Kontroversi Perbatasan Abkhazia dan South Ossetia: Pemahaman Melalui SDGs

Perjuangan Diplomatik, Hak Asasi, dan Dampak Terkait pada Kemanusiaan dalam Kontroversi Perbatasan Abkhazia dan South Ossetia dalam Dinamika SDGs

Sumber: Pinimg

Perselisihan yang menimbulkan "konflik beku" antara Georgia dengan wilayah-wilayah yang memisahkan diri, Abkhazia dan South Ossetia, menyimpan implikasi yang mendalam pada tujuan pembangunan berkelanjutan yang akan kita dalami dalam artikel ini

Latar Belakang Perselisihan

Abkhazia dan South Ossetia menyatakan kemerdekaan dari Georgia pada awal 1990-an. Namun, Tbilisi tidak pernah mengakui kehilangan wilayahnya di kedua wilayah tersebut.

Pengakuan dan Kemerdekaan

Banyak negara mengakui Abkhazia dan South Ossetia sebagai bagian dari Georgia, tetapi Rusia, Venezuela, Nikaragua, Nauru, dan Suriah menganggap mereka sebagai wilayah yang merdeka. Rusia awalnya mengakui kemerdekaan Abkhazia dan South Ossetia setelah Perang Rusia-Georgia pada tahun 2008.

Demarkasi Fisik dan Dampak pada Hak Asasi

Upaya oleh Rusia dan pihak berwenang de facto di Abkhazia dan South Ossetia untuk membatasi secara fisik perbatasan dengan Georgia telah mengakibatkan pembatasan berat terhadap kebebasan bergerak, pelanggaran hak asasi, serta pemisahan keluarga dengan kawat berduri. Hal ini berdampak pada mata pencaharian penduduk dan menimbulkan risiko penahanan sewenang-wenang jika mereka mencoba menyeberangi batas.

Hubungan Diplomatik

Georgia telah memutuskan hubungan diplomatik dengan negara-negara yang mengakui Abkhazia dan South Ossetia. Contohnya, Suriah adalah kasus terbaru negara yang mengakui wilayah-wilayah tersebut dan mengalami pemutusan hubungan diplomatik dengan Georgia pada tahun 2018.

Tinjauan SDGs pada Kontroversi Perbatasan

1. Tujuan 16: Perdamaian, Keadilan, dan Institusi yang Kuat

Pertikaian yang berkepanjangan telah menghambat upaya terciptanya perdamaian yang berkelanjutan di kawasan tersebut. Upaya pemerintah untuk menyelesaikan konflik masih belum membuahkan hasil, merintangi pencapaian tujuan perdamaian dan keadilan yang diinginkan oleh SDGs.

2. Tujuan 10: Kesetaraan

Pembatasan fisik yang diberlakukan oleh Rusia dan otoritas setempat telah mengakibatkan ketidaksetaraan hak asasi penduduk, pembatasan kebebasan bergerak, serta pemisahan keluarga. Ini bertentangan dengan semangat kesetaraan yang diinginkan dalam SDGs.

3. Tujuan 8: Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan

Dampak pembatasan perbatasan terhadap kehidupan manusia juga mencakup dampak ekonomi yang signifikan, dengan keterbatasan akses dan mobilitas yang memengaruhi mata pencaharian dan kesempatan ekonomi masyarakat.

Pemecahan konflik ini dalam perspektif SDGs membutuhkan kolaborasi internasional yang kuat, upaya diplomatik yang lebih intensif, serta penekanan pada keadilan, perdamaian, dan hak asasi manusia sebagai fondasi utama pembangunan yang berkelanjutan di kawasan ini.