Bercerita Sambil Branding, Strategi Marketing Yang Efektif

Journal dewina
Update terbaru seputar digital marketing, mobile marketing dan tren advertising lainnya.
Konten dari Pengguna
11 Juli 2017 9:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Journal dewina tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Cerita bisa berbentuk apa saja dan diaplikasikan di mana saja, termasuk dalam strategi marketing. Salah satu keunggulan storytelling adalah bagaimana kita bisa menarik perhatian dari audiens lebih intens. Dengan kedekatan yang intens ini, brand akan mempunyai engagement yang lebih tinggi. Storytelling memudahkan audiens untuk memvisualisasi produk dan kegunaannya. Bahkan sebuah produk akan lebih diingat karena cerita tentang produk tersebut.
ADVERTISEMENT
Value Menghasilkan Cerita
Produk yang baik, menawarkan sebuah value untuk target marketnya. Misalnya sebuah bisnis property yang menawarkan hunian yang dipenuhi dengan berbagai fasilitas entertainment. Value yang akan ditawarkan adalah value hiburan, konsep rumah yang merupakan tempat berpulang, melepas penat setelah kerja dengan suasana yang menghibur dari kawasan hunian ini. Value ini bisa dikemas dalam berbagai cerita, misalnya lewat sebuah video marketing, di mana brand bisa membuat video serial tentang sebuah keluarga yang tinggal di hunian tersebut, bagaimana dalam hunian tersebut ada banyak cerita suka duka tentang keluarga. Cerita dalam video ini bisa diikuti oleh audiens, sehingga audiens secara tidak langsung menerima berbagai informasi yang ingin disampaikan oleh brand.
Kepercayaan Dan Loyalitas
ADVERTISEMENT
Konsep storytelling yang baik akan menumbuhkan kepercayaan audiens pada brand tersebut. Dalam contoh di atas, audiens lebih percaya tentang hunian brand tersebut secara fungsional dengan penetrasi secara terus menerus. Mereka akan lebih memahami tentang value produk tersebut melalu cerita-cerita yang ada. Secara tidak langsung mereka akan menempatkan brand tersebut pada top of mind mereka, sehingga audience loyalty bisa mulai terbentuk. Bercerita melalui konten dan alur yang baik, memang lebih efektif.
Percakapan-Percakapan Yang Viral
Customer experience bisa berbentuk apa saja, salah satunya dengan visualisasi cerita-cerita dan peer-to-peer sharing. Cerita yang dihasilkan oleh brand, bisa menjadi viral dan diperbincangkan oleh banyak orang. Setiap conversation yang ada, yang membicarakan cerita ini akan menarik orang lain untuk mulai melirik ke brand tersebut. Conversation-conversation yang terjadi ini memunculkan Returns of Investment (ROI) dari cerita yang telah dibuat.
ADVERTISEMENT
Dimulai dari produk yang mempunyai value, yang dikemas dengan cerita yang relevan dengan target audience. Cerita ini menambah tingkat kepercayaan seseorang atas brand tersebut, dan pada akhirnya cerita ini disebarkan, secara gratis, oleh mereka yang menyukainya. ROI yang ditimbulkan akan lebih tinggi. Alhasil, sesuai dengan contoh sebelumnya, mereka akan memahami nikmatnya punya hunian dari brand A melalui cerita yang dikemas dengan baik daripada hanya membaca sebuah brosur.
Source: pharmavoice.com