Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Pengaruh Budaya Korea terhadap Budaya Indonesia di Era Gempuran Globalisasi
4 Januari 2023 13:02 WIB
Tulisan dari Joulita Octavia T tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Oleh Joulita Octavia Tahamata, Mahasiswi Hubungan Internasional.
Globalisasi merupakan fenomena global yang ditandai dengan hilangnya batas-batas negara karena adanya pertukaran baik informasi, cara hidup, cara pandang, dan lain sebagainya. Tidak hanya itu, globalisasi juga dapat ditandai dengan munculnya teknologi baik dalam bidang komunikasi dan transportasi. Dengan adanya kemajuan dalam bidang teknologi serta hilangnya batas-batas negara memudahkan penyebaran informasi dari satu negara ke negara lainnya. Informasi-informasi ini dapat berupa informasi politik, ekonomi, maupun budaya.
ADVERTISEMENT
Globalisasi budaya di era saat ini memudahkan budaya luar masuk ke dalam suatu wilayah negara. Budaya Korea telah lama masuk dan menyebar di setiap kalangan masyarakat Indonesia terhitung sejak tahun 1997. Banyak dari masyarakat yang merespon dengan baik masuknya budaya Korea ke dalam negeri. Masyarakat Indonesia pun di era yang serbamodern dan canggih dapat dengan mudah mengakses dan mencari tahu mengenai budaya tersebut. Terbukti dengan adanya Youtube, Google, Netflix hingga aplikasi lainnya yang mempermudah mereka dalam mencari tau budaya Korea serta melihat dan mengamati budaya tersebut baik dengan cara menonton drama Korea, streaming, maupun mendengarkan lagu-lagu K-Pop. Tidak hanya itu, dengan menonton K-Drama atau K-Pop masyarakat Indonesia dapat mengetahui bagaimana kehidupan di sana, baik dari aspek sosial, budaya, fashion, alat maupun produk kecantikan, dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
Budaya Korea yang masuk ke Indonesia tentu banyak membawa pengaruhnya baik positif maupun negatif. Jika dilihat dari dampak positifnya, masyarakat dapat mengenal dan mengetahui mengenai budaya baru salah satunya budaya Korea. Tidak hanya itu, masyarakat juga dapat menambah wawasan lebih mengenai budaya tersebut. Namun, di sisi lain dengan masuknya budaya Korea tentu juga membawa dampak serta tantangan baru bagi budaya Indonesia. Di mana, budaya lokal seiring berjalannya waktu mulai terkikis oleh gempuran budaya Korea. Para generasi mudah lebih tertarik akan budaya Korea. Mereka lebih suka dan mengidolakan idola dari negara ginseng tersebut. Tidak hanya itu, budaya Korea khususnya K-Pop dan K-Drama sedikit banyak memengaruhi preferensi masyarakat di setiap kalangan dalam penggunaan produk dari negara tersebut, seperti skin care, makanan, fashion, dan lain sebagainya. Kemudian, dari masuknya budaya ini mengakibatkan beberapa masyarakat yang terlalu fanatik dengan budaya Korea ini membuat mereka lupa akan jati diri serta kepribadian bangsa mereka. Terkadang, sebagian dari mereka juga kehilangan moral dan etika dalam menjalankan kehidupannya. Tidak hanya itu, budaya lokal juga mulai sedikit demi sedikit terkikis karena masyarakat yang mulai acuh pada budaya lokal dan beralih pada budaya Korea.
ADVERTISEMENT
Tetapi meskipun budaya Indonesia telah digempur oleh budaya Korea hingga saat ini masih banyak terdapat masyarakat dan generasi mudah yang masih menanamkan rasa nasionalisme dalam diri mereka. Mereka juga tidak lupa dengan jati diri dan kepribadian bangsa mereka. Hal ini dapat dilihat dari adanya inovasi dan kreatif para generasi muda dalam mengembangkan budaya lokal mereka. Seperti dengan branding budaya lokal melalui media sosial, penggunaan pakaian tradisional khususnya batik dalam kehidupan sehari-hari dan lain sebagainya. Tidak hanya itu, masyarakat juga telah membawa beberapa budaya hingga dalam kancah internasional, seperti tarian-tarian tradisional, pakaian tradisional, serta makanan-makanan tradisional. Apalagi, saat G20 beberapa waktu yang lalu, banyak ditampilkan segala bentuk budaya-budaya yang berasal dari Indonesia dalam pertemuan G20. Tentunya, dari hal ini bisa kita lihat bahwasannya masih tertanam jiwa-jiwa nasionalisme dalam diri mereka serta rasa cinta mereka terhadap tanah air. Memang masih terdapat di luaran sana yang masih acuh terhadap budaya Indonesia, tetapi hal-hal yang harus dilakukan ialah dengan memberikan pengertian dan ajakan pada mereka agar tetap menanamkan jiwa-jiwa nasionalisme yang ada dalam diri mereka dimulai dengan hal-hal kecil seperti tetap mempertahankan sikap moral dan etika, gotong royong, membantu meningkatkan umkm produk lokal, dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT