Insight Yang Perlu Brand Tahu Tentang Generasi Z

Journal dewina
Update terbaru seputar digital marketing, mobile marketing dan tren advertising lainnya.
Konten dari Pengguna
11 Juli 2017 9:51 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Journal dewina tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Siapakah generasi Z? Generasi ini disebut juga sebagai anak kandung internet. Generasi ini lahir setelah tahun 1995, saat di mana internet sudah mulai ada dari awal hidup mereka. Generasi Z ini tumbuh di pendidikan yang lebih maju, serba high tech, dan kemudahan-kemudahan zaman lainnya. Bertumbuh besar, mereka adalah generasi yang lebih internet savvy daripada generasi sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Generasi Z ini, saking akrabnya dengan teknologi, bisa disebut juga sebagai generasi “Screen Addict”, di mana hampir 24 jam dalam sehari dihabiskan dengan smartphone mereka. Sehingga inilah yang menyebabkan mereka menjadi target audience hampir semua bisnis berbasis digital.
Di Indonesia sendiri, menurut Nielsen, generasi Z merupakan konsumen yang sangat potensial karena mereka memiliki pengaruh dalam keputusan membeli dalam keluarga. Dua hal utama yang dipengaruhi oleh Generasi Z contohnya adalah keputusan untuk berlibur dan membeli produk elektronik.
Sebagai generasi yang terlahir di era digital, akses internet adalah kebutuhan bagi mereka. Dibandingkan lima tahun lalu, di mana warung internet (warnet) jadi referensi utama untuk mengakses internet, sekarang tempat tersebut tergantikan oleh rumah. Hal ini terjadi karena dukungan kecepatan koneksi internet yang semakin meningkat, dan terdapat di mana-mana. Aktivitas mereka paling besar ada di media sosial, internet surfing, game dan mendengarkan musik.
ADVERTISEMENT
Perilaku generasi Z dan smartphone mereka juga bisa dilihat dari bagaimana mereka melihat iklan di smartphone. Forbes mencatat bahwa generasi Z tidak menyukai iklan, bahkan dalam televisi. Mereka bisa saja mengganti ke channel lain ketika ada iklan. Mereka juga lebih suka menonton youtube karena iklannya bisa di-skip. Waktu untuk internetan sangat berharga bagi generasi Z, jadi sebuah iklan 30 detik atau iklan yang susah ditutup di smartphone adalah hal yang sangat perlu dipertimbangkan untuk dihindari suatu brand.
Generasi Z adalah generasi yang cenderung mampu menghasilkan konten. Mereka cukup familiar dengan media sosial, bahkan tak jarang dari mereka yang punya engagement tinggi di media sosial hingga video blog (vlog).
Pergeseran pola pikir ini sangat berbeda dibandingkan dengan generasi X, yang notabene impian mereka adalah bekerja di perusahaan dengan nama yang besar. Generasi Z punya jiwa entrepreneur yang tinggi.
ADVERTISEMENT
Bagi brand, generasi Z adalah market yang cukup empuk untuk menjadi sasaran di kanal digital. Namun mereka harus belajar tentang insight generasi Z ini, yang memiliki perbedaan cukup besar dengan generasi sebelumnya. Perbedaan lifestyle, media consumption hingga buying power menyebabkan ada pergeseran masif dalam periklanan dan pesan-pesan marketing dari brand.
source: linkedin