Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.0
Konten dari Pengguna
Tim I KKN Undip 2025 Gelar Penguatan Kader Gizi Posyandu Desa Somokaton
11 Februari 2025 5:37 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Jonathan Suseno Sarwono tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Stunting masih menjadi problema yang dihadapi oleh negara Indonesia. Bagaimana tidak? Angka prevalensi stunting di Indonesia termasuk masih tinggi di angka 21,6%, salah satu yang tertinggi di antara negara-negara Asia Tenggara. Hal ini berarti masih banyak balita Indonesia yang belum tercukupi gizinya.
ADVERTISEMENT
Padahal, masa balita adalah periode perkembangan fisik dan mental yang pesat, di mana otak balita telah siap menghadapi stimulasi belajar. Perlunya perhatian lebih pada asupan makanan balita ini didasarkan pada fakta bahwa masa emas balita ini rawan terkena masalah gizi karena kurangnya asupan.
Demikian pula permasalahan yang dihadapi oleh Desa Somokaton. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), angka stunting di Desa Somokaton mencapai 10,69% dan masih menjadi perhatian bagi pemerintah dan masyarakat desa untuk diselesaikan.
Pemberian suplementasi gizi merupakan suatu upaya yang dapat dilakukan dalam rangka mencukupi kekurangan kebutuhan gizi dari konsumsi makan harian. Adapun pemberian Makanan Tambahan (PMT) sebaiknya menggunakan bahan makanan yang mengandung gizi tinggi serta mudah didapatkan. Tak lupa juga melibatkan para anggota posyandu yang terlibat dalam kelompok kader gizi desa.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, Tim I KKN Undip yang mengabdi di Desa Somokaton, Kecamatan Karangnongko, Kabupaten Klaten, dari 6 Januari hingga 16 Februari memutuskan untuk melaksanakan Program Penguatan Peran Kader Posyandu dalam Penurunan Stunting di Desa Somokaton melalui Inovasi Menu PMT Berbahan Pangan Lokal. Terdapat tiga variasi menu PMT yang diusulkan oleh Tim KKN Undip I, yakni Stik, Getuk, dan Perkedel yang semuanya berbahan dasar buah sukun.
Mengapa memilih sukun?
Pemilihan sukun sebagai bahan makanan tambahan ini tidak hanya didasari oleh karena faktor berlimpahnya bahan pangan tersebut di Desa Somokaton, tetapi juga karena kandungan gizi yang terdapat di dalamnya.
Ambil contoh misalnya, Getuk Sukun (sebanyak enam porsi), memiliki kandungan Energi (79,5 kkal); Protein (0,6 gram); Lemak (4,1 gram); dan Karbohidrat (11,4 gram)
ADVERTISEMENT
Bahan-bahan yang diperlukan pun cukup mudah untuk didapatkan. Getuk Sukun terbuat dari:
Adapun untuk cara membuatnya Gethuk Sukun ini hanya membutuhkan 5 langkah sebagai berikut:
Bagaimana respon dari para peserta?
Inovasi menu Pemberian Makanan Tambahan oleh Tim I KKN Undip ini diterima dengan baik oleh para kader gizi posyandu di Desa Somokaton. “Program ini sangat menarik karena inovasi menunya memanfaatkan bahan pangan yang tersedia di lingkungan sekitar sehingga mudah untuk dipraktikkan oleh para kader dengan biaya yang terjangkau juga”, ujar Bu Esti selaku pengurus kader kesehatan Desa Somokaton. Harapannya, program yang telah dilaksanakan dapat berkontribusi meningkatkan peran dari kader posyandu / kader kesehatan dalam penyelesaian masalah stunting yang dihadapi Desa Somokaton.
Penulis: Tim I KKN Undip Desa Somokaton 2024/2025
ADVERTISEMENT
Dosen Pembimbing Lapangan: Dr. dr. Stefani Candra Firmanti, M.Sc.