Konten dari Pengguna

Mengatasi Writer’s Block: Teknik Praktis untuk Kembali Menulis

Ika Gunawan
Saya seorang Storyteller, dan copywriter yang gemar menggali cerita di balik setiap karya dan momen. Lulusan S1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, dan sekarang bekerja di Kementerian Agama.
23 Januari 2025 14:32 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ika Gunawan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto oleh MART  PRODUCTION: https://www.pexels.com/id-id/foto/tangan-buku-catatan-notes-buku-tulis-7718748/
zoom-in-whitePerbesar
Foto oleh MART PRODUCTION: https://www.pexels.com/id-id/foto/tangan-buku-catatan-notes-buku-tulis-7718748/
ADVERTISEMENT
Writer’s block, atau kebuntuan menulis, adalah salah satu tantangan yang sering dihadapi oleh penulis, baik pemula maupun profesional. Saat menghadapi kebuntuan ini, pikiran terasa kosong dan sulit untuk menghasilkan kata-kata. Padahal, menulis adalah kegiatan yang penuh ekspresi dan kreativitas. Lantas, bagaimana cara mengatasi masalah ini? Berikut adalah beberapa teknik praktis yang dapat membantu penulis untuk kembali menulis ketika merasa stuck.
ADVERTISEMENT
Pertama, penting untuk memahami bahwa writer’s block adalah hal yang wajar dalam dunia penulisan. Semua penulis, tanpa terkecuali, pasti pernah mengalaminya. Oleh karena itu, jangan terlalu keras pada diri sendiri ketika menemui kebuntuan. Salah satu cara pertama yang dapat dilakukan adalah dengan mengubah perspektif. Alih-alih melihat writer’s block sebagai hambatan, cobalah melihatnya sebagai kesempatan untuk beristirahat sejenak dan memberi ruang bagi kreativitas untuk berkembang. Menyadari bahwa tidak semua tulisan harus sempurna pada awalnya dapat mengurangi tekanan yang dirasakan.
Kedua, mencoba menulis tanpa tujuan atau tanpa beban adalah teknik yang cukup efektif. Saat mengalami kebuntuan, penulis sering kali terjebak pada keinginan untuk menghasilkan tulisan yang baik dan sempurna. Padahal, menulis tanpa harapan tertentu justru dapat membuka jalan bagi ide-ide baru. Cobalah menulis apapun yang terlintas di pikiran, meskipun itu tidak berhubungan dengan topik yang sedang dikerjakan. Teknik ini disebut dengan "freewriting," yang bertujuan untuk mengalirkan ide tanpa adanya penghalang atau penilaian diri.
ADVERTISEMENT
Ketiga, perubahan suasana dapat memberikan dampak yang signifikan. Lingkungan tempat kita menulis memiliki pengaruh besar terhadap proses kreativitas. Jika berada di ruang yang sama dalam waktu lama, kita mungkin merasa jenuh dan kehilangan inspirasi. Cobalah untuk berpindah tempat, seperti pergi ke taman, kedai kopi, atau bahkan hanya berpindah ke sudut ruangan yang berbeda. Perubahan kecil ini dapat merangsang ide-ide baru dan membuat otak lebih segar. Terkadang, keheningan alam atau kebisingan kota dapat memberi nuansa yang berbeda dan membuka wawasan baru dalam penulisan.
Keempat, membaca kembali tulisan-tulisan lama bisa menjadi sumber inspirasi yang berharga. Ketika merasa stuck, sering kali penulis merasa kehilangan arah atau tujuan. Membaca kembali tulisan-tulisan sebelumnya, baik yang sudah selesai maupun yang belum, dapat membantu untuk menemukan kembali suara penulis dan arah tulisan. Tulisan lama juga bisa menjadi titik awal untuk mengembangkan ide-ide baru, memperkaya isi tulisan yang sedang dikerjakan.
ADVERTISEMENT
Kelima, berinteraksi dengan sesama penulis atau komunitas penulis dapat memberikan dorongan yang dibutuhkan. Diskusi atau berbagi pengalaman dengan orang lain yang memahami tantangan yang sama bisa sangat membantu. Mereka bisa memberikan perspektif baru, memberi saran, atau bahkan memotivasi untuk melanjutkan tulisan yang terhenti. Bergabung dalam komunitas menulis, baik online maupun offline, dapat membuka peluang untuk mendapatkan umpan balik yang konstruktif.
Terakhir, jangan lupakan pentingnya istirahat yang cukup. Stres dan kelelahan sering kali menjadi faktor pemicu writer’s block. Oleh karena itu, memberi diri waktu untuk beristirahat dan melakukan kegiatan lain di luar menulis dapat membantu otak kembali segar dan siap untuk menulis lagi. Jangan takut untuk berhenti sejenak jika diperlukan, karena terkadang jeda singkat justru memberi inspirasi yang lebih segar saat kembali menulis.
ADVERTISEMENT
Secara keseluruhan, writer’s block adalah hal yang dapat dihadapi dengan berbagai cara. Dengan mengubah perspektif, mencoba teknik menulis bebas, mencari suasana baru, membaca kembali tulisan lama, berinteraksi dengan komunitas, dan memberi diri istirahat, penulis dapat kembali menemukan alur kreativitasnya. Menulis adalah proses yang dinamis, dan dengan kesabaran serta keberanian untuk mencoba, writer’s block pun bisa diatasi.