Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
Konten dari Pengguna
Bertahan dari Resesi dengan Ekonomi Islami
29 Oktober 2022 15:14 WIB
Tulisan dari JONI RUDIANTO tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Dilansir dari detik.com resesi global diperkirakan dapat mengancam perekonomian dunia tahun 2023. Banyak ahli ekonomi menilai Indonesia akan mampu melewati ancaman tersebut, meski begitu krisis ekonomi tetap akan dirasakan meski sedikit.
ADVERTISEMENT
Resesi tidak hanya berdampak pada perekonomian negara, tetapi juga langsung menyerang kehidupan masyarakat. Hal ini bisa memicu penurunan keuntungan perusahaan, meningkatnya pengangguran, hingga kebangkrutan ekonomi secara nasional hingga global.
Bank Dunia mencatat, perkiraan resesi 2023 disebabkan oleh keadaan saat bank-bank sentral seluruh dunia secara bersamaan menaikkan suku bunga sebagai respons terhadap inflasi. Inflasi adalah proses meningkatnya harga secara umum dan terus-menerus. Ada banyak pemicu inflasi, contohnya seperti pandemi COVID-19 serta konflik Rusia dan Ukraina yang menyulitkan rantai pasokan komoditas yang diperlukan berbagai negara, tak terkecuali negara Indonesia.
Saat ini Indonesia mengalami kesulitan dalam mendapatkan komoditas minyak mentah, sehingga harga bahan bakar melambung tinggi dalam sekejap. Tentu kenaikan harga ini memicu harga-harga lain ikut naik, seperti bahan pokok, rempah-rempah, transportasi umum dan sebagainya. Selain minyak mentah, Indonesia juga terancam mengalami krisis pangan, karena selama ini Indonesia biasa impor beberapa komoditas pangan seperti beras dan jagung dari negara lain, namun jika resesi, negara-negara lain juga akan menahan diri untuk ekspor pangan, sehingga kebutuhan pangan Indonesia akan kekurangan.
ADVERTISEMENT
Berbagai kenaikan harga membuat perekonomian masyarakat kian melemah, karena kenaikan ini tidak dibarengi dengan kenaikan UMR, sehingga pendapatan masyarakat masih tetap namun pengeluarannya semakin banyak. Lalu bagaimana cara yang tepat untuk dapat menghadapi kemungkinan resesi pada tahun 2023? Kita akan ulas beberapa solusi yang ditawarkan oleh Ekonomi Islam.
Ekonomi Islam adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan aspek perekonomian dalam sudut pandang Islam. Nilai dasar yang selalu ditekankan dalam Ekonomi Islam adalah kemaslahatan dan keadilan. Selain itu islam juga melarang umatnya untuk hidup berlebihan dan menganjurkan untuk menabung.
Untuk menjalankan tujuan kemaslahatan, Ekonomi Islam menawarkan konsep zakat dan wakaf. Di Indonesia kedua instrumen tersebut dikelola oleh lembaga pemerintah yaitu BAZNAS. Dengan zakat, distribusi kekayaan dalam masyarakat akan lebih merata karena harta dari mereka yang berlebih akan dibayarkan zakat untuk didistribusikan pada mereka yang kekurangan, sehingga tercapailah tujuan kemaslahatan bersama.
ADVERTISEMENT
Maka konsep zakat ini merupakan salah satu solusi yang ditawarkan Ekonomi Islam ketika resesi terjadi, karena masyarakat kurang mampu akan terbantu dengan adanya zakat, meskipun tidak dalam jangka panjang.
Ekonomi Islam juga menganjurkan agar tidak berlebihan dalam hidup, agar saat resesi kita memiliki cadangan dana untuk jangka panjang, maka belanjalah hanya sesuai kebutuhan saja.
Kemudian demi mencegah terjadinya krisis pangan yang diperkirakan akan terjadi, menurut saya negara harus mulai berfokus pada pengembangan sektor pertanian, agar Indonesia lepas dari ketergantungan pangan pada negara lain.
Nah dalam rangka pengembangan sektor pertanian inilah saatnya lembaga-lembaga keuangan syariah mengambil peran di dalam pembiayaan modal pertanian. Mengacu pada negara kita yang mayoritas beragama Islam maka dengan adanya pembiayaan yang berbasis Islami masyarakat akan lebih senang untuk menjalankan kerja sama.
ADVERTISEMENT
Dapat disimpulkan bahwa Ekonomi Islam memiliki berbagai solusi dalam menyeimbangkan perekonomian negara, beberapa contoh kecilnya adalah dengan konsep zakat dan tidak hidup berlebihan. Kemudian adanya lembaga keuangan syariah yang bisa mengambil peran dalam pembiayaan usaha masyarakat dengan berbagai jenis akad yang ditawarkan, terutama pembiayaan untuk pengembangan pertanian demi mencegah krisis pangan. Mengapa harus lembaga keuangan syariah? Karena masyarakat kita mayoritas adalah muslim sehingga prinsip-prinsip kerja sama syariah akan mudah diterima masyarakat.