaksimalkan potensi pendapatannya. Masalah klasik seperti pendataan yang belum rapi, sistem pemungutan yang belum digital, hingga kurangnya kesadaran masyarakat untuk membayar pajak dan retribusi masih menjadi kendala.
Padahal, kalau sistemnya dibenahi dan dikelola dengan transparan, PDRD bisa jadi kekuatan besar bagi pembangunan lokal. Digitalisasi layanan pajak, transparansi anggaran, serta pendekatan yang edukatif kepada masyarakat adalah beberapa langkah yang bisa membantu meningkatkan penerimaan daerah sekaligus membangun kepercayaan publik.
Sebagai warga, kita juga punya peran. Dengan taat membayar pajak dan retribusi, serta ikut mengawasi penggunaannya, kita turut mendorong daerah kita menjadi lebih maju. Karena sejatinya, PDRD bukan sekadar angka dalam laporan keuangan, tapi napas dari pelayanan publik yang kita nikmati setiap hari.
ADVERTISEMENT